🍻
Januari 2017Tak berkesudahan masalah yang menghampiri Gavin, dikala ia harus memutar otak menghadapi masalahnya dengan Kenna, istrinya bertindak diluar batas kesabaran.
Setelah drama permintaan pindahnya tempo hari, Kailee tak pantang menyerah memperjuangkan keinginannya untuk hidup terpisah dengan kedua orangtua Gavin . Dengan alasan bahwa wanita sepasang suami-istri, baiknya hidup terpisah dengan orangtua meraka masing-masing.
Pagi ini didepan Gavin, dengan berani Kailee tanpa izinnya, meminta persetujuan ayah dan ibunya, memberi izin kepada mereka untuk membeli rumah untuk mereka tinggali. Dan ia tidak memiliki kesempatan untuk memperdebatkan hal itu, ketika ibunya dengan semangat menyetujui permintaan Kailee.
“Itu keputusan yang benar nak, jangan sungkan mengatakan sesuatu kepada kami...” tukas ayahnya menambah rasa kesal pria itu.
Sebagai orang tua, tuan Resee dan nyonya Resee menyadari sesuatu yang tidak benar dalam hubungan anak dan menantunya.
Keduanya memberikan waktu dan kesempatan sepenuhnya waktu bagi kedua pasangan itu untuk menyelesaikan masalah mereka.
Baiknya Gavin dan Kailee memang harus hidup terpisah dengan mereka, agar keduanya bisa belajar bertanggung jawab menghadapi bahtera rumah tangga.
“ Gavin, berangkat dengan dad.” Pinta pria paruh baya itu kepada putra semata wayangnya itu.
Gavin sudah bisa menebak arah dan tujuan pria yang dihormatinya itu. Mungkin ini memang saatnya ia mendengar beberapa nasihat dari ayahnya.
Ayahnya adalah guru terbaik dalam hal bertanggungjawab dan menghormati orang lain. Beberapa nasihat mungkin bisa membantunya menyelesaikan masalah hidupnya.
“dad adalah orang paling setuju dengan permintaan Kailee !” Tukas ayahnya memulai percakapan mereka dalam perjalanan ke kantor. Gavin bertugas menyetir dan pendengar.
“Sejak awal, sebelum pernikahan, seharusnya kalian sudah harus menyiapkan rumah pribadi kalian sendiri. Kau tahukan nak, tanggungjawab yang kau hadapi ketika memutuskan Kailee sebagai pendampingmu.” Lanjut tuan Rowan dengan aura kebapakannya, siapapun yang mendengarnya berbicara seakan tak ingin membantah setiap ucapan pria tersebut.
“dad menyerahkan sepenuhnya setiap pilihan yang kau ambil, dad dan ibunya hanya bertugas mendukung dan memberi restu. Sebulan pernikahan kalian, sikapmu kepada Kailee , benar-benar tidak pantas. Kau menyadarikan bagaimana kau memperlakukan istrimu, itu bukan sikap pria sejati. Ayah tidak toleransi jika kau menyakiti anak orang” lanjut pria itu sambil mengelus punggung anaknya itu.
Gavin mau tidak mau, rela tidak rela mendengarkan nasihat ayahnya. Disatu sisi ia melakukan tanggungjawab jawabnya sebagai pria, tetapi disisi lain ia harus menanggung beban dari tanggungjawab yang di ambilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBROTHER
ChickLitKenna dan cinta pertamanya, hingga detik jam pada menit yang ia tempuh dalam waktu setiap harinya, hanya tetap menjadikan Gavin sebagai sosok yang selalu ia temukan di garis terdepan. Selalu ada untuknya, sekaligus menjadi alasan patah hatinya, ber...