Entah itu firasat atau bukan, nyatanya pihak rumah sakit menyatakan bahwa Oma Rosa koma. Para dokter juga tidak bisa memastikan kapan wanita itu akan sadar. Mereka telah mengupayakan segala hal, tapi mereka tetap tak bisa membuat Oma Rosa bangun. Hanya keajaiban yang bisa membuat Oma Rosa membuka matanya kembali.
"Apa kamu yakin akan melanjutkan syuting hari ini, Sel?" Okta memerhatikan wajah Selena dengan serius. Oma Rosa sedang terbaring antara hidup dan mati di rumah sakit, tapi Selena justru sibuk syuting drama. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Oma ketika Selena tidak ada di sana?
Selena mengambil sebuah anting dari dalam kotak perhiasan, lantas memasangkannya ke telinga. Roman mukanya wajar, seolah tidak sedang mencemaskan satu hal pun.
"Aku harus menyelesaikan syuting dramaku, Ta," balas Selena dengan gaya santai. Setelah berhasil memasang kedua anting di telinganya, Selena beralih menghadap Okta. "Lagipula ini yang diinginkan Oma, bukan?"
Kedua mata Okta terbelalak mendengar ucapan Selena. Apakah seperti itu ekspresi wajah dari seorang cucu yang ia ketahui sangat menyayangi neneknya? Bahkan Okta tidak mendapati selintas kecemasan di wajah Selena. Gadis itu berubah total dari yang Okta lihat di rumah sakit malam itu.
"Ta." Selena bisa mengartikan keheranan yang tergambar dengan jelas di wajah Okta. "Sejak awal Oma ingin aku menjadi aktris terkenal. Bahkan dari kecil Oma sudah mempersiapkan semua itu untukku. Dia pasti kecewa kalau aku berhenti syuting."
"Tapi, Sel ..." Okta seolah kehilangan kata demi menggambarkan keheranan yang ia rasakan pada diri Selena. Apakah Selena berubah secepat ini?
"Aku nggak bisa meratapi apa yang menimpa Oma, Ta. Aku juga sedih melihat Oma seperti itu. Tapi, mungkin itu yang terbaik untuk Oma... "
"Sel!" Okta sampai berteriak karena kaget mendengar ucapan kasar yang meluncur dari bibir Selena. Gadis itu seolah merasa tidak bersalah saat mengucapkannya.
"Oma sudah membohongiku selama ini, Ta." Suara Selena menukas dan tidak kalah keras dari Okta. Ekspresi gadis itu tiba-tiba berubah dalam sekejap dari datar menjadi geram penuh dendam. "Pria itu sudah jelas terbukti adalah ayah kandungku. Kamu saksinya. Tapi Oma nggak mau mengakui kalau pria itu adalah ayah kandungku. Dia bahkan mengusir ayah kandungku dan dia masih menutupi kebenaran sampai hari ini dariku. Dan Oma harus membayar mahal apa yang telah dia lakukan," sambung Selena dengan sepasang tangan mengepal.
Okta bergeming. Jika Selena semarah itu, Okta bisa memahaminya perlahan-lahan. Akan tetapi, Okta hanya tidak pernah menduga jika Selena yang sangat menyayangi Oma Rosa bisa berbuat seperti ini.
"Mungkin saja Oma yang sudah membunuh ayah kandungku," ucap Selena beberapa saat kemudian dengan suara lirih.
"Apa?" Suara Okta tercekat di tenggorokan. "Kenapa kamu berpikir seperti itu, Sel?"
"Naluriku yang mengatakan seperti itu, Ta. Aku nggak yakin itu benar atau nggak. Tapi, melihat kronologi peristiwa kecelakaan itu, aku bisa menarik kesimpulan jika Oma terlibat di dalamnya. Kamu sendiri yang bilang kalau pria itu mengalami kecelakaan setelah bertemu denganku, kan? Dan itu tabrak lari, Ta. Nggak ada saksi dan bukti. Bukankah itu semua disengaja?"
"Apa itu artinya Oma memata-matai kita selama ini?" gumam Okta tersadar. "Apa Oma benar sejahat itu, Sel?" Okta tiba-tiba jadi merinding. Gadis itu mengusap kedua lengannya. Jika semua itu benar, berarti selama ini Okta telah bekerja untuk orang jahat. Tapi, untungnya Oma tidak sampai mencelakai Okta.
"Aku juga nggak ingin memercayainya, Ta."
Okta juga tidak ingin percaya semua spekulasi Selena, tapi apa yang dikatakan Selena sangat masuk akal. Dan semuanya saling berkaitan.
"Tapi, kalau Oma nggak bangun, bagaimana Sel? Apa kamu akan menelusuri kebenarannya sendiri? Dan mamamu... Bukankah pria itu bilang kemungkinan ibu kandungmu masih hidup."
"Aku masih belum tahu, Ta."
"Apa kita meminta bantuan detektif swasta saja?"
"Apa itu nggak berisiko? Bagaimana kalau orang-orang tahu kalau aku menyewa seorang detektif untuk menelusuri masa laluku?"
"Para detektif akan merahasiakan identitas kliennya, Sel."
Selena tercenung sebentar. Sepertinya ide untuk menyewa seorang detektif swasta bukan ide yang buruk.
"Aku akan memikirkannya setelah syuting dramaku selesai."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Popularity 🌻#tamat
ChickLitDitulis 8 Mei - 4 Juli 2023 Selena adalah aktris yang sedang menanjak karirnya. Namun, tiba-tiba muncul video dari seseorang yang mengaku sebagai ayah kandung Selena. Padahal ia tahu kedua orang tuanya telah meninggal dunia saat Selena masih kecil...