Freen PovAku dan Becky tiba di cafe ibu ketika hari sudah hampir gelap karna Becky mengendara dengan kelajuan sederhana. Aku yang memintanya berkendara dengan kelajuan itu agar suasana perjalanan lebih tenang dan tidak terasa buru-buru.
Becky turun terlebih dahulu dan membukakan pintu untukku seperti yang sering dia lakukan. Aku mengucapkan terima kasih padanya saat aku melangkahkan kaki keluar dari mobil mewahnya.
Aku menoleh ke arah cafe dan melihat ibu dari dinding kaca cafe yang sedang sibuk menaikkan kursi ke atas meja karna cafe ini sudah mau tutup. Ibu pasti sedang berkemas-kemas untuk pulang.
Aku dan Becky pun melangkah memasuki cafe itu, posisi ibu sedang membelakangi kami.
Dia pasti tidak mengetahui bahwa orang yang sedang bertamu ke cafenya ini adalah anaknya yang sedang sangat merinduinya.
Karyawan yang lain pasti sudah pulang karna hanya ada ibu dan Nam yang masih sibuk.
Aku melirik sebentar Nam yang sedang menaikkan kursi yang lain dipojokkan, agak jauh dari tempatku berdiri sekarang dan terhalang oleh tembok yang tidak seberapa tinggi. Aku yakin pasti dia tidak menyadari kehadiranku.
"Maaf cafenya sudah tutup" kata ibu lembut saat mendengar bunyi pintu cafe yang terbuka menunjukkan bahwa ada orang yang masuk, tanpa melihat siapa yang datang. Dia masih tidak menyadari kehadiranku disini.
"Ouhh ya? Padahal aku pengen banget mencicipi milktea di cafe ini yang katanya milktea terenak yang pernah ada di thailand" jawabku sambil berjalan mendekatinya dan berpura-pura menjadi pelanggan.
Becky yang berdiri tidak jauh dariku itu hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
"Eh? Sepertinya aku mengenali suara ini" bisik ibu tapi aku masih bisa mendengarnya karna aku betul-betul sedang berdiri di belakangnya bersedia untuk menariknya ke dalam pelukanku karna aku sangat-sangat merinduinya.
Ibu membalikkan badannya dan kaget saat mendapati bahwa akulah pelanggan yang hampir diusirnya tadi karna cafe ini sudah tutup
"Eh? kau pulang? Kanapa tidak menghubungi ibu dulu? Kau pulang dengan siapa?" Ucap ibu mengajukan pelbagai pertanya dan masih kaku ditempatnya karna kaget melihat kedatanganku yang tiba-tiba
Aku tidak menjawab pertanyaannya, aku malah menariknya kedalam pelukkanku dan memelukkunya erat melepas kerinduan yang sejak beberapa hari ku pendam. Ibu membalas pelukkanku.
"Nanya nya satu-satu dong bu, kalau gitu kan aku tidak bisa menjawabnya" kataku sambil masih memeluknya
Ibu melepaskan pelukkan menatapku lama dan tersenyum, aku tau ibu juga pasti sangat merinduiku.
"Nggak usah dijawab, nggak penting kok yang penting kau sudah pulang dan sampai dengan selamat" jawabnya dan kembali menyambung pekerjaannya yang sempat tertunda.
Aku menghembus nafas pelan dan menjawab pertanyaannya satu-persatu
"Ya, aku pulang bu karna aku sangat merinduimu. Aku tidak menghubungimu terlebih dahulu karna aku ingin berikanmu kejutan. Dan aku pulang kesini bersama, Becky" jawabku lembut.
"Ibu juga sangat merinduimu sayang. Dan kejutanmu berhasil, sebenarnya ibu dan Nam baru saja menyebut namamu, dia kesal padamu karna kau seharian tidak memberinya kabar, lalu..... dimana Becky?" Sahut ibu tangannya masih sibuk mengemas-ngemas namun mengalihkan padangannya kearahku saat menanyakan pertanya terakhir
"Ada kok bu" aku mencari keberadaan Becky tapi aku tidak melihatnya di dalam cafe. Ibu juga ikut mencari-cari keberadaannya
"Mana?" Tanya ibu lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE BABY
Romance"Saat seseorang mencintaimu, mereka tak harus mengatakannya. Kamu akan tahu dari cara mereka memperlakukanmu" -Rabecca Armstrong "Kamu mungkin memegang tanganku untuk sementara waktu, tetapi kamu memegang hatiku selamanya" -Freen Sarocha 🔞🔞🔞🔞🔞...