"Rosie, aaa" Jennie membuat gerakan membuka pada mulutnya untuk menyuapi sahabatnya makan. Dan sebagai jawaban Rosie hanya diam sambil melihat kearah pintu kamar rumah sakit.
Sepertinya kesabarannya sudah habis. Ia tidak ingin makan dan minum obat padahal sudah waktunya, mengingat sekarang sudah jam makan siang.
"Lisa mu tidak akan hilang" sinis Jennie.
"Lisa sudah keluar beberapa jam yang lalu dan sama sekali tidak mengabari ku" Rosie masih enggan mengalihkan pandangannya seolah pintu itu bisa membawa Lisa padanya.
Kemana sebenarnya wanita poni itu pergi? Lisa hanya meninggalkan pesan di secarik kertas tanpa berpamitan langsung dengan mengatakan aku hanya pergi sebentar "
Yang benar saja! Bukankah ini pertama kalinya Lisa berkunjung ke Korea?
Jika Lisa nekat pergi bersama Jungkook,awas saja! Rosie akan mengabaikannya berhari-hari,tidak akan bicara padanya, tidak akan mau minum obat dan juga melakukan terapi.
Pokoknya Rosie akan mogok!.
"Ayolah Rosie,jangan keras kepala" Jennie tetap menyendok makanan ke mulutnya.
"Aku tidak mau Jennie, jangan memaksa"
"Apakah si Lisa sepenting itu bagimu?" Jennie meletakkan mangkok bubur dengan sentakan keras.
"Ya" Rosie bahkan tidak memperdulikan Jennie,ia hanya fokus pada pintu.
Kapan Lisa kembali?.
"Rosie?" Jennie menyentuh dagunya secara perlahan " apa aku tidak ada harapan?"
" Tidak akan pernah Jennie. Aku minta maaf" ucap Rosie dengan tulus.
"Kita bahkan sudah bersahabat sejak lama, keluarga juga saling mengenal. Apa sungguh tidak ada sesuatu yang kau rasakan padaku? Sedikitpun?" Jennie memandangi wajah Rosie dengan penuh sayang.
"Aku menyayangimu tapi hanya sebatas sahabat. Tidak lebih" Rosie membenarkan posisi duduknya yang bersandar pada bantal di belakang punggungnya.
Sejak kedatangan Lisa seminggu yang lalu, Rosie mengalami kemajuan pesat. Tubuhnya sudah lebih kuat dari sebelumnya,bahkan ia juga sudah dapat merasakan kedua kakinya jika di sentuh.
Dokter mengatakan jika Rosie mengalami suasana hati yang bagus setiap hari,maka besar kemungkinan ia bisa melakukan terapi lebih lanjut dengan mencoba berdiri dan menggerakkan kedua kakinya."Kau punya tempat istimewa di hidupku tapi tidak di dalam hati, karena seseorang yang telah mengisinya yaitu Lisa. Aku menghargai perasaan yang kau punya padaku dan juga sangat berterimakasih tapi sekali lagi maaf,aku tidak bisa membalasnya" Rosie mengusap wajah Jennie yang sudah berkaca-kaca.
"Kau punya wajah yang cantik dan juga imut,semua orang tertarik dan berlomba ingin menjadi milikmu"
"Tapi kau tidak" Jennie menunduk.
"Jennie..."
"Aku benar-benar jatuh cinta padamu. Sudah sejak dahulu!" Sanggah Jennie dengan cepat.
"Aku bersyukur telah di cintai oleh kamu,tapi tidak ada yang bisa ku lakukan" Rosie menghapus air mata di wajah sahabatnya.
"Aku sangat mencintai Lisa" Rosie mengucapkannya dengan lembut tapi penuh penekanan.
"Cinta tidak bisa di paksa" lanjut Rosie.
"Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku" Jennie memasang wajah serius.
"Tidak... Jennie,jangan..."
Sebelum Rosie melanjutkan kalimatnya, mulutnya sudah di sumpal oleh Jennie dengan ciuman rakus dan sedikit tergesa-gesa.
"Jennie,stop it" Rosie mendorong tubuh si wanita mungil hingga sedikit terlempar ke belakang.
"Kau tidak akan pernah bisa menolak ku suatu saat nanti" Jennie mengusap sudut bibir Rosie perlahan dengan wajah yang menunduk memperhatikan sahabat cantiknya.
Rosie dan Jennie saling menatap satu sama lain selama beberapa menit hingga tak menyadari ketukan pintu kamar yang sudah terbuka.
"Apa yang telah ku lewatkan?"
Rosie menoleh pada arah suara dan jantungnya berdegup kencang.
"Lisa?"
***
Jennie sedikit ngeselin ya😒
Thank you 20k pembacanya 😱😚
Part ini bonus buat kalian!
Btw, Lisa liat ga ya Rosie dan Jennie bertukar lidah😂🤣
See ya!.
KAMU SEDANG MEMBACA
HER [CHAELISA] ☑️
RomanceSetelah kehilangan pekerjaannya, Lalisa Manoban terpaksa menerima pekerjaan untuk merawat Roseanne Park, seorang wanita kaya yang lumpuh. Seiring waktu, benih-benih cinta pun mulai tumbuh di hati mereka.