PROLOG

9.8K 366 22
                                    

Vote & Komen ya ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote & Komen ya ♡

Yang belum follow cus di Follow biar tidak ketinggalan.

_________________________________________


Pada salah satu ruangan pribadi di rumah sakit, seseorang pria tengah berjuang untuk mengeluarkan sesuatu. Pria itu mengocok pelan miliknya sembari melihat sebuah video yang di putar pada layar tv tersedia. Sebenarnya ini sangat memalukan jika di bayangkan. Apa boleh buat pria berjas necis itu harus melakukan serangkaian pemeriksaan.

Deru nafas pria itu semakin memberat tak kala intinya berkedut hebat. Pria itu mendesis cepat lalu pelan seiring dengan miliknya akan mengeluarkan sesuatu. Dengan cepat pria itu mengarahkan miliknya pada sebuah wadah kecil guna menampung sperma miliknya.

Pria itu Jeon Arion Deerwod, dia diam-diam pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes kesuburan. Ini semua dia lakukan karena dorongan dari kedua orang tuanya yang menginginkan seorang cucu sesegera mungkin.

Pernikahan sialan ini selalu saja membuatnya tidak bisa tenang sedikit pun. Tuntutan dari kedua belah pihak seakan menjadi bumerang bagi Jeon setiap harinya. Lelah sekali sampai-sampai dia memilih menjauh dari kehidupan itu. Enam tahun sudah usia pernikahan itu, tapi rasanya seperti baru kemarin Jeon menikahi seorang wanita bernama Sunny.

Tidak membutuhkan waktu lama setelah dari rumah sakit Jeon pulang ke kediamannya. Pria itu berdiri sejenak dengan tatapan asing sebab sudah lama sekali dia tidak pulang kira-kira sudah satu bulan lamanya.

"Aku menginginkannya, sebaiknya sekarang kau ikut denganku ke kamar." Suara bariton itu tiba-tiba saja terdengar hingga menggema di dalam rumah dan membuat Sunny tersentak kaget.

Wanita itu memutar tubuhnya seketika. "Kenapa kau pulang?" tanya seorang wanita berambut panjang, intonasinya menunjukkan ketidakramahan.

Jeon memilih diam, pria itu seakan tuli. Pria itu mengalihkan pandangannya, dia lelah untuk segala hal dalam hidupnya. Alasan masa mudanya tidak begitu bahagia karena wanita itu. Perjodohan itu membuat Jeon membatasi diri untuk bersenang-senang. Oleh sebab itu, setiap Jeon melihat wajah istrinya Jeon merasa tidak senang karena wanita itu Jeon harus menuruti setiap permintaan ayahnya.

Secara tiba-tiba Jeon menarik tangan Sunny masuk ke dalam salah satu kamar. Jeon sama sekali tidak ingin basa-basi dengan istrinya ini. Pria itu mendekatkan dirinya hingga jarak keduanya tidak ada lagi. "Layani aku sekarang juga," cetus Jeon sekali lagi.

"Tidak bisakah kau memintanya sedikit lebih lembut Jeon?"

"Tidak bisa," ujar Jeon langsung membalik tubuh wanita itu hingga terbentur ke dinding, tidak begitu sakit hanya saja membuat Sunny terkejut.

SINGLE MOOM'S?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang