🌷[ 05 ] ARC 1 : TRANSMIGRASI

950 58 0
                                    


Kedua kelopak matanya refleks terbuka lebar, bersamaan dengan keringat dingin bercucuran di pelipisnya. Saat ia mengedarkan pandangan ke sekitar, ada empat orang cowok berwajah sangar dan berpenampilan berantakan sedang menatap ke arahnya.

"Rei? Akhirnya lo sadar juga." Cowok berambut panjang yang dikepang satu mendekat, begitu juga ketiga cowok lainnya.

Reja sedikit tersengal. Ia belum mengerti situasi dan kondisinya saat ini. Cowok itu pun menunduk, melihat kedua tangan dan tubuhnya dengan penuh tanda tanya. Apa dirinya telah berhasil bertransmigrasi ke tokoh novel?

"Jelasin ke gue kenapa Ruby ga bangun-bangun, Ti? Dia pingsan di rumah lo, dan setelah itu dia ga pernah bangun lagi." Di taman ini, Reja menemui Tiara untuk meminta klarifikasi.

Memang benar, sejak Ruby pingsan di rumah Tiara, ia tak pernah bangun. Namun, deru nafasnya masih ada. Itu membuat Reja sangat khawatir, bahkan membawakan dokter datang ke kosan Ruby.

Akan tetapi, dokter bilang Ruby baik-baik saja. Tidak ada luka dalam ataupun semacamnya. Gadis itu seperti sedang tertidur nyenyak layaknya Snow White yang habis memakan apel beracun.

"Apa lo bilang? Ruby ga bangun-bangun? Terus kenapa lo ga langsung kabarin gue?!" Tiara terbawa emosi, ia tak menyangka bahwa Ruby akan tak sadarkan diri selama itu.

"Waktu itu gue lagi ga di rumah. Pas gue dateng, dia udah pingsan karena kepalanya kejedot." Tiara menunduk, matanya berembun. "Apa jangan-jangan dia gegar otak? Atau mungkin koma? Kenapa ga lo bawa ke rumah sakit?"

"Dia baik-baik aja. Denyut jantung, nadi, kepala, badan, semuanya normal. Tapi anehnya, dia masih ga sadarkan diri." Reja memalingkan wajah, tak ada ekspresi di mukanya. Kemudian menunduk, Reja mengamati cincin couple yang dulu diberikan Ruby padanya. "Gue khawatir banget. Gue ga tau harus ngapain. Segala cara udah gue lakukan, tapi Ruby ga bereaksi sama sekali."

Reja tak mengerti apa yang terjadi. Apa yang membuat Ruby tak sadarkan diri selama dua hari? Kenapa ini semua bisa terjadi? Andai waktu itu Reja tak membiarkan Ruby pulang sendiri, pasti hal ini tak akan pernah terjadi.

"Tak ada gunanya menyesal, Cu. Gadis itu sedang berada di dunia lain saat ini."

Tanpa kedua orang itu duga, tiba-tiba ada seorang nenek bertudung yang menyela perbincangan mereka. Entah darimana datangnya, nenek tersebut tahu-tahu saja sudah ada di dekat kedua muda-mudi itu.

"Nenek siapa? Jangan main-main. Jangan ikut campur juga," tukas Reja dengan alis yang menyatu marah.

Bagaimana tidak marah? Di saat ia sedang bingung dan khawatir memikirkan pacarnya, seorang nenek datang dan berkata yang aneh-aneh.

Tidak tersinggung, nenek misterius itu justru terkekeh kecil. "Saya tidak pernah main-main dengan ucapan saya. Jiwa gadis berambut pendek itu memang tidak berada di tubuhnya. Ia berpindah ke dalam novel, masuk ke tubuh salah satu tokoh di sana."

Ngaco!

Mana mungkin Reja akan percaya bualan itu?

Reja sontak bangkit dari duduknya, menatap nyalang pada si nenek. "Becandaan nenek ini keterlaluan."

Dunia ini sudah modern. Mana ada hal yang seperti itu? Sampai bulu gagak berwarna putih pun, Reja tak akan pernah percaya!

"Tunggu, Ja," selak Tiara seraya ikutan bangkit. Matanya menelisik penampilan si nenek dari bawah ke atas. Terlihat sangat familier.

Setelah diingat-ingat, ternyata itu adalah nenek pemilik kios buku novel bekas yang pernah Tiara temui di bazar. "Nenek yang waktu itu di bazar kan?" tanyanya memastikan.

ALAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang