Tap
Tap
Tap
Pria cantik yang terbaring diatas kasur keras itu seketika memutar tubuhnya kearah pintu saat mendengar derap langkah yang perlahan mendekati kamarnya. Mata rusa itu kemudian menatap bagian terbuka yang hanya dihalangi oleh jeruji besi, menunggu siapa yang akan muncul dari sana.
"Oi rare species! Masih hidup kau rupanya. Memang, tikus got biasanya memang memiliki umur yang sedikit lebih panjang, jadi nikmati saja hidupmu selagi bisa" Suara yang tak asing seketika membuat raut Peat berubah datar.
Sepuluh hari sudah ia berada didalam sel pengap, kotor dan lembab seperti ini, dan baru sekarang tua bangka ini mengunjunginya. Pertama kali dan satu satunya orang yang berbicara padanya dalam sepuluh hari ini. Peat tak tahu apakah ia harus senang atau tidak saat ini.
"Apa maumu?" Suara Peat terdengar rendah dan datar, seperti menyimpan emosi yang ia tahan berhari hari.
"Mauku? Kematianmu" Tangan kecil itu mengepal seketika, ia benci dengan pernyataan yang keluar dari Perdana Menteri Jom. Peat tak menolak mati, namun mati ditangan pria tua ini tentu saja masuk kedalam daftar hitamnya.
"Apa sebenarnya yang kau inginkan hah? Setelah membunuh kedua orang tuaku, kau ingin membunuhku juga? Jangan mimpi! Sial" Desisan Peat membuat Perdana Menteri Jom tertawa lepas. Pria yang terkurung ini masih saja tinggi hati, dasar sampah!
"Kau ingin bernostalgia huh? Baiklah. Lagipun kau akan bertemu mereka beberapa hari lagi. Setidaknya kau harus tau beberapa kisah mengenai orang tuamu, Peat"
Perdana Menteri kemudian melangkahkan kakinya kearah pintu lorong, tepatnya kearah meja sipir yang kini kosong atas perintahnya. Tangannya kemudian memegang sandaran kursi besi yang berada dibelakang meja dan menyeretnya hingga sampai didepan pintu bui Peat. Pria tua itu mengambil posisi duduk dengan kaki menyilang. Jom menyilangkan lengannya didepan dada, matanya menatap kearah ruang temaram didepannya. Samar ia melihat jika Peat kembali berbaring memunggunginya.
"Tepatnya 35 tahun lalu aku mengenal ayah dan ibumu. Awalnya aku berniat untuk menangkap mereka atas tindak kriminal yang mereka lakukan. Namun karena ketidak hati hatianku, akhirnya aku mulai menyukai apa yang orang tuamu kerjakan. Beberapa tahun setelah mengenal mereka aku membentuk bisnisku sendiri, dengan dasar yang kuperoleh dari orangtuamu. Namun bisnisku tak selancar orangtuamu, hingga sepuluh tahun pertama aku selalu mengalami kegagalan. Pada akhirnya aku menambah cabang bisnis dengan melakukan pelelangan manusia. Tentu saja tak hanya itu, seiring berjalannya waktu aku juga melakukan jual beli organ manusia. Dan semua itu berhasil dan aku mendapatkan untung berkali lipat dari sana" Mata tua itu masih menatap punggung sempit dari omega yang memunggunginya, matanya berubah sayu seakan mengenang kembali masa masa lampau.
"Dulu sekali saat kau lahir, aku termasuk dari beberapa orang yang diijinkan melihatmu. Bahkan aku orang yang memberikanmu nama pertama kali. Sky" Sontak omega yang masih terbaring itu terduduk diatas kasurnya dan segera berbalik untuk menatap kearah Perdana Menteri. Matanya membulat tak percaya dengan mulut yang tampak sedikit terbuka.
"Hari itu saat melihatmu pertama kali, entah kenapa rasanya berbeda. Aku tak seperti melihat anak manusia biasa pada umumnya. Aku sekilas melihat jika kau dikelilingi aura berwarna putih bercampur oranye. Dan itu cukup membuatku terkejut. Dengan seksama aku pun meneliti tubuh bayi kecil itu, namun aku sama sekali tak melihat adanya keanehan ditubuhmu. Kupikir semua bayi manusia biasa memang terlahir dengan sedikit aura, karena setelah itu aura yang sebelumnya kulihat menghilang begitu saja. Tak butuh waktu lama, satu bulan kemudian aku mendengar jika kau meninggal karena demam tinggi. Pemakaman berlangsung tertutup dan hanya dihadiri keluarga inti. Saat itulah bayi yang kuberi nama Sky akhirnya hilang untuk selamanya" Perdana Menteri mengambil jeda, menghirup napasnya dalam sebelum kembali melanjutkan kisahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rare Species - FORTPEAT (END)
ФэнтезиWaktu terus berjalan dan zaman terus bertukar. Evolusi yang tak terelakan membuat sebagian kalangan dengan status istimewa mulai menipis, digantikan dengan jenis manusia yang hanya terdiri dari dua pilihan yakni laki laki dan wanita. Menyisakan seba...