🌻06🌻

16 2 0
                                    

Kepulangan Oma Rosa kembali ke Jakarta merupakan angin segar bagi Selena. Kekesalan yang sempat ia rasakan efek dari beredarnya rumor tentang kedekatannya dengan Alvaro dan perihal video viral itu mendadak lenyap dari ingatan Selena. Terlebih lagi saat ia mendapatkan oleh-oleh berupa beberapa macam kripik yang khusus dibawakan Oma untuknya. Selena seakan lupa jika ia sedang menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Bukan masalah gosip tentangnya dan Alvaro, melainkan soal pria dari Subang yang mengaku sebagai ayah kandung sang aktris.

"Kamu sudah nggak marah lagi pada Oma, kan?"

Selena mengulum senyum. Bagaimana mungkin ia bisa berlama-lama marah pada Oma? Bagi Selena, Oma Rosa merupakan pahlawan yang jasanya sangat besar. Selena tidak akan pernah mampu membayar kembali jasa yang telah Oma berikan padanya. Sekalipun Selena membelikan Oma gedung tingkat tujuh, itu tidak akan pernah sebanding dengan pengorbanan yang telah dilakukan Oma demi membesarkan Selena.

"Siapa yang marah, Oma? Aku nggak marah, kok," kilah Selena enggan mengakui tudingan Oma. Gadis itu terus mencomot keripik pisang dari dalam wadah.

Oma Rosa balas tersenyum. Ia paham betul perangai cucunya itu.

"Oma pikir kamu marah pada Oma," ucap Oma berpura-pura.

"Kalau Oma capek, sebaiknya Oma istirahat di kamar," sela Okta yang mendadak muncul di ruang tengah kediaman Oma Rosa. Sehabis syuting untuk keperluan promosi drama yang ia bintangi, Selena langsung meluncur ke rumah Oma. Pasalnya pagi tadi Oma menelepon Selena dan mengabarkan jika ia akan pulang hari ini. Dan Selena tidak berpikir hal lain, kecuali pergi ke rumah Oma setelah syutingnya rampung. Ia sudah terlalu rindu pada wanita tua itu.

Okta membawa nampan berisi dua gelas air perasan jeruk dan meletakkannya di atas meja. Okta sudah terbiasa melakukan hal-hal semacam itu dan ia merasa tidak keberatan mesti melayani Selena bak tuan putri. Rumah Oma Rosa juga sudah dianggapnya sebagai rumah sendiri. Jadi, Okta sudah tidak lagi merasakan ras canggung jika hendak melakukan sesuatu di sana.

"Iya, Oma. Oma istirahat saja." Selena ikut menambahi.

"Yah, Oma memang lelah. Kalian tahu, usia Oma semakin bertambah tua dan Oma jadi gampang capek. Kalau begitu Oma ke kamar dulu. Kalian habiskan saja kripiknya." Oma Rosa mengangkat tubuh dari atas sofa dengan gerakan hati-hati. "Oh ya, Sel. Kamu nanti menginap di sini?"

"Pasti. Sekalipun Oma mengusirku, aku akan tetap menginap di sini."

Oma Rosa mengukir senyum tipis. Selena yang keras kepala, batin wanita tua itu sembari memutar tubuh, lantas berjalan menuju ke kamar.

"Sel." Okta memanggil Selena dengan suara pelan sesaat setelah memastikan Oma Rosa telah menghilang di balik pintu kamarnya.

"Hm?" Selena yang cukup sibuk mengunyah kripik pisang kesukaannya hanya menggumam ringan.

Okta diam selama beberapa detik. Sepasang matanya mengawasi pintu kamar Oma Rosa yang tampak dengan jelas dari tempat duduknya. Khawatir jika wanita tua itu akan berubah pikiran dan tiba-tiba keluar dari kamarnya. Meskipun hal itu sangat kecil kemungkinannya.

"Video itu semakin viral, Sel," bisik Okta usai memposisikan diri di dekat tubuh Selena. Mustahil Oma Rosa bisa menangkap isi pembicaraan mereka jika Okta memelankan suaranya seperti itu.

"Ini kan masih beberapa hari, Ta. Belum juga seminggu, kan?" Selena lebih bersikap cuek kali ini. Ia tidak lagi berambisi untuk memenjarakan si pelaku pembuat video viral itu. Toh, pria itu hanya ingin mencari keuntungan dari menebar kebohongan di dunia maya. Jadi, Selena sudah memutuskan untuk tidak menanggapi video itu dan fokus pada karir.

"Ya, tapi ada video baru lagi, Sel. Dan ini lebih gila lagi. Orang itu tahu nama asli kamu, tanggal lahir kamu, orang tua kamu, dan dia juga punya sebuah foto," beritahu Okta dengan suara yang stabil disetel mode pelan.

"Foto apa?" tanya Selena mulai menunjukkan ketertarikan pada cerita Okta. Memang, Selena hanyalah nama panggung. Tidak semua orang mengetahuinya, akan tetapi jika ada beberapa orang yang tahu identitas asli Selena, itu masih bisa dikatakan wajar. Tapi, masalah foto, Selena cukup penasaran. Di zaman serba canggih seperti sekarang orang bisa mengedit foto dengan gampang. Mungkin pria itu juga telah melakukan kecurangan dengan mengedit sebuah foto.

Okta buru-buru mengambil ponselnya dari dalam saku cardigan lantas menunjukkan sebuah video di depan Selena.

Masih pria yang sama. Hanya saja kali ini ia mengoceh tentang pengetahuannya mengenai identitas asli Selena. Pria itu bahkan menunjukkan selembar foto lawas yang menampilkan gambar seorang ayah yang sedang menggendong putrinya yang berusia sekitar dua tahun. Pria itu mengatakan jika anak yang ada di dalam foto itu adalah Selena saat masih kecil. Dan kenyataannya foto itu bukan satu-satunya bukti. Masih ada beberapa lembar foto yang menampilkan wajah seorang anak perempuan yang sama dengan foto sebelumnya.

Sepasang mata Selena tak berkedip ketika menatap ke arah foto-foto yang ditunjukkan si pria dalam video. Tubuhnya menegang dan pikirannya mulai kacau. Bagaimana bisa pria itu memiliki foto-foto masa kecilnya, sementara ia tak memiliki satupun foto pria itu?

***

Popularity 🌻#tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang