15. Disappear

7.1K 416 60
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN YA SAYANG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN
YA SAYANG

ꕤꕤ

Jeon memukul begitu keras meja kerjanya, beberapa kali dia juga berteriak kesal dan marah. Karyawan Jeon berkumpul di depan pintu ruangan Jeon sebab mendengar atasannya tengah marah besar tanpa sebab. Mereka takut akan menjadi pelampiasan, jadi mereka memilih menguping sesaat lalu pergi, ada yang datang lagi lalu pergi begitu secara bergantian. Bahkan sekretaris Jeon menunjukkan raut wajah tegang, dia takut untuk di panggil masuk ke dalam.

“Ada apa ini?” tanya Jimlly baru saja tiba, dia hendak menemui Jeon. Namun justru tepat di depan ruangan pria itu ada beberapa karyawan.

“Tuan, sebaiknya Anda masuk. Saya tidak tahu apa yang sudah terjadi kepada CEO Jeon,” jawab sekretaris Jeon, pria itu bahkan menunjukkan raut wajah takut.

Jimlly menatap semua karyawan Jeon seakan berharap jika dirinyalah yang masuk ke dalam untuk menenangkan bosnya. “Kalian bubarlah, aku akan berbicara empat mata dengannya. Kalian jangan takut, jika kalian tidak bersalah maka jangan takut,” ujar Jimlly santai.

Kali ini apa lagi yang membuat Jeon seperti ini, sudah lama sekali Jeon tidak seperti ini setelah kepergian mendiang istrinya. Perlahan Jimlly masuk ke dalam, terlihat banyak sekali lembar kertas bertebaran di lantai. Jimlly mencari keberadaan sahabatnya, pria itu tengah berdiri menghadap ke arah pemandangan kota dari ruangannya.

Jimlly mengetuk meja sang pemilik guna memberitahu keberadaannya. Hal itu sontak membuat Jeon menoleh seketika. “Jesslyn!” panggilnya spontan.

Jimlly tersenyum, dia langsung mendapatkan jawaban alasan Jeon seperti ini. Jimlly berjalan mendekat, dia menarik Jeon untuk duduk bersama dengannya.

“Katakan apa masalahmu?”

Lima hari yang lalu, setelah kepulangan Jeon dari rumah orang tua Jesslyn. Kedua orang tua Jesslyn sepakat untuk membiarkan Jesslyn tinggal bersama sang nenek. Bukan tanpa sebab salah satu alasannya adalah kecurigaan terhadap Jeon, mama Jesslyn bahkan merasakan itu dari sorot mata yang terpancar saat menatap putrinya. Ditambah pria itu berkunjung tepat saat berita Jesslyn muncul ke media, pria itu pasti sudah mengetahui. Oleh sebab itu mama Jesslyn segera memesankan tiket untuk pergi pada keesokan harinya.

Jeon kembali berkunjung setelah lewat tiga hari. Namun yang dia dapat justru kabar buruk, pembantu rumah keluarga Kim mengatakannya sendiri jika Jesslyn tidak ada. Dia sudah pergi ke bersama dengan mamanya dan pembantu itu tidak tahu ke mana perginya.

Karena itulah Jeon langsung meminta bantuan kepada Joni. Akan tetapi Jeon masih belum mendapatkan kejelasan keberadaan Jesslyn sampai saat ini.

SINGLE MOOM'S?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang