Kenna dibuat tak habis pikir dengan pesan masuk yang diterima barusan. Selarut ini, orang yang menerornya mengirimkan foto kaca pecah. Kenna merinding dibuatnya, pasalnya peneror itu terakhir kali menelponnya dan memecah sebuah kaca waktu itu. Dan kali ini ia dikirimkan foto pecahan kaca tersebut.
Sebuah pesan kemudian dikirimkan dari orang tak dikenal tersebut.
Aku membebaskan jiwa kakekmu yang terperangkap disana, ia sudah pergi dengan tenang Kenna, jalani hidupmu dengan damai.
Kenna tidak mengerti, pesan-pesan itu tidak terlihat seperti sebuah teror, tetapi foto dan panggilan itu membuat Kenna semakin takut. Tidak ada yang bisa ia curigai kecuali Paman Marco. Entah apa tujuannya, ia bingung. Jika ini teror dari pamannya, ia jelas tahu motifnya, yaitu urusan warisan dan perusahaan.
Selain itu pikirannya buntu, Kenna tidak mencurigai siapapun lagi.
Pada akhirnya ia kesulitan untuk memejamkan matanya karena memikirkan teror dari orang tak dikenal tersebut. Segera ia harus menemukan orang ini, walaupun itu paman sekalipun tidak segan ia untuk memberi pelajaran.
***
Dengan pikiran yang masih sibuk memikirkan beberapa hal yang menganggu pikirannya, Kenna menikmati makan siangnya dengan malas-malasan. Membuat Gavin yang sedari tadi didiamkan, heran melihat sikap Kenna yang sedikit kalem dan tenang.
"Apa terjadi sesuatu?" Tanya Gavin .
"Hmm...? Ya... Habiskanlah makananmu, kita bicara habis makan!" Ujar Kenna tak ingin menganggu waktu Gavin menikmati makanannya.
Gavin sedikit terburu menghabiskan makan siangnya, supaya segera bisa mengobrol dengan Kenna yang menjunjung tinggi tidak boleh mengobrol waktu makan. Kenna tersenyum oleh aksi Gavin tersebut. Setelahnya Kenna juga tidak bisa menghabiskan makanannya karena sudah tidak mood.
Dikeluarkannya ponselnya setelah Gavin sudah siap dengan makan siangnya. Ditunjukkannya pesan yang diterimanya tadi malam dan itu membuat Gavin terkejut setelah mengingat kembali penuturan Kenna malam pertunangan Emmett ketika mereka diatap. Seseorang yang menelepon Kenna dan memecahkan sebuah kava di balik panggilan itu.
"Menurut kakak, mengapa dia baru mengirimkannya sekarang?"
"Ini sangat jelas mencoba mengancammu Kenna. Tapi teks pesan-pesan sebelumnya tidak mencurigakan sama sekali!" Ujar Gavin juga ikut bingung untuk menyimipulkan motif peneror tersebut.
"Aku sudah membuat laporan kepada polisi untuk membantu menemukan orangnya! Dan mereka membutuhkan ponselku untuk sementara, untuk proses pengambilan data!" Tutur Kenna dengan malas.
Gavin mengelus surai gadis itu untuk memberikan ketenangan pada Kenna. "Kenna mulai saat ini hati-hati menerima barang atau paket. Itu salah satu cara peneror untuk menakut-nakuti korbannya. Kalau bisa jangan bepergian sendiri! Minta Alice atau aku, atau siapapun itu untuk menemanimu kemanapun!" Perintah Gavin dengan serius, takut jika peneror ini bertindak radikal dan berniat melukai Kenna.
***
Dua minggu berlalu sejak pesan terakhir dari peneror tersebut tidak pernah muncul lagi. Baik polisi dan anak buahnya kesulitan menemukan orang yang mengirimkan pesan-pesan tersebut kepada Kenna.
"Polisi tidak bisa melacaknya karena tidak directly connected dengan orang ini. Orang ini menggunakan nomor resctricted , jadi tidak bisa di hubungi kembali! Polisi juga tidak bisa mendata ini sebagai kasus kriminal, karena mungkin saja ini hanya orang iseng, apalagi tidak ada korban yang dirugikan! Jadi mereka memintamu lebih berhati-hati saja, biasanya orang seperti ini ingin menjatuhkan mentalmu atau bisa jadi ingin menyerang!" Jelas Alice dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBROTHER
ChickLitKenna dan cinta pertamanya, hingga detik jam pada menit yang ia tempuh dalam waktu setiap harinya, hanya tetap menjadikan Gavin sebagai sosok yang selalu ia temukan di garis terdepan. Selalu ada untuknya, sekaligus menjadi alasan patah hatinya, ber...