Shu saat ini sedang mengawasi para tentara yang sibuk menggeledah tubuh penduduk entah atas tujuan apa. Arisa yang berada cukup jauh dari yang lain pun ia dekati dan ia todongkan pistol.
"Tolong jangan bergerak." Ucap Shu yang membuat Arisa terkejut mendengar itu apalagi merasakan dirinya juga ditodong oleh pistol di punggungnya.
Arisa pun menoleh dan melihat ternyata Shu-lah yang menodongkan pistol itu.
"Kau..." Ucap Arisa yang terkejut melihat itu. "Apa kau akan balas dendam karena aku mengkhianatimu?"
"Aku tak peduli dengan apa yang terjadi denganku. Tolong beritahu dimana Saori berada." Ucap Shu.
"Dia..." Ucap Arisa yang terhenti karena melihat pemberitahuan terbaru.
"Perhatian bagi semua unit. Dr. Ouma Haruka telah berkhianat dan sedang melarikan diri."
Shu pun terkejut mendengar itu.
"Bagi siapa pun yang menemukannya, tangkap di tempat. Aku ulangi, Dr. Ouma Haruka telah berkhianat dan sedang melarikan diri. Bagi siapa pun yang menemukannya, tangkap di tempat."
Arisa pun masuk ke dalam mobil humvee dengan Shu yang duduk di belakang dan bersembunyi. Rekannya yang menyadari itu langsung menghampirinya dan mengetuk kaca jendela mobil.
Arisa kemudian menurunkan kaca jendela mobil sehingga mereka bisa berbicara.
"Rekan Arisa, mau pergi kemana?"
"Aku akan mengejar Dr. Ouma. Akan kuberitahu kepada Gai." Ucap Arisa lalu mobil bergerak dengan dikemudikan oleh robot.
"T-Tunggu! Kau harus memanggilnya 'Tuan'...!"
Arisa hanya mengabaikan itu dengan mobil yang melaju semakin jauh. Shu yang bersembunyi di belakang pun menampakkan dirinya.
"Setelah kita menemukannya, biarkan aku berbicara dengan Ouma Haruka. Mengerti?" Ucap Arisa.
"Apa itu permintaanmu atas informasi keberadaan Saori?" Ucap Shu.
"Dia pasti mengetahui rencana Gai. Aku ingin mengenalnya lebih jauh. Masa lalunya, keinginannya, kelemahannya, kesakitannya, semuanya." Ucap Arisa.
Tujuan Shu yang awalnya ingin menyelamatkan Saori kini ditunda untuk mencari keberadaan Haruka.
"Jadi, Ouma Haruka ini ibumu?" Ucap Arisa.
"Ya, tapi dia bukan ibu kandungku. Dia menikah lagi dengan ayahku, tapi tak lama kemudian ayahku meninggal. Walaupun begitu, dia terus mengurusku." Ucap Shu.
"Lalu, sejak kapan kau mengenal Saori?" Ucap Arisa.
"5 tahun lalu saat dia pindah ke unit apartemen di sebelah unit-ku." Ucap Shu lalu tersenyum saat mengingat pertemuan pertamanya dengan Saori. "Dia terkadang tak bisa ditebak."
Arisa pun terdiam melihat senyuman itu. Seketika ia merasa bersalah karena membiarkan Saori ditangkap. Namun ia lebih mementingkan keegoisannya saat ini, untuk bisa lebih mengenal Gai, orang yang dirinya cintai.
Di sisi lain, tangan Inori terikat ke atas di sebuah tiang salib dengan dirinya yang menggunakan veil. Di sebelahnya, Saori yang juga terikat dalam posisi yang sama.
"Kau telah berubah, Gai." Ucap Shibungi yang datang menemui Gai karena ingin berbicara dengannya.
Kedua tangan Shibungi diikat ke belakang agar dirinya tidak bisa berbuat hal yang akan membahayakan Gai. Ia juga dibuat berlutut di hadapan Gai.
"5 tahun yang lalu, di tengah medan perang di Afrika, aku melihat bakat alami pada seorang tentara cilik yang mencoba membunuhku. Sejak itu, aku telah berusaha untuk membuatmu menjadi raja. Tapi, Tsutsugami Gai, inikah yang kau inginkan? Menjadi dewa yang menyedihkan seperti sekarang ini?" Ucap Shibungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate (Guilty Crown x OC)
FanfictionBagiku, takdir bertemu denganmu adalah hal terindah yang pernah kualami. Karena itu, aku akan melakukan apapun untukmu. Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu apapun yang akan terjadi ke depannya. Sebesar itulah cintaku padamu.