"i need you, Lisa"
Jisoo membaca pesan masuk karena mendengar notifikasi dari handphone Lisa. Sebenarnya ia ingin memberitahu langsung pada wanita itu tapi entah mengapa mengurungkan niatnya. Pasti pesan dari Rosie, pikir Jisoo. Untuk apa lagi dia menghubungi sahabatnya setelah menghilang dua tahun lamanya.
Jisoo tidak mau melihat Lisa menangis tiap malam memikirkan seseorang yang sangat egois seperti Rosie. Tidak lagi. Lisa sudah cukup menderita dengan hidupnya selama ini.
Jisoo juga tidak mau usahanya dalam mempertemukan dan memperkenalkan Jungkook pada Lisa menjadi sia-sia. Jisoo sudah berusaha keras selama setahun mengubah pikiran Lisa untuk mau menerima pria itu.
Dan hari ini adalah hari pernikahan Jungkook dan Lisa. Tidak ada yang boleh mengacaukannya termasuk Rosie.
"Hei,apa kau akan berdiam diri terus?" Lisa melipat kedua tangannya di depan dada.
"Satu jam lagi aku akan menikah dan kau hanya bengong"
"Aku minta maaf " Jisoo buru-buru menghapus pesan dari Rosie.
"Bagaimana penampilan ku?" Tanya Lisa sambil menghadap pada cermin.
"Cantik. Sangat cantik,kau seperti bidadari " Jisoo berdiri di belakang sahabatnya dengan memperhatikan pantulan Lisa yang memakai gaun pengantin.
Bagaimana mungkin Jisoo akan mengatakan bahwa Rosie telah datang di saat seperti ini? Lisa terlihat bahagia dan juga senyum di wajahnya tidak pernah pudar sejak memakai gaun pengantin di tubuhnya.
"Kau bengong lagi" Lisa menyenggol lengan sahabatnya.
"Dan apa ini? Kau masih berpakaian kantor! Jangan bilang kau tidak mau jadi pengiring pengantin ku" Lisa memanyunkan bibirnya.
Lisa akan terlihat seperti seorang adik yang sangat manja jika sudah bersiap seperti ini padanya. Jisoo akan merindukan Lisa yang begini suatu saat nanti.
"Melihatmu berbahagia dengan orang yang sangat mencintai mu adalah salah satu impian ku. Jadi bagaimana mungkin aku tidak mengiringi mu?" Jisoo berucap tulus.
Air mata Lisa berkaca-kaca mendengar kalimat yang terlontar dari Jisoo. " Sejak kapan kau jadi orang yang sok puitis?"
"Kau sangat jelek menangis" Jisoo menghapus pelan cairan bening yang mengalir di sekitar wajah Lisa.
"Aku akan merindukanmu, Jisoo" Lisa semakin menangis dan memeluk sahabatnya dengan erat.
"Jangan menangis, bodoh. Jungkook akan membunuh ku nanti" Jisoo melepas pelukan dan mengusap seluruh wajah Lisa dengan rasa sayang.
Lisa hanya terkekeh mendengar penuturan sahabatnya. Pria itu memang sangat posesif dan juga protektif jika mendengar ia bersedih seperti ini. Pernah waktu itu, seorang pria tidak sengaja menabraknya pas lagi jalan santai dan dengan mudahnya Jungkook ingin mematahkan lengan orang tersebut.
Alasannya cuma satu, karena telah menyakiti Lisa.
"Aku akan ganti baju. Jangan menangis lagi" Jisoo masuk ke dalam ruangan.
Lisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil sesekali melihat dirinya di cermin. Ia tidak menyangka ternyata Jungkook lah yang akan menemani sisa hidupnya dan juga orang yang sangat mencintainya dengan begitu dalam.
Jungkook,pria itu sangat tampan dengan balutan jasnya dan juga rambutnya yang sudah di potong rapi. Matanya tak berkedip memandangi Lisa selama berjalan menuju altar pernikahan dan juga tidak berminat pada hal lainnya selain wanita pujaan hatinya.
Jungkook sangat beruntung telah mendapatkan hati Lisa sepenuhnya.
"Apa aku terlihat aneh?" Tanya Lisa dengan wajah menunduk setelah berada di sebelah Jungkook.
"Tidak" Jawab pria itu singkat dengan tetap melihatnya dengan penuh cinta.
"Terus?"
"Kau sangat cantik" bisik Jungkook.
"Kecantikan mu mampu mengalihkan duniaku" lanjutnya.
"Tuan Kookie sangat pandai merayu" Lisa tersipu.
"Dan hanya untukmu" Jungkook tersenyum bahagia.
"Bisa kita mulai?" Tanya pendeta yang sedari tadi berdiri di depan mereka.
"TUNGGU!" Sebuah suara menginterupsi dan menggema di ruang gedung pernikahan.
"Rosie?" Lisa bergumam dan hatinya langsung berdebar tidak karuan.
Lisa hampir tidak percaya dengan yang ia lihat,wanita itu semakin mendekat dengan melangkahkan kedua kakinya dengan tergesa.
Rosie sudah bisa berjalan!.
Sementara si wanita blonde memasang wajah datar dan juga dengan tatapan membunuhnya terutama pada pria bodoh yang berada di sebelah Lisa.
"Ikut aku" Rosie meraih pergelangan tangan Lisa dan menggenggamnya kuat sambil membawa wanita itu dari sana. Dan Lisa hanya bisa menurut tanpa berkata apapun karena terlalu kaget dengan yang ia hadapi.
"Rosie" Lisa bersuara setelah mereka berdiam diri selama beberapa menit di salah satu kamar gedung.
"Buka baju pengantin sialan mu!" Rosie berkata dengan tenang tapi terdengar mengancam.
"Tidak"
"Mengapa?" Rosie tetap memegang pergelangan wanita itu dengan kekuatan penuh.
"Aku tidak bisa, Rosie"
"Apa alasannya?"
"Aku... Aku mencintai Jungkook" Lisa melepaskan tangannya dari sisi wanita itu.
"Bohong!" Teriak Rosie.
"Tidak. Kau harus terima kenyataan" Lisa berkata dengan lembut.
"Aku berusaha sembuh untukmu! Hanya untukmu! Dan ini yang ku dapatkan?" Rosie menatapnya dengan tajam.
"Aku minta maaf" Lisa meneteskan air matanya dengan perlahan.
"Persetan! Tidak ada gunanya aku hidup!" Rosie pergi dengan wajah yang penuh amarah dan meninggalkan Lisa begitu saja.
"Tidak, Rosie. Jangan melakukan hal yang nekat" Lisa mengejar wanita blonde dengan berteriak.
"Sialan kau, Lalisa!"
"Rosie,tidak!"
***
Seseorang bantu Rosie, please 🙂.
Sepertinya author akan memperpanjang cerita ini.
See y.
KAMU SEDANG MEMBACA
HER [CHAELISA] ☑️
RomanceSetelah kehilangan pekerjaannya, Lalisa Manoban terpaksa menerima pekerjaan untuk merawat Roseanne Park, seorang wanita kaya yang lumpuh. Seiring waktu, benih-benih cinta pun mulai tumbuh di hati mereka.