1

3.6K 282 17
                                    

"Kau tidak akan meninggalkan ku, kan?" wanita blonde tersebut bertanya pada kekasihnya yang memeluknya sangat erat.

"Tidak akan" Suara berat pria itu terdengar seksi di pagi hari ini "Haruskah kau berangkat kerja dengan cuaca seperti ini?"

Di Australia sedang musim dingin dan salju tebal menutupi sebagian kota.

"Ya,aku ada meeting penting babe" Wanita blonde mengecup pipi kekasihnya.

"Aku berangkat ya,nanti malam aku yang akan memasak" Lanjutnya.

"Hati hati" Kekasihnya memperingati.

Wanita blonde tersebut menyeka kasar air matanya yang mengalir tanpa tahu malu. Dia sedang mengingat setiap momen manis bersama kekasih tampannya.

Pria itu dulu sangat tergila-gila padanya, selalu berprilaku lemah lembut, baik dan juga manis.

Tapi semua berubah 180 derajat ketika wanita ini mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kedua kakinya lumpuh dan mengharuskan ia duduk di kursi roda selamanya.

Kejadian naas itu terjadi pada dua tahun lalu.

Bagaimana dengan kekasihnya?

Pria itu meninggalkannya tepat setelah mendengar wanita blonde ini tidak akan pernah bisa berjalan normal lagi seperti biasa.

Tanpa penjelasan apapun!.

Sungguh menyeramkan bukan? Ketika kau butuh tangan orang yang sangat kau cintai berada di sisimu tapi yang di dapatkan malah kehilangan lagi.

Rasa sakit hatinya melebihi dari rasa sakit kaki yang menderanya.

Wanita ini sedang duduk termenung di taman rumah mewah milik orangtuanya sambil membiarkan sinar pagi memberi kehangatan pada kedua kakinya yang tidak bisa merasakan apa-apa.

"Aku benci kedua kaki sialan ini"! Mengapa aku tidak mati saja saat kecelakaan itu terjadi?" Gumamnya sambil menepuk lututnya.

"Rosie ,kau disini rupanya?" Suara riang seseorang menyapa dari belakang.

Dan yang di panggil hanya diam dengan wajah datarnya.

"Kita sarapan yuk. Mom and dad juga sudah menunggu di meja makan"

Wanita yang mengajaknya berbicara adalah Alice Park,kakak perempuan satu-satunya.

Si wanita blonde tetap tidak bergeming dan tanpa suara apapun seolah ia adalah bisu.

"Yuk" Alice berusaha mendekat.

"Tidak usah dorong-dorong!" Akhirnya ia bersuara " Yang lumpuh kakiku,bukan tangan"

Suaranya tajam,tegas dan juga sedikit kasar?

"Baiklah" Alice tetap tersenyum ramah "Kau juga harus minum obat"

Wanita blonde benci di kasihani seperti ini!.
Ingat? Hanya kakinya yang lumpuh,bukan otak ataupun tubuh lainnya!.

Mengapa Alice selalu mengingatkan semua hal yang dia benci. Minum obat?

Untuk apa meminum obat kalau sekedar merasakan sesuatu pada kakinya tidak pernah di alaminya.

Selama dua tahun!.

Jadi tidak ada guna obat sialan itu pada kedua kakinya!.

"Hai honey,kau darimana saja?" Sapa Yo In-na alias nyonya Park.

Seperti biasa Rosie tidak akan menjawab pertanyaan basa basi, karena sudah jelas mommy nya tahu dari Alice.

Keluarganya tidak akan membiarkan dia keluar dari rumah besar ini tanpa pengawasan.

"Sepertinya mommy ikut memasak hari ini mengingat ada menu spesial disini" Park Lee mencairkan suasana.

"Tentu saja. Aku juga ikut membantu tadi" Tawa renyah Alice terdengar di ruangan ini.

"Honey ,kau mau makan apa?" Nyonya Park berusaha membantunya.

"Aku bisa sendiri" Hanya itu yang keluar dari mulut Rosie.

See,semua orang memperlakukan dia seperti orang jompo yang tidak bisa apa-apa!

"Oke" Nyonya Park tersenyum walaupun sedikit sedih.

Watak Rosie seperti ini sejak  kecelakaan menimpanya. Dan sepertinya nyonya Park belum terbiasa dengan Rosie yang begini.

"Dad,aku ikut bersama berangkat ke kantor. Lagi malas bawa mobil dengan musim salju seperti ini" Ucap Alice.

"Baiklah" Park Lee tersenyum hangat.

Tempat bekerja Alice searah dengan perusahaan ayahnya.

Park Lee adalah seorang pengacara sukses yang sudah berhasil membangun gedung miliknya selama bertahun-tahun di negara kangguru ini.

Dan bakatnya menurun pada Alice yang juga seorang pengacara muda. Hanya beda bidang saja.

Jika Park Lee lebih suka membantu orang-orang yang lemah dan tertindas maka lain hal nya dengan Alice yang lebih memilih bidang perceraian lebih tepatnya membela para wanita yang mengalami kdrt.

Mengapa Alice tidak bekerja di perusahaan ayahnya?. Jawabannya karena Alice ingin mandiri tanpa embel-embel nama Park.

"Aku harus bertemu klien sepagi ini. Suaminya tetap tidak mau bercerai walaupun istrinya sudah tidak tahan akan perlakuan kasarnya" Cerita Alice.

"Itu kisah yang miris" Prihatin Park Lee.

"Bagaimana denganmu, dad?"Tanya Alice.

"Hanya masalah kecil, seperti biasa orang-orang berkuasa ingin memiliki hak penuh atas tanah lansia"

"Kau harus tetap berhati-hati terhadap orang seperti itu" Nyonya Park terlihat cemas.

"Apa kalian hanya akan membanggakan diri di meja makan ini?" Nada Rosie sangat tajam.

"Selera makan ku jadi hilang. Semua orang di rumah ini sangat senang membantu orang lain tapi tidak bisa berbuat apa-apa dengan kedua kaki ku!"

Rosie meletakkan garpu dan sendok sedikit keras dan segera berlalu dari hadapan keluarganya.

Dia benar-benar muak dengan semua orang!

Termasuk dirinya dan juga kehidupannya!












________________
________________






Cerita ini agak lambat update karena butuh energi menulis karakter Rosie di sini.

See y

HER [CHAELISA] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang