22. Help me

7.3K 523 154
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN YA SAYANG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN
YA SAYANG

ꕤꕤ

Setelah kedua mata Jeon terpejam, kini justru Jesslyn yang bangun. Dia bangun setelah Jeon mengucapkan curahan hatinya itu. Hati Jesslyn berdebar hebat dengan dirinya yang menegang. Apalagi pria itu masih dengan posisi memeluk tubuhnya begitu erat. Sorot mata Jesslyn turun merotasikan pada tangan Jeon di atas perutnya.

Mendadak Jesslyn menjadi takut tidur di samping pria itu. Perlahan tangan itu di geser oleh Jesslyn agar tidak memeluknya lagi.

Namun, pergerakan Jesslyn justru membuat Jeon membuka kedua matanya. "Jesslyn, kau belum tidur?" tanya Jeon spontan.

Jesslyn menyembunyikan kepalanya langsung setelah terciduk oleh Jeon jika dia belum tidur. "Jesslyn!" panggilnya kembali.

Entah kenapa Jeon sangat berharap kali ini Jesslyn menginginkannya. Pasti tadi juga wanita itu mendengar semuanya yang Jeon katakan.

“Apa maksudmu mengatakan itu tadi Jeon?" tanya Jesslyn balik. Tak lupa kepalanya masih dia sembunyikan.

"Hanya percakapan biasa antara aku dan anakku."

“Kau bilang biasa? Hingga mengatakan jika kau menginginkan tubuhku?"

Jeon terkekeh, benar sekali prediksinya jika Jesslyn telah mendengar segalanya.  "Memangnya salah jika aku menginginkan tubuh Moomynya?"

"Tidak, hanya saja aku kaget saat kau mengatakan itu tadi."

Sebenarnya, Jeon tengah berjuang menahan dirinya agar tidak terpancing. Meskipun begitu Jeon tetap tidak bisa memusatkan matanya ke arah lain, dia justru memandangi punggung mulus Jesslyn terbalut baju tidur tanpa lengan itu.

Berada di dekat jesslyn sudah seperti ujian hidup bagi Jeon. Aroma dan suara bagai hipnotis itu seakan membuat Jeon ingin terus mendekat seperti kucing yang membutuhkan usapan lembut.

Kesempatan hanya datang sekali, bukankah lebih baik saat ini dari pada nanti. Bantuan darinya yang saat ini Jesslyn butuhkah. Selagi dia masih tinggal bersamanya, tidak tau nanti mereka dapat bertemu lagi atau tidak.

Jesslyn terdiam merasakan rambaran tangan Jeon bergerak melingkar pada pingganya. Kemudian tubuh pria itu semakin merapat. Jeon hanya tersenyum sebab Jesslyn sama sekali tidak menolak dirinya.

“Sebelumnya kau menginginkan diriku tapi gagal. Lalu sekarang apa kau menginginkanku kembali?"

“Untuk apa itu di bahas lagi, lupakan saja dan jangan di ingat kesalahanku dulu." Jeon membalik tubuh Jesslyn menghadap kepadanya. “Maafkan aku Jesslyn atas tindakanku yang itu, aku janji tidak akan melakukannya lagi," lanjutnya.

SINGLE MOOM'S?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang