*PROSES REVISI*
❗️FOLLOW & VOTE DULU SEBELUM BACA❗️
Seorang wanita yang tidak ingin hidupnya terikat dalam hubungan pernikahan, akan tetapi menginginkan anak tumbuh dan lahir dari dalam rahimnya. Lalu bagaimanakah hal itu bisa terjadi?
Suatu hari Ki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN YA SAYANG
ꕤꕤ
Jeon memilih kembali ke dalam, acara kumpul-kumpul sesama pebisnis. Sebenarnya Jeon baru-baru ini saja mau mengikuti acara seperti ini, dia memiliki tujuan untuk menambah koneksi semata walaupun bisnisnya jauh di atas semuanya.
“Apa tuan Jeon sudah memiliki calon istri kembali?” goda tuan Jung, pria berada tepat di samping kanan Jeon.
Jeon hanya bisa tertawa menanggapi godaan pria itu. “Anda bisa saja, belum genap satu tahun mana mungkin saya langsung pindah ke lain hati,” jawab Jeon.
Sebenarnya pertanyaan itu sudah sangat berseliweran sejak awal tapi Jeon tau itu semua hanya untuk mencairkan suasana formal ini agar menjadi lebih hangat. Jeon meraih minumannya, sesekali dia juga melirik ke arah tuan Kim. Pria itu dari tadi berbicara tanpa henti dengan semuanya orang, humble sekali berbeda saat di kantor.
Sejak tadi Jeon ingin sekali bertanya kabar Jesslyn kepada tuan Kim. Akan tetapi Jeon urungkan niatnya sebab ini bukan tempat yang tepat untuk menanyakan hal itu.
“Apa yang mereka bicarakan?” tanya Jeon santai.
“Biasa masalah istri, tuan Kim selalu kalah dengan istrinya dalam segala hal. Tapi dia juga menyadari sebab dia juga jarang pulang karena pekerjaan,” jawab tuan Park dengan atensi melihat ke arah tuan Kim, hal itu diikuti oleh Jeon.
Jeon tersenyum samar, jika dilihat memang tuan Kim adalah sosok yang sangat sabar. Berbeda sekali dengan ayahnya yang sangat kaku dengan sifat begitu keras dalam mendidik anaknya. Jeon jadi membayangkan Jesslyn, dia pasti juga seperti ibunya yang galak tapi perhatian yang membuat seorang pria bahagia dan juga tidak sabar untuk pulang. Dalam sekali lamunan Jeon, wanita cantik itu selalu saja mampu membuat Jeon hilang akal dan juga membuat hatinya menghangat.
Lamunan Jeon buyar saat merasakan getaran dari ponsel yang berada pada saku jas. Jeon melihat notifikasi pesan masuk itu adalah file yang di kirim dari Joni tentang Jesslyn yang tadi dan satu lagi link media sosial Jesslyn di kirim oleh Joni.
Pikiran Jeon sudah penuh oleh sosok wanita itu justru kini semakin ditambah volumenya. Jeon penasaran lantas membukanya. Dengan dagu yang ditopang oleh tangan kiri dan satunya lagi sibuk menggeser layar hingga ke bawah. Ternyata cukup banyak foto unggahan Jesslyn di media sosial miliknya, semuanya berlatar suasana khas negara Inggris.
Tatapan Jeon semakin rendah, sudut bibirnya sudah tertarik menampilkan senyuman tipis. Setiap foto Jesslyn dia sana mampu membuat senyum Jeon mengembang dengan sensasi debaran menekan seakan memberontak untuk segera menemui wanita di foto itu.
“Siapa wanita itu tuan Jeon?”
Mendengar suara seseorang menyapu pendengaran Jeon secara tiba-tiba spontan dia mematikan ponselnya. Kemudian kepalanya menoleh ke sisi kiri.