18

2K 226 23
                                    

Flashback

"Apa sebenarnya yang kau rencanakan?"

Rosie tidak terkecoh bahkan bersikap tidak peduli dengan merebut kembali novel yang di tarik paksa oleh Lisa seolah wanita itu tidak ada.

"Apa yang kau pikirkan, sialan!?" Lisa berteriak dan melempar asal novel itu ke lantai.

"Kau pikir hidupmu hanya untuk dirimu sendiri?tanpa peduli dengan semua orang yang sayang padamu?"

"Keluar" Rosie berkata tenang sambil meraih handphonenya di sisi ranjang.

"Baiklah jika kau mau diam sepanjang hari,aku tidak akan memaksa. Percuma juga berbicara dengan orang yang keras kepala dan tak punya hati seperti mu" Lisa berusaha tidak menggertak giginya dengan menahan semua amarahnya.

"Tidak usah bersikap sok peduli" Rosie melirik sekilas pada wanita poni yang berdiri di depannya.

"Bukan padamu,tapi kedua orangtuamu yang sering menangisi mu tiap hari. Dan kau dengan egois mengambil keputusan dengan sangat mudah seolah kau adalah Tuhan!" Lisa menunjukkan surat yang berisikan organisasi bunuh diri Swiss.

Memang benar Rosie telah menyetujui ikut bergabung dalam organisasi tersebut untuk mengakhiri hidupnya dengan persetujuan darinya beserta keluarga dalam batas waktu enam bulan.

Rosie hanya mengulur waktu dan menyetujui apapun keputusan kedua orangtuanya termasuk dalam hal memperkerjakan Lisa.

"Kau bukan bagian dari keluarga ini,jadi lebih baik tutup mulutmu" Rosie mengucapkan setiap kata dengan penekanan tajam.

"Kau benar,aku memang tidak punya hak. Tapi setidaknya aku ingin berguna untuk majikan ku" Lisa menatap wanita blonde dengan sedikit kecewa.

Bagaimana bisa orang secantik ini memiliki pemikiran sempit hanya karena kedua kakinya tidak bisa berjalan lagi untuk selamanya?.

Bukankah mukjizat bisa datang kapan saja?

"Tidak ada yang bisa mengubah keputusan ku,dan keluar dari kamar ku sekarang!" Rosie berteriak.

"Hidupmu berharga! Dan juga sangat berarti untuk seseorang" Lisa mengguncang kedua lengan wanita keras kepala ini dengan kasar.

"Berarti untuk siapa?hah? Rosie menepis tangannya. "Bukankah sudah ku peringatkan jangan menyentuh ku!"

Rosie merasa hidupnya sudah tidak ada gunanya. Bahkan pria yang sangat mencintainya dulu lebih memilih pergi dan selingkuh dengan orang kepercayaannya hanya karena mendengar cacatnya yang tidak bisa disembuhkan.

Katakan pada Rosie,siapa yang mau dengan orang lumpuh?.

Jawabannya tidak ada!.

"Hidup mu...umm... " Lisa tergagap sekarang.

Lisa memiliki sifat yang tidak percaya diri soal mengungkapkan isi hatinya walaupun ia terkenal ramah dan ceria. Lagian bagaimana caranya menyatakan perasaan yang belum kau yakini sepenuhnya?.

Bukankah akan terdengar aneh nantinya?.

Lisa juga banyak kekurangan termasuk dalam hal keuangan. Jadi bagaimana mungkin ia bisa dengan lantang mengungkapkan rasa cintanya?

Lisa saja bahkan tidak tahu apa yang di inginkannya!.

"Aaaaku" Lisa seolah habis di marahi atasan karena korupsi uang milyaran.

Lisa,apa kau berubah jadi orang gagap sekarang?.

"Umm... Aku..." Lisa terbata dan juga keringat membasahi wajahnya padahal cuaca di Australia dingin.

"Keluar". Rosie membenarkan posisi tubuhnya yang bersandar di sisi ranjang.

"Aku tidak ingin melihat wajah bodohmu!"

***







Secuil flashback

Yap,Rosie tetap akan ikut organisasi bunuh diri!.

Bahkan seorang Lisa tidak dapat meruntuhkan keras kepalanya.

See y.

HER [CHAELISA] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang