Pertanyaan-pertanyaan itu...
Selena berdecih dalam hati seraya mempercepat langkah menuju ke arah mobilnya yang terparkir di deretan paling ujung lantai basement gedung. Sementara Okta, asistennya tampak kerepotan mengikuti langkah Selena, apalagi ia harus membawa tas jinjing berukuran tanggung berisi segala perlengkapan milik sang aktris.
Awak media itu benar-benar bekerja keras, batin Selena dalam hati. Pertanyaan yang mereka ajukan pada Selena selalu seputar hubungan asmara gadis berusia 23 tahun itu. Apa para wartawan itu tidak bosan? Tentu saja tidak. Sama sekali. Bahkan mereka akan terus mengorek kehidupan Selena sampai sedalam-dalamnya, itupun jika mereka mampu melakukannya. Hal terkecil dari diri Selena merupakan sebuah berita yang akan menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi para wartawan. Bagaimana tidak, Selena merupakan aktris berbakat yang sedang bersinar pamornya. Setelah membintangi sejumlah drama seri dan meraup sukses besar, kini Selena telah melesat naik menjadi aktris papan atas negeri +62. Berita apapun tentang dirinya, terutama gosip terhangat mengenai Selena selalu dinantikan para penggemarnya, apalagi kalangan ibu-ibu rumah tangga yang mengidolakan Selena dan tak pernah absen mengikuti perkembangan drama yang ia bintangi. Tak hanya cukup di situ, gaya berpakaian Selena pun kerap menjadi fashion trend di kalangan milenial muda.
Selena bergegas menjatuhkan tubuhnya di atas jok sesaat setelah ia masuk ke dalam mobil. Untungnya para wartawan itu tidak bisa mengejarnya sampai area parkir.
Okta masuk ke dalam mobil dua menit kemudian setelah ia berhasil menyimpan tas Selena di bagasi belakang.
"Jalan, Pak," suruh Okta begitu ia berhasil mengambil tempat duduk ternyaman dan telah selesai memasang sabuk pengaman di tubuhnya. Selena juga telah menyandarkan kepala dan kedua matanya terpejam erat. Dikerubuti wartawan seperti tadi pasti membuatnya jengah, pikir Okta saat melirik ke samping.
Pak Wawan, supir Selena segera melaksanakan perintah Okta. Baginya perintah Okta sama dengan perintah Selena.
"Mau minum?"
Beberapa saat setelah mobil yang dikemudikan Pak Wawan meluncur keluar dari area parkir lantai basement gedung, Okta berinisiatif menawarkan sebotol air mineral kepada Selena. Mungkin seteguk air dingin bisa membuat Selena merasa sedikit rileks, batin Okta.
Mendengar tawaran baik Okta, Selena membuka kedua matanya, lantas mengambil alih botol air mineral dari tangan Okta. Gadis cantik berambut panjang itu meneguk isi botol air mineralnya sedikit.
"Kali ini rumor tentang kamu nggak benar kan, Sel?" tanya Okta setelah Selena selesai minum. Ia sengaja tidak mengajukan pertanyaan di saat Selena sedang sibuk membasahi tenggorokannya.
Selena dan Okta sepantaran. Karena itu Okta memanggil nama Selena tanpa embel-embel apapun. Mereka satu kelas saat masih duduk di bangku SMP. Sebenarnya dulu Okta dan Selena tidak begitu akrab. Akan tetapi takdir mempertemukan keduanya dua tahun lalu. Dari situlah awal mula Okta menjadi asisten pribadi Selena.
Selena memicing ke arah Okta. Heran mendapat pertanyaan 'tak biasa' dari asistennya.
"Rumor apa?" tanya Selena bingung.
"Rumor tentang kamu dan Alvaro. Kalian nggak cinlok, kan?"
Selena tercekat.
"Cinlok?" ulang Selena dengan nada setingkat lebih tinggi. "Cinlok apa?"
"Kamu tahu kan, berita di internet... "
"Maksudmu soal aku pacaran dengan Alvaro?" tukas Selena memperjelas maksud ucapan Okta.
"Ya," balas Okta lirih.
Selena langsung mengukir senyum sinis di bibirnya dan membuang wajah keluar jendela.
"Memangnya kamu pernah melihat aku dan Alvaro jalan bareng atau pergi berkencan?"
Gelengan kepala Okta sudah dipastikan mewakili kata 'tidak'. Okta yang menyimpan catatan jadwal kegiatan Selena. Ia juga mengikuti ke mana pun Selena pergi. Hampir bisa dipastikan Okta menjadi pengawal pribadi Selena seharian penuh. Dan ia tidak mendapati kesan kalau Selena dekat dengan Alvaro, apalagi berpacaran dengan lawan main Selena itu.
"Ya, sudah. Kamu tahu sendiri jawabannya. Kenapa masih bertanya, hah?"
"Bukan begitu, Sel." Okta menangkis ucapan Selena. "Aku cuma ingin memastikan kalau kamu nggak punya perasaan apapun pada Alvaro. Kamu tahu sendiri kan, Alvaro itu perfect secara fisik. Dia digilai para fans cewek. Dan saat ini cuma kamu yang dekat dengan Alvaro. Itu artinya kamu adalah orang yang paling berpotensi menjadi pacar Alvaro," tandas Okta menjabarkan hasil pemikirannya.
Tawa renyah justru keluar dari bibir Selena usai mendengar perkataan asistennya.
"Kamu mencemaskan soal itu?"
"Aku cuma bertanya, Sel."
"Sama saja, Ta. Kamu cemas, makanya kamu bertanya."
"Terserah," desis Okta tak ingin dikatakan mencemaskan Selena.
Selena menarik napas panjang.
"Di dunia ini, selain Oma, cuma kamu yang paling tahu sifatku, Ta. Seharusnya kamu bisa menjawab pertanyaan kamu sendiri," ujar Selena sembari menatap nanar ke depan. Gedung apartemen milik Selena sudah tampak dari kejauhan. Kurang dari sepuluh menit lagi mereka akan tiba di apartemen milik sang aktris.
Okta diam. Ia tak berhasil mendapatkan jawaban pasti dari Selena. Padahal Selena tinggal bilang iya atau tidak, dan semuanya beres. Rasa penasaran Okta akan terbayar lunas. Tapi Selena malah menyisakan sebuah teka-teki yang mesti Okta pecahkan sendiri.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Popularity 🌻#tamat
ChickLitDitulis 8 Mei - 4 Juli 2023 Selena adalah aktris yang sedang menanjak karirnya. Namun, tiba-tiba muncul video dari seseorang yang mengaku sebagai ayah kandung Selena. Padahal ia tahu kedua orang tuanya telah meninggal dunia saat Selena masih kecil...