JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN
YA SAYANG
"Bagaimana, kapan nak Jeon menikahi cucu nenek?" tanya nenek penasaran."Saya akan membawa Jesslyn bertemu orang tuanya terlebih dahulu untuk meminta restu, setelah itu saya akan menemui orang tua saya," terang Jeon. Sebenarnya dia bingung juga harus melakukan apa setelah ini, apalagi mengingat hubungannya dengan Jesslyn terbilang singkat.
Jesslyn masih tidak menyangka jika dirinya akan bisa di titik sekarang ini. Benar, apa yang di katakan Jeon malam tadi semuanya terasa seperti mimpi dan tidak akan pernah berubah sebab semuanya nyata.
"Apa kau akan mengelar pernikahan saat perutku seperti ini?" sahut Jesslyn.
"Memangnya kenapa? Anggap saja itu hadiah untuk orang tua kita, mahar yang paling mahal yang pernah ada," ucap Jeon bangga seakan tidak ada hadiah lain selaian kehamilan Jesslyn yang berharga untuk di tujukkan kepada orang tuanya nanti.
Rasanya Jesslyn ingin memukul pria itu, apa dia tidak memikirkan keinginannya. Wanita mana yang tidak ingin terlihat cantik di momen sekali seumur hidup mereka.
"Kau selalu cantik dalam kondisi apapun," ucap pria itu seakan tau apa yang tengah di pikrkan oleh pasangannya.
Nenek tersenyum seketika dibuatnya. "Pandai sekali nak Jeon meluluhkan hati seorang wanita," puji nenek spontan saja karena terkesima.
"Terima kasih banyak pujiannya nek."
"Apa kalian yakin akan pergi besok?"
"Iya nek, saya akan membawa Jesslyn pergi besok." Jeon tidak mau bertele-tele dalam hubungannya dengan Jesslyn. Setelah wanita itu menerima dirinya, sebelum Jesslyn berubah pikiran kembali dia harus segera mengikatnya agar tidak bisa pergi lagi darinya.
"Baiklah, jika itu keputusanmu. Nenek akan mendukungnya, jangan lupa saat kalian sudah menentukan tanggal beri tahu nenek agar nenek bersiap untuk hadir di sana nantinya."
Jeon mengangguk. "Terima kasih banyak untuk semuanya, Nek."
.
Perasaan Jesslyn begitu berat untuk meninggalkan rumah ini. Rasanya Jesslyn masih ingin tetap tinggal bersama neneknya, dia berat juga untuk meninggalkan wanita yang sudah dia anggap sebagai ibu. Bahkan Jesslyn lebih dekat dengan neneknya ketimbang ibunya.
"Kenapa menangis? Ini bukan perpisahan, kau bisa datang kapanpun yang kau mau untuk melihat nenek di sini," ucap nenek guna menenangkan perasaan cucu kesayangannya itu.
"Aku tau, tapi tetap saja." Jesslyn memeluk neneknya dengan tangisan yang jatuh begitu saja.
Nenek hanya bisa tersenyum sambil membalas pelukan cucunya. Dari balik punggung, nenek menatap Jeon yang sejak tadi diam seakan menunggu giliran untuk berucap kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGLE MOOM'S?
Fanfic*PROSES REVISI* ❗️FOLLOW & VOTE DULU SEBELUM BACA❗️ Seorang wanita yang tidak ingin hidupnya terikat dalam hubungan pernikahan, akan tetapi menginginkan anak tumbuh dan lahir dari dalam rahimnya. Lalu bagaimanakah hal itu bisa terjadi? Suatu hari Ki...