🌻26🌻

17 1 0
                                    

Syuting hari ini benar-benar kacau parah. Selena yang biasanya tampil menawan, kali ini begitu banyak melakukan kesalahan. Ia mesti berkali-kali mengulang hanya untuk satu adegan saja. Selena tidak semaksimal biasanya dan imbasnya Mas Rindra memutuskan untuk break selama satu jam.

Semua mata memandang Selena dengan penuh keheranan. Sang bintang akting yang biasanya tampil maksimal dengan karakter yang dimainkannya, tiba-tiba saja tampak kesulitan memerankan tokoh utama.

"Apa ada masalah?" Sapaan itu datang dari Mas Rindra yang sudah berada di samping kursi lipat yang ditempati Selena. Pria itu menyodorkan sebuah botol air minum ke tangan Selena.

Selena merasa kaget, tapi akhirnya ia maklum dengan kedatangan Mas Rindra ke dekatnya. Penampilan Selena yang buruk seolah berperan sebagai 'kartu undangan' bagi Mas Rindra untuk datang mendekat ke tempat duduk gadis itu.

Selena mengulurkan tangan kanannya demi bisa meraih botol air mineral yang diberikan Mas Rindra. Ia tahu betul caranya menghormati sang sutradara dan para kru lainnya. Semua pemberian dari orang-orang 'prioritas' itu haruslah diterima dengan sangat baik.

"Makasih, Mas." Usai mengucapkan terima kasih, Selena memegang erat botol air mineral pemberian Mas Rindra itu karena Selena belum ingin meminumnya sekarang. "Maafkan aku, Mas," ucap gadis itu seraya menundukkan wajah. Seribu rasa malu seperti topeng yang kini menutupi keseluruhan wajahnya.

Mas Rindra menarik napas seolah ingin menunjukkan sikap maklumnya.

"Aku nggak tahu masalah apa yang sedang kamu hadapi sekarang. Tapi, kalau kamu merasa masalah itu berat dan kamu butuh waktu untuk menyelesaikannya, kita bisa menunda syutingnya. Kita bisa libur selama dua atau tiga hari," tandas Mas Rindra dengan lapang dada.

Selena terbengong mendengar tawaran Mas Rindra. Pria itu selalu bersikap baik padanya dan Selena merasa sangat bersyukur bisa bekerja sama dengan Mas Rindra.

"Apa boleh seperti itu, Mas?" Selena bertanya untuk memastikan. Siapa tahu ia salah memahami maksud ucapan Mas Rindra.

"Tentu saja. Kenapa nggak?" Mas Rindra menyahut dengan cepat. "Daripada kamu nggak bisa fokus seperti tadi, lebih baik kamu menenangkan diri dan kembali ke lokasi syuting setelah kamu merasa jauh lebih siap."

"Tapi bagaimana dengan yang lain?" Tiba-tiba saja Selena merasa sedikit canggung untuk menerima penawaran dari Mas Rindra. Mungkin ucapan Mas Rindra benar. Bisa jadi setelah mengambil jeda dua atau tiga hari Selena bisa kembali berakting dengan baik seperti biasa. Tapi, jika hanya untuk mengembalikan kemampuan akting Selena, Mas Rindra sampai meliburkan proses pengambilan gambar, apakah para kru dan pemain lain tidak berpikir negatif pada mereka? Apakah tidak akan timbul rumor tentang Selena dan Mas Rindra? Rumor tentang Selena dan Alvaro saja belum kelar. Bagaimana Selena akan menangani rumor lain yang mungkin saja akan muncul yang melibatkan dirinya dengan Mas Rindra?

"Yang lain pasti akan mengerti. Mereka pasti senang kalau syutingnya ditunda beberapa hari. Mereka juga bisa beristirahat." Tanggapan Mas Rindra terdengar cukup melegakan.

Selena tak langsung memberi persetujuan. Gadis itu berpikir lebih mendalam lagi sebelum memberi keputusan.

Selena merupakan aktris profesional. Ia dituntut untuk memerankan berbagai macam karakter dalam sebuah drama atau film. Saat kamera telah menyala dan sedang fokus menyorot pada dirinya, maka ia bukan lagi Selena, melainkan tokoh yang sedang diperankannya. Selena harus membuang identitas dan semua yang melekat dalam dirinya saat itu. Karena Selena telah menjadi seseorang yang lain.

"Nggak, Mas." Usai merenung cukup lama, akhirnya Selena mengangkat wajah. "Aku nggak mau orang-orang berpikir kalau aku nggak pandai berakting lagi. Aku takut mereka berpikir aku meminta cuti karena masalah pribadi. Mereka bisa cemburu padaku, Mas."

"Mereka nggak akan berpikir seperti itu, Sel. Itu cuma ada di kepalamu saja."

"Nggak, nggak, Mas." Kali ini Selena terpaksa mengulang penolakannya. "Aku ingin lanjut syuting lagi. Aku janji nggak akan melakukan kesalahan seperti tadi." Entah dari mana, tapi dalam diri Selena telah tumbuh tekad kuat. Karena ia aktris profesional. Selena bisa mengesampingkan identitas dirinya hanya untuk mendalami karakter tokoh yang sedang ia perankan. Untuk sementara Selena harus melupakan tentang Oma dan pria itu, ayah kandungnya.

"Kamu yakin?"

"Ya," angguk Selena penuh keyakinan.

Mas Rindra terlihat agak berat untuk menuruti permintaan Selena, tapi gadis itu memaksa. Apa boleh buat.

"Baiklah." Dengan berat Mas Rindra menuruti permintaan Selena. Padahal ia sudah bersiap untuk melakukan pengumuman pada segenap kru dan pemain jika syuting akan diliburkan selama dua hari karena kondisi Selena yang kurang baik. "Kalau begitu kita syuting sepuluh menit lagi. Kamu jangan melakukan kesalahan lagi. Mengerti?"

"Ya, Mas."

***

Popularity 🌻#tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang