31

1.5K 177 26
                                    

Flashback

5 tahun yang lalu...

"Matilah bersama ku, Lisa" Rosie mengucapkan kalimat seperti itu seolah hal yang biasa.

"Mengapa kau sangat mudah mengucapkan kata mati? Apa kau tidak memikirkan perasaan ku? Tidak mencintaiku?" Lisa mencerca dengan berbagai pertanyaan.

"Kau tahu Lisa,aku tidak bisa memberikan kehidupan yang layak untuk mu" mata Rosie berkaca-kaca.

"Kakiku tidak akan pernah sembuh!"

Lisa kemudian berpindah dan duduk berlutut di depan kursi si wanita blonde.

"Sayang, apapun yang terjadi aku akan tetap bersama mu" Lisa menggenggam jari tangan wanitanya dengan erat.

"Aku sangat mencintaimu, Rosie"

"Cinta saja tidak cukup Lisa!" Teriak Rosie frustasi " kau harus memikirkan semua kemungkinan yang akan terjadi di masa depan!"

"Aku tidak mau memikirkan hal-hal yang tidak berguna seperti itu. Yang aku pikirkan hanyalah dirimu"

" Jika kau selalu bersikap pesimis seperti ini, bagaimana caranya kau akan sembuh?"

"Lisa?" Rosie menahan pergelangan tangan wanita itu. " Berkat kau,aku sangat ingin sembuh dan melakukan semua hal termasuk berobat jauh dengan datang ke Korea "

"Tapi aku mikirin kau, sayang. Bagaimana masa depanmu? Kehidupan mu kelak? Aku ini cacat total yang tidak bisa memenuhi kebutuhan mu terutama dalam urusan seks "

"Apa kau tidak ingin memiliki anak di masa depan? Membesarkannya dengan pasangan normal?" Rosie menatap lembut wajah Lisa.

"Berhenti mengatakan normal atau tidak. Bagiku,kau sudah sangat sempurna " Lisa terus berusaha menyakini kekasihnya.

"Dan paling penting,aku mencintaimu "

"Lisa?" Rosie menangis terharu akan ucapan tulus darinya.

"Jangan menangis " Lisa mengusap airmata si wanita blonde dengan ujung jari.

"Apapun yang terjadi,aku akan tetap bersamamu " Lisa tersenyum manis.

"Dan lagian..." Lisa diam sebentar.

"Dan apa?" Tanya Rosie.

"Kau belum memintaku jadi kekasihmu!" Lisa cemberut dan berpura-pura marah.

"Daripada mengatakan kata mati dan hal lain yang menyakiti bukankah itu lebih bagus untuk hubungan kita? Apa kau berniat menggantung perasaanku?" Selidik Lisa.

"Tidak" Rosie terkekeh " aku hanya tidak percaya diri dengan kondisi seperti ini "

"Menyebalkan" Lisa mencubit lutut wanita itu dengan pelan.

"Buruan!" Perintah Lisa.

"Apa?" Tanya Rosie bersikap sok polos.

"Katakan kau mau menjadikan ku kekasih " Lisa semakin tidak sabaran.

"Tidak mau"

"Rosie!"

"Iya,Lisa sayang"

"Katakan!"

"Tidak mau" Rosie tertawa.

"Baiklah,jika kau tidak mau. Aku akan menjadi kekasih Jungkook saja" Lisa menggodanya.

"Kau apa?" Nada suara Rosie berubah total dan tidak ada kelembutan.

Lisa merasa bersalah telah menyebutkan nama itu di depan wanitanya.

"Aku bercanda" Lisa mencoba tersenyum.

"Tidak lucu!" Rosie menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Aku minta maaf" Lisa meraih jemarinya dan langsung di tepis oleh Rosie.

"Aku akan membencimu jika berhubungan dengan pria bodoh itu di belakangku atau dengan siapapun" Rosie memperingati dengan tegas.

"Aku tau" Lisa berkata tenang.

"Jadilah kekasihku, Rosie" Lisa menggenggam kedua tangan Rosie dengan detak jantung yang berlomba lari.

"Tunggu aku sembuh,kau akan mendapatkan jawabannya" Rosie berucap sungguh.

"Baiklah" Lisa memeluk tubuh si wanita blonde dan mencium pipi kesayangannya.

Flashback off.

***

"Bukankah kau keterlaluan menyiksa Lisa selama itu?" Jennie menerobos masuk ke dalam kantor Rosie.

Rosie adalah seorang pengusaha properti terbesar di Australia sejak belum kenal Lisa dan kecelakaan itu menimpanya.

"Lisa semalaman menangis karena mu" cerocos Jennie.

"Itu hukuman untuknya karena telah berkhianat padaku" Rosie berkata datar sambil sibuk mengetik di layar laptopnya.

"Dia sudah menjelaskannya padamu bahwa di jebak oleh si pria brengsek yang bernama Jungkook hingga hamil!" Jennie marah menghadapi keras kepala sahabatnya.

"Jangan membahas nama pria itu disini" Rosie berkata dingin.

"Setidaknya kasihanilah Lisa. Dia sudah cukup menderita" Jennie tetap membujuknya.

"Jennie,stop it" Rosie melempar kasar kertas hingga berserakan dimana-mana.

"Keluar!" Lanjutnya.

"Aku menyesal membantu mu dengan tidak mengatakan keberadaan mu selama ini pada Lisa. Aku menyesal selalu menemani mu sampai kedua kaki mu sembuh!"

"Dan yang ku dapatkan tetap sifat egois!" Jennie keluar dari ruangannya dengan membanting pintu.

Rosie berteriak dengan keras begitu Jennie pergi.

"Sialan!"

"Aku sangat membencimu, Lalisa!"

***

Yey! Setelah 7 purnama akhirnya kaki Rosie sembuh juga!🥳

Sudah terjawab rasa penasarannya?

Btw, author ultah kemarin! Makanya ga update dulu. Hi hi hi

See y!.

HER [CHAELISA] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang