Lisa POV.
Suasana pagi hari dengan hawa dingin yang sangat menusuk. Sekujur raga terbelenggu dalam dinginnya. Pagi hari berhias kabut yang sangat tebal mendekap seluruh jiwa.
Sang mentari menyapa dengan senyumannya yang sangat mengagumkan hati serta memancarkan kehangatan
Kuraih hangatnya sang mentari dalam naungan jiwa yang dirangkul oleh hawa dingin pagi.
Burung-burung semuanya bertebaran saling bertegur sapa satu sama lain,bercuitan dengan lantunan yang menawan melodinya.
Batinku terasa sunyi merasakan segala kebesaran sang pencipta atas segala hamparan pemandangan alam yang mempesona. Kalimat rasa syukur tiada lupa terucap dari lisanku.
Pagi hari memberi banyak kesan dan pesan dalam seluruh detak kehidupanku yang tiada lagi kesia-siaan.
Setiap pagi memiliki awal yang baru, berkah baru, harapan baru. Ini hari yang sempurna karena itu pemberian Tuhan. Semoga hari yang penuh berkat dan penuh harapan untuk memulai meraih mimpi.
Matahari terbit, tentu saja, tidak peduli kita melihatnya atau tidak. Itu akan terus menjadi indah, bahkan jika tidak ada yang mau melihatnya.
Saat kau melakukan sesuatu yang indah dan tidak ada yang memperhatikan, jangan bersedih karena matahari setiap pagi adalah pemandangan yang indah, namun sebagian besar penonton masih tertidur.
Setiap pagi yang baik, kita dilahirkan kembali. Apa yang kita lakukan hari ini adalah yang paling penting.
"Selamat pagi, sayangku" aku setengah berbisik pada kekasih wanita ku yang masih tertidur pulas di ranjang. Mungkin dia kelelahan akibat percintaan panas kami tadi malam, bagaimana liarnya dan betapa menggairahkannya suasana yang di habiskan sepanjang malam.
Aku memandangi setiap lekuk wajahnya yang cantik, bibir yang sempurna,alis mata yang tebal,hidung mancungnya serta rambut blondenya yang sedikit berantakan membuatnya semakin seksi juga pipi chubby kesukaan ku.
Wanita yang ku cintai ini, Roseanne Park adalah wanita yang arogan,tegas,baik hati,angkuh, sedikit sombong, blak-blakan serta sangat posesif.
Roseanne Park,calon istri tercantik yang pernah ku temui dan satu satunya dalam hidupku.
Aku sangat mencintainya, sungguh.
Rosie menggeliat sebentar begitu jemariku menyapu permukaan kedua alisnya dan bermain di sana. Tak hanya sampai di situ,aku juga mengecup pipinya berkali-kali agar ia bangun tapi tidak ada hasilnya.
Oh,aku melupakan sesuatu!. Aku beranjak dari ranjang kemudian memakai kaos kebesaran dengan bawahan yang hanya memakai celana dalam.
Aku terduduk di sofa yang berada di depan ranjang kemudian menyingkap selimut tebal yang di pakai Rosie.
Ya,aku hanya ingin memandangi kedua kakinya yang telah sembuh total. Tanpa sadar,air mataku menetes karena terharu begitu panjang cerita kami dalam mengurus kedua kakinya hingga memakan waktu bertahun-tahun.
Bagaimana keras kepala dan pesimisnya Rosie dengan mengatakan kakinya tidak akan pernah sembuh hingga harus melakukan drama ingin coba bunuh diri, menghilang, mengusirku dan akhirnya sempat terpisah selama beberapa waktu.
Aku mengusap kedua kakinya secara perlahan di mulai dari memijit semua jemari kakinya dengan lembut.
"Terimakasih telah berusaha sembuh untukku, Rosie" gumam ku dengan tangan yang masih sibuk.
Walaupun proses kesembuhannya tidak melibatkan ku sepenuhnya tapi aku sangat yakin dia sudah melakukan yang terbaik dengan tetap menempatkan nama ku di dalam hatinya menjadi penyemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HER [CHAELISA] ☑️
عاطفيةSetelah kehilangan pekerjaannya, Lalisa Manoban terpaksa menerima pekerjaan untuk merawat Roseanne Park, seorang wanita kaya yang lumpuh. Seiring waktu, benih-benih cinta pun mulai tumbuh di hati mereka.