🌻10🌻

15 1 0
                                    

"Selena?"

Gerakan tangan Oma Rosa terhenti di udara. Wanita tua itu batal menyiramkan air dalam gayung ke dalam pot tanah berisi tanaman hias kesayangannya. Kulit keningnya mengerut begitu melihat kemunculan Selena yang tiba-tiba. Biasanya Selena menelepon lebih dulu saat akan mampir, tapi kali ini tidak.

Selena meraih tangan kanan Oma lantas menciumnya.

"Kupikir Oma sedang pergi," ucap Selena. Tadi sesaat setelah acara pembacaan naskah drama selesai, Okta memberitahu Selena jika Oma sedang pergi berburu tanaman janda bolong. Jadi, Selena cukup terkejut melihat Oma ada di rumah. Pakaian yang ia kenakan juga yang biasa dikenakan di rumah.

"Oh, Oma baru saja pulang," balas Oma setelah berhasil menghilangkan ekspresi bingung dari wajahnya. "Mana Okta?" Oma Rosa terlihat celingukan mencari sosok yang biasa mengawal Selena ke manapun ia pergi.

"Aku menyuruhnya pulang."

"Kenapa?"

"Apa kita bisa bicara, Oma?" Alih-alih menjawab pertanyaan Oma, Selena justru meminta wanita tua itu bicara dengannya.

"Bicara apa?"

"Kita bicara di dalam saja," ajak Selena dan tanpa menunggu respon Oma Rosa, gadis itu telah lebih dulu mengayunkan kedua kakinya ke arah pintu masuk.

Oma Rosa terlihat bingung melihat gelagat aneh dari cucu perempuannya. Selena tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Meskipun benaknya dipenuhi dengan tanda tanya, wanita tua itu ikut mengayunkan langkahnya menyusul Selena yang telah lebih dulu masuk ke dalam rumah.

Selena dan Oma duduk di ruang tengah. Di sanalah mereka kerap menghabiskan waktu bersama selain di meja makan.

"Apa Oma mengenal pria ini?" Seusai mengambil ponselnya, Selena menyodorkan benda itu ke hadapan Oma Rosa untuk memperlihatkan padanya video viral yang sedang menjadi perbincangan di jagat maya.

"Apa ini?" Ekspresi wajah Oma Rosa terlihat bingung bukan main saat menerima ponsel milik Selena. Namun, begitu ia melihat sosok pria dalam video, mendadak wajah Oma Rosa menjadi pucat. Pun sepasang matanya terbelalak.

"Siapa pria itu, Oma?" cecar Selena begitu video selesai diputar. Dalam hati gadis itu sangat yakin jika Oma mengenal pria dalam video. Ekspresi wajah Oma tidak akan seterkejut itu seandainya ia tidak mengenal pria dalam video.

Oma mengembalikan ponsel Selena dan belum menjawab sepatah katapun.

"Apa dia penculik? Atau dia orang yang pernah bekerja di rumah kita dulu?" Selena tak punya kesabaran lebih untuk menunggu Oma memberikan jawaban.

"Dia hanya kerabat jauh." Akhirnya suara Oma terdengar juga setelah Selena menunggu sekian detik. Namun, jawaban Oma tak langsung memuaskan hati Selena.

"Kalau dia cuma kerabat jauh, kenapa dia memintaku untuk tes DNA segala? Apa yang diinginkannya? Uang? Kepopuleran? Dasar kurang kerjaan," maki Selena seraya menyunggingkan seulas senyum sinis. "Tapi, Oma. Kalau dia kerabat jauh kita, kenapa dia nggak pernah sekalipun kemari mengunjungi Oma? Pun seharusnya jika dia butuh uang, dia bisa datang ke sini dan memintanya pada kita. Bukan dengan cara seperti ini, kan?"

Oma tidak menyahut. Agaknya Oma Rosa tak ingin memberikan komentar apapun. Bibir wanita tua itu seolah terkunci rapat.

"Untungnya sejak awal aku nggak pernah memercayai ucapan pria itu," kata Selena yang kini telah menyandarkan kepala ke punggung sofa. Pikirannya jauh lebih tenang dari sebelumnya usai mengetahui identitas pria dalam video. Keyakinannya terbukti sekarang. Pria itu pasti hanyalah seseorang yang menginginkan ketenaran semata.

"Jangan pernah menghiraukan hal-hal remeh semacam itu. Saat kamu ada di puncak popularitas, orang akan berduyun-duyun mendatangi kamu untuk meminta bagian, Selena. Mereka hanya mencari keuntungan pribadi. Kamu tahu, semakin tinggi posisimu, angin dan badai yang datang juga akan semakin kencang menerpa kamu. Jadi ingatlah untuk terus fokus pada cita-cita dan jangan pernah goyah karena berita-berita yang menyesatkan. Kamu mengerti?"

"Ya, Oma." Selena mengangguk penuh keyakinan. Untung saja ia tadi segera mendatangi Oma dan bertanya tentang kebenarannya. Dan setelah mendapat informasi dari Oma, hati Selena seketika menjadi lega. Apa jadinya jika ia terus menyimpan masalah ini dari Oma.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Biar Oma siapkan makan malam untuk kamu."

"Ya, Oma."

***

Popularity 🌻#tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang