Kamar luas dengan aksen kemerahan itu tampak dihuni oleh dua orang yang tengah berbaring diatas tempat tidur. Selimut tebal yang mereka gunakan tersampir hingga bagian leher. Pria tan dengan mata besarnya sibuk menelusuri cantiknya wajah omega didepannya, tersenyum tipis dan kemudian dilanjutkan dengan dekapan erat dari sang dominan.
Tok
Tok
"Permisi Yang Mulia"
"Eum, masuk" Dengan perlahan pintu kamar luas itu pun terbuka, menampilkan seorang pelayan yang membawa sepasang baju bersih dengan tumpukan protein dan minuman sehat. Pelayan itu berjalan menunduk dan berhenti disatu tempat kosong.
"Maaf-"
"Ruang kerjaku" Seperti tahu apa yang akan ditanyakan oleh sang pelayan, Fort segera memberi arahan karena ia masih betah berlama lama memeluk omega didekapannya.
Bayangan beberapa hari kebelakang cukup terekam jelas oleh otaknya. Bahkan ketika naluri binatangnya mengambil separuh kesadarannya, ia masih ingat bagaimana indahnya malam yang mereka habiskan bersama. Apalagi saat saat terakhir ketika rut nya selesai lebih dulu dibandingkan heat sang omega, Fort benar benar menikmati bagaimana liar dan manjanya Peat padanya.
Kruyukk
Perutnya kembali berbunyi yang entah untuk keberapa kali. Protein dengan wangi menggoda sudah tersaji diruang kerjanya, namun hatinya masih enggan untuk meninggalkan sang omega sendiri diatas ranjang.
Sejam lagi.
Dan setelah itu ia akan mengisi perutnya yang meraung kelaparan.
-----
Kaca mata dengan frame tipis yang tersampir dihidung tinggi sang Putera Mahkota. Laptop terbuka yang menyala dilengkapi dengan kopi panas disampingnya. Tumpukan dokumen yang tak begitu menjulang serta sebuah telepon rumah yang ikut meramaikan meja kerja dari sang Putera Mahkota.
Tik
Tik
Tik
Jemari panjang itu menari baik diatas keyboard, telunjuknya sesekali bergerak untuk menaikan kembali kacamatanya yang mulai turun.
Banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan setelah hampir seminggu libur. Beruntung Saifah sangat memahami tugasnya sehingga ia hanya perlu melakukan crosscheck sebelum dokumen tersebut dikirimkan ke alamat tujuan.
Suasana hatinya sangat baik, selain karena seminggu penuh yang ia habiskan bersama sang omega, Fort juga mengetahui jika senjata yang ia pesan sudah rampung dan akan datang besok. Rasanya ia tak sabar untuk pergi ke kamp pelatihan dan mempersenjatai anggotanya. Fort yakin, tak ada yang lebih maju dibandingkan militer Azea. Bahkan senjata ini pun hanya diketahui oleh dirinya dan Saifah.
Menurut Fort, militer adalah rahasia wilayah. Meskipun seharusnya ia memberitahukan Raja perihal ini, tapi Fort ingin memastikan dulu jika senjata ini benar benar berfungsi dengan baik. Dan lagi menurut Fort, Raja terlalu dekat dengan Perdana Menteri-
Flip
"Ah, benar"
Tiba tiba Fort menjentikkan jemarinya ketika ia ingat mengenai perintah yang ia berikan pada Max seminggu yang lalu. Kasus tentang jual beli omega dan beta female yang masih dalam penyelidikan. Minggu lalu Max telah melaporkan perkembangan penyelidikannya dan Fort kembali memintanya untuk mengumpulkan lebih banyak informasi. Ada beberapa nama yang mencurigakan namun belum ada data valid yang menjurus pada nama nama tersebut. Jadi hari ini Fort ingin membuat janji temu dengan pria besar itu untuk membahas masalah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rare Species - FORTPEAT (END)
FantasyWaktu terus berjalan dan zaman terus bertukar. Evolusi yang tak terelakan membuat sebagian kalangan dengan status istimewa mulai menipis, digantikan dengan jenis manusia yang hanya terdiri dari dua pilihan yakni laki laki dan wanita. Menyisakan seba...