8. WHY?

7.2K 363 31
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN YA SAYANG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN
YA SAYANG

🎵 Jaeyeon - Monologue

ꕤꕤ

"Di mana Jesslyn?” tanya mama Jesslyn baru saja pulang setelah pergi ke supermarket.

“Nona pergi, tadi katanya mau ke pusat perbelanjaan untuk membeli baju nyonya,” balas bibi.

Wanita itu menepuk jidatnya sendiri. “Sudah di bilang tetap di rumah malah pergi keluar,” ucapnya, mendengus kesal melihat kelakuan putrinya yang tidak bisa di atur.

Inilah sebabnya mama Jesslyn menginginkan Jesslyn tinggal bersama sebab Jesslyn tidak bisa diam sehari pun tidak. Jika dibiarkan tetap tinggal di rumah pribadi Jesslyn, sudah dapat dipastikan wanita itu menjadi bebas pergi ke mana-mana saat mengandung.

Sementara itu Jesslyn tengah berjalan mengelilingi pusat pelajaran itu dengan perasaan puas bisa keluar dari rumah tanpa ada halangan sedikit pun. Wanita itu memasuki salah satu toko baju mencari beberapa potong baju longgar untuk dia kenakan saat ini sebab kandungannya sudah semakin terlihat besar. Baju-bajunya yang dulu sudah begitu ketat, ya walaupun ada beberapa yang memang Jesslyn dulu beli yang longgar tapi namanya juga wanita. Semua yang menurutnya harus di beli pada detik itu harus berada dalam genggaman.

Setelah mendapatkan yang dibutuhkan Jesslyn, dia berkeliling kembali. Wanita itu sudah menenteng belanjaan dua di kiri dan dua di kanan. Namun, manik wanita itu seakan tidak puas setelah membeli baju, kini dia mlipir pergi ke salah satu toko sepatu Brand mewah kesukaannya. Sejak dulu Jesslyn selalu membeli sepatu Brand itu bahkan berjajar di rumah hanya satu Brand itu di satu ruang.

Mata wanita itu berbinar seketika, sudut bibirnya tertarik menampilkan senyum bahagia. Melihat di setiap sudut menurut Jesslyn tidak akan bosan. Rasanya dia ingin membeli sepasang sepatu berwarna hitam di hadapannya yang begitu mencolok elegan sekali.

“Permisi, saya ingin mencoba ini size empat puluh,” ucap Jesslyn kepada salah satu pegawai berada di belakangnya sejak tadi.

“Tentu saja nyonya. Sembari menunggu Anda bisa duduk terlebih dahulu di ruangan itu.”

Jesslyn mengangguk, mengikuti arahan dari pegawai wanita itu. Kaki Jesslyn juga sudah terasa pegal setelah berkeliling cukup memakan waktu.

Tanpa Jesslyn sadari ternyata sepasang mata sejak tadi sudah melihat kedatangan wanita itu menarik atensinya untuk terus melihat wanita itu dari tempat dia duduk saat ini.

“Kita bertemu lagi nona.”

Langkah Jesslyn terhenti seketika, tubuhnya mulai berbalik melihat siapa yang sudah menyapa dirinya.

Jimlly melambaikan tangannya dengan senyuman menggoda tercetak pada bibir pria itu. “Kebetulan sekali kita bertemu di sini?”

Jesslyn tidak ingin menjawab sapaan pria itu lantas memilih untuk duduk menunggu pegawai tadi membawa sepatu yang dia inginkan untuk dicoba. Duduk Jesslyn dan Jimlly berhadapan oleh sebab itu Jesslyn terlihat begitu risih dengan tatapan pria itu.

SINGLE MOOM'S?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang