10 hari berlalu...
"Setiap aku berbicara dia selalu menganggap ku sebagai orang bodoh" Lisa merentangkan kedua tangannya ke atas saat bercerita dengan Jisoo.
"Sejujurnya kau cukup bodoh" Jisoo mengejek.
"Kau sama sekali tidak menghibur" Kesal Lisa.
"Mungkin dia seperti itu kepada semua orang, sampai dia tahu apa mereka akan tetap tinggal atau tidak. Ini baru 10 hari" Hibur Jisoo sambil melirik sahabatnya yang sedang berbaring di sebelahnya.
"Tapi rasanya lama sekali" Lisa memejamkan mata.
"Kau tak bisa berhenti, Lisa" Jisoo memperingati.
"Benarkah? Lihat saja"
"Dengar, bukankah kau ingin mewujudkan mimpimu?" Tanya Jisoo dengan posisi duduk menghadap Lisa
"Yeah" Jawab Lisa singkat.
"Apa kau melupakannya sekarang? Hanya karena sikap arogan seseorang?" Jisoo menyentuh lutut Lisa yang sedang berbaring.
"Kau tidak seperti Lisa yang ku kenal selama ini" Lanjutnya.
"Kau benar. Aku tidak boleh menyerah" Lisa seperti mendapat dorongan.
"Anyway, bukankah dia cantik?" Jisoo menggodanya. "Hanya tatap saja wajahnya maka kau akan melupakan kekesalan mu"
"Andai aku bisa" Lisa terdengar pasrah.
Rosie memang cantik. Sangat cantik malah, tapi sikap dan sifatnya menutupi semuanya.
Mata sipit yang berwarna coklat, alis mata tebal serta bulu mata yang sangat lentik. Bibir pink penuh sempurna, wajah putih bersih bahkan tanpa polesan sedikit pun.
Lisa juga menyakini, kalau si wanita blonde memiliki tubuh tinggi proporsional bak model biarpun selalu duduk di kursi roda.
Rosie adalah bidadari!
"Kau melamun?" Jisoo bertanya pada sahabatnya.
"Tidak" Bohong Lisa sambil nyengir.
"Manoban, kau tidak bisa berbohong padaku. Aku bisa tahu dari senyuman bodoh mu!" Seru Jisoo.
"Apa kau menyukai majikan mu tersebut?"
"What? No! Dia bukan tipeku" Lisa setengah berteriak menutupi kegugupannya.
"Jadi, tipemu seperti siapa"? Jisoo penasaran.
"Seperti mu" Balas Lisa singkat.
"Candaan mu garing" Jisoo beranjak dari ranjang tanpa mau memperlihatkan wajahnya yang sedikit merona.
"Jisoo- ya, aku tidak bercanda" Lisa menyusul sahabatnya.
°°°
"Selamat pagi" Lisa menyapa Rosie yang sedang duduk melamun di depan sebuah piano.
Yang di sapa hanya memutar kursi rodanya sambil memperhatikan penampilan si wanita aneh, seperti biasa selalu memakai rok padahal cuaca sedang dingin di Australia.
Apa dia memang sangat menyukai rok? Dia bahkan tidak nyaman memakainya!
"Tumben kau agak telat hari ini?" Rosie bisa mengetahui nya karena kebiasaannya yang diam-diam seperti menunggu Lisa.
Tanpa Rosie sadari!
"Ohh" Lisa menggantung mantelnya di sudut pintu
"Seseorang menungguku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HER [CHAELISA] ☑️
RomanceSetelah kehilangan pekerjaannya, Lalisa Manoban terpaksa menerima pekerjaan untuk merawat Roseanne Park, seorang wanita kaya yang lumpuh. Seiring waktu, benih-benih cinta pun mulai tumbuh di hati mereka.