18

774 106 18
                                    

Plakkk

"Kau bisa mengatakannya baik baik! Membuat takut saja, Tsk!" Peat berdesis marah, tangannya memukul kepala belakang Fort cukup kuat sesampainya mereka diperbatasan hutan.

Fort hanya terkekeh sambil mengusap kepala belakangnya. Cukup kuat juga pukulan omega satu ini.

"Jika tak seperti itu aku tak bisa melihat wajah ketakutanmu, kkk... Apa yang kau pikirkan, huh? Ah... Jangan jangan-"

Plakkk

"Jangan gila! Aku tak mesum sepertimu!" Kini Peat memukul lengan Fort kuat. Matanya menatap tajam pria besar didepannya.

"Aw! Astaga! Bahkan aku belum mengatakan apapun. Tak kusangka kau berpikir seperti itu, dasar otak mesum" Wajah mengejek Fort perlihatkan pada omega dibelakangnya setelah memutar tubuhnya dan mulai berjalan mundur.

"Aku tidak!"

"Kau iya"

"Tidak!"

"Iya"

"Terserah"

Drap

Drap

Drap

Peat mempercepat langkahnya sambil menghentakkan kakinya cukup kuat. Ia tak mesum! Hanya saja Fort menatapnya seperti ingin! Bukankah wajar jika pikirannya menjadi sedikit- eum.. Ya, kalian tau- ah! Lupakan!

Peat melirik sekilas pria besar disampingnya yang tertawa terbahak bahak sambil memegangi perutnya, jika ia terus berdebat maka sangat jelas Fort akan semakin mempermainkannya. Peat lebih baik menunggu hingga tawa pria besar ini selesai.

"Ah.. Ha.. Haha, ekhem-" Fort mengusap ekor matanya yang basah dengan telunjuk, sangat menyenangkan menggoda omega satu ini.

"-Baiklah, kita berdamai oke? Aku tak akan menggoda otak mesummu lagi"

Peat mendelik kesal, membuat Fort kembali terkekeh pelan sebelum berhenti dan meraih tangan Peat untuk ikut berhenti bersamanya.

"Disini saja. Kurasa tempat ini sudah cukup sunyi" Peat mengangguk dan melangkah mundur hingga mereka bersisian. Badannya sedikit miring kearah Fort dengan lengan yang bersilang didepan dada.

"Ayo mulai"

Peat menatap Fort dengan lekat, kepalanya mengangguk seakan mengatakan jika ia siap untuk hal ini.

Grep

"Tunggu, tunggu! Kenapa kau membuka baju hah?" Peat buru buru menahan tangan Fort yang bergerak membuka kancing kemeja bajunya. Mata rusa itu terbelalak dengan aksi yang baru saja ia lihat. Suaranya meninggi karena panik.

Mata besar itu berputar malas namun diakhiri dengan kekehan ringan. Otak Fort kembali berpikir apakah ia harus kembali menggoda omega didepannya ini atau tidak.

"Jika aku memakainya lalu nanti robek, kau mau bertanggung jawab?" Fort menggerakan tangannya untuk melepaskan genggaman tangan Peat ditangannya. Kepalanya menggeleng tak percaya, werewolf mana yang tak mengetahui hal sepele seperti ini.

"Kau akan berubah besar? Bukan hanya ditumbuhi bulu?" Peat menurunkan tangannya sambil menatap Fort dengan mata penasaran. Mata rusa itu menatap Fort penuh harap akan jawaban.

Degg

Jantung Fort berdetak menjadi lebih cepat. Wajah mereka berjarak cukup dekat dan Fort benar benar melihat bagaimana indahnya iris cokelat terang itu. Alis yang rapi dan bulu mata yang lentik. Serta raut penasaran itu membuat Peat terlihat menggemaskan dan menawan.

Rare Species - FORTPEAT (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang