Juli 2022
Tak peduli seberapa lama waktu sudah berlalu, tak peduli apa yang terjadi untuk sementara, ada beberapa hal yang tidak akan pernah bisa kita lupakan, contohnya kenangan yang tidak akan pernah bisa kita tinggalkan.
"Kami tidak menemukan hal-hal mencurigakan sejauh ini dari aktivitas tuan Lee! Begitu juga putranya dan keluarganya." ucap pria dengan proporsi tubuh besar dalam balutan pakaian serba hitam. Tampak seperti bodyguard yang mengawal artis-artis di televisi.
Kenna memikirkan ulang akan tindakannya yang memperlakukan pamannya seperti itu. Mencurigai keluarga pria itu sebagai dalang atas perginya sang kakek. Ketidakrelaan selalu memenuhi hatinya ketika ia ingin menghentikan misinya, bahkan hampir sejak 2 bulan kakeknya meninggalkan Kenna.
"Lanjutkan, hingga aku menyuruh kalian berhenti!" Titah Kenna, ia belum ingin berhenti, setidaknya dengan menyuruh tim khusus untuk memantau pamannya sedikit membuat kelegaan dihatinya. Sampai ia benar-benar mengiklaskan kepergian kakeknya, mungkin dia baru akan berhenti.
Alice yang sejak tadi duduk dengan setia di sofa sambil mendengarkan laporan pria tadi tidak berkomentar sedikitpun, terakhir ia memberi masukan kepada sahabatnya, gadis itu tenggelam dalam kekecewaan yang ditujukan padanya.
"Mengapa kau diam saja?" Tanya Kenna lunglai dengan tangan yang menopang kepalanya diatas meja.
Alice tidak menoleh, "Ingin aku mengatakan apa?" tanyanya tak kalah malas.
"Entah apapun..."
"Kau sudah melakukan yang terbaik!" Alice jujur mengatakan hal itu, setidaknya sahabatnya itu tidak lagi terobsesi untuk menyalahkan pamannya.
"Cih... Yang benar saja!" Decak Kenna tersenyum dengan penghiburan yang tak bermanfaat dari Alice . Melihat Kenna tidak bersemangat dari minggu-minggu terakhir ini, membuat Alice hanya bisa menghela nafas.
Apalagi dirinya tidak pernah lagi melihat Gavin dan Emmett di restoran yang biasa mereka kunjungi. Alice jelas tahu jika Emmett dan Kenna sedang berdebat beberapa hari terakhir, bukan berarti keduanya menjadi saling menghindari.
Kenna tidak akan pernah melakukan hal seperti itu, welll... kecuali Inggris dan Canada, itu penghindaran atas azas kedamaian pribadi bagii gadis itu, apalagi Kenna sudah berubah sekarang. Ia bukan orang yang takut menghadapi orang yang tidak disukai bahkan dibenci sekalipun.
Dan masalah Gavin, terakhir Kenna mengatakan jika ia berhasil membuat Gavin membalas perasaannya. Dan yang menjadi pertanyaan Alice , mengapa pria itu seakan menghilang dan tidak menampakkan dirinya beberapa minggu ini. Membuat Kenna uring-uringan dibuatnya.
Gadis itu rela setiap hari ke restoran, sampai Alice mati bosan memakan makanan yang sama tiga minggu terakhir hanya untuk menemani Kenna seperti biasanya.
" Gavin belum pernah menghubungimu lagi?" Tanya Alice untuk Kenna yang sudah sibuk dengan berkas-berkas dimejanya.
Kenna menggeleng.
Alice juga tidak bisa berbuat apapun, memangnya apa yang bisa ia lakukan kepada Gavin, mendatanginya dan memaki-maki dirinya karena membuat Kenna sedih.
Jangan lupa jika Kenna bertahun-tahun menyimpan perasaan yang tidak ada harapan untuk Gavin . Gadis itu cukup expert hanya untuk menutupi rasa galaunya untuk itu.
***
Kenna dalam kegelapan malam ditemani sinar rembulan yang tidak terlalu terang, berdiri dibalkon kamarnya. Setia menunggu pintu kaca milik Gavin terbuka dan menyapanya. Hampir sebulan ia tidak berbicara dengan pria itu. Terakhir ia berbicara sebulan lalu diperusahaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNBROTHER
ChickLitKenna dan cinta pertamanya, hingga detik jam pada menit yang ia tempuh dalam waktu setiap harinya, hanya tetap menjadikan Gavin sebagai sosok yang selalu ia temukan di garis terdepan. Selalu ada untuknya, sekaligus menjadi alasan patah hatinya, ber...