38

653 108 21
                                    

Matahari tenggelam kesekian yang Fort nikmati sendirian setelah beberapa bulan Peat menghilang. Rasa putus asa tak jarang menyusupi hatinya karena omega itu menghilang dalam kondisi yang tidak baik. Tak jarang bisik bisik dari pelayan dan pekerja lain menghampiri telinganya, mengatakan jika apa yang tengah Fort lakukan saat ini hanyalah sia sia.

Banyak yang mengatakan jika Peat tak akan bisa bertahan lebih dari dua minggu. Kondisinya yang tak baik serta penyakit langka yang masih dipercayai orang orang, membuat mereka berasumsi jika Peat telah lama mati.

Namun tidak bagi Fort. Baginya Peat pasti masih hidup disuatu tempat yang entah dimana. Berbekal keyakinannya dan mengingat jika Peat sebenarnya tak mengidap penyakit apapun melainkan membawa keberkahan, Fort sangat yakin omega itu masih bertahan hingga saat ini. Bahkan setiap kali ia meminta Ratu untuk melacak omeganya, Ratu selalu memastikan jika napas Peat masih berhembus dan berbaur dengan udara. Meskipun Ratu tak bisa menerka bagaimana kondisi omega itu, setidaknya mengetahui Peat masih hidup sangat membuat Fort lega.

Tok

Tok

Ketukan dipintu kamar Fort membuat pria tampan itu membalikkan tubuhnya. Pria yang kini menyandang status sebagai Raja sementara itu berjalan kearah pintu kamarnya dan menarik pintu tersebut kearah dalam untuk membukanya.

"Masih diam?"

Helaan napas panjang terdengar dari bibir Fort ketika mendapatkan gelengan kepala dari Saifah.

Tan. Orang yang dicurigai mengirimi berkas yang berisikan bukti kasus besar beberapa bulan lalu akhirnya ditemukan. Dia adalah seorang pengusaha yang mendirikan organisasi Chain yang menyediakan jasa pengawal dan sekaligus menjadi kepala pengawal dari organisasi tersebut.

Butuh waktu lebih dari satu bulan untuk menemukan siapa pengirim email tersebut. Hingga akhirnya mereka menemukannya setelah menyewa hacker terbaik untuk melacak IP sang pemilik email.

Setelah dilakukannya pertemuan, Tan tak memberi alasan pasti kenapa ia mengirimkan semua bukti, bahkan ia juga tak mengatakan dari mana bukti tersebut ia dapatkan.

"Yasudah, kembalilah bekerja. Dua jam lagi antarkan aku ke kamp militer"

Baru saja tangan Fort hendak menutup pintu kamarnya, sebuah selebaran dengan cepat mengisi pandangannya. Dahinya mengernyit bingung kearah kertas tersebut dan berganti menatap bingung kearah Saifah.

"Saat saya keluar dari ruangan Khun Tan. Di meja salah satu pegawainya saya menemukan ini Yang Mulia. Sepertinya mereka belum memperbanyak selebaran ini karena saya hanya menemukan lima lembar ini dengan desain berbeda"

Srett

Mata besar itu segera meniti setiap kalimat yang ditaruh diatas selebaran tersebut. Fort yakin Saifah tak akan mengambil sesuatu yang tak berguna, besar harapannya hal ini berkaitan dengan Peat.

Bukan tanpa alasan Fort mencurigai koneksi antara Tan dengan Peat. Fort ingat betul jika Peat pernah mengatakan ia menyewa detektif untuk menyelidiki kasus pelelangan manusia yang juga ia selidiki dengan Max saat itu. Dan secara kebetulan, satu satunya pihak luar yang berani mengiriminya semua bukti yang bahkan bukan hanya pelelangan manusia hanyalah Tan.

Meskipun semua ini hanyalah berdasarkan posibilitas, Fort ingin berpegang pada hal tersebut untuk sementara. Fort ingin mempercayai jika Peat lah yang mengutus Tan untuk mengirim semua bukti tersebut padanya.

"Perawat?"

"Benar Yang Mulia. Mereka tengah mencari perawat. Disitu juga tertulis upah yang cukup besar untuk ukuran seorang perawat."

Rare Species - FORTPEAT (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang