UNBROTHER 16

81 4 0
                                    

Mei 2022

Bukan melupakan, tapi mencoba untuk tidak mengingat. Masa lalu memang menyimpan banyak kenangan, namun itu bukan alasan untuk tidak terus melangkah ke depan.

Kenna memilih jalan lain untuk menghibur dirinya sendiri, memberikan kesempatan bagi dirinya untuk lebih bijak berpikir dalam mengambil keputusan.

Ia memilih mall sebagai usahanya untuk membuang suntuk di pikirannya. Masih dengan pa Kenna an kantornya, ia berjalan-jalan menyusuri satu toko ke toko lain.

Kenna tidak bisa berhenti, ia tidak tahu sejak kapan belanja dan memilih barang menjadi sesuatu yang menyenangkan. Sekarang ia paham mengapa orang sangat suka shopping.

Hal yang tidak pernah Kenna lakukan sebelumnya, ia biasanya hanya membeli barang yang dibutuhkannya saja, walaupun harganya sangat fantastis, ia memiliki kakek dan Ayahny yang mampu menunjang gaya hidupnya.

Dengan beberapa paperbag ditangannya, tidak menyurutkan semangat gadis itu untuk memasuki semua store dan setidaknya membeli barang dari setiap toko yang dimasukinya.

Kenna mengistirahatkan badannya disalah satu store brand ternama setelah banyak berjalan menggunakan heels berukuran sedang dikakinya. Menjadi toko terakhir yang akan ia kunjungi. Ditatap belanjaannya yang banyak, tidak tahu barang apa saja yang ada di dalamnya.

Fokusnya kembali teralihkan dengan ucapan sahabatnya, mungkinkah jika ia terlalu terburu-buru menyimpulkan sesuatu.

Kenna menggeleng, tidak ingin goyah dengan pendapat sahabatnya tersebut. Setidaknya ia harus memiliki seseorang orang untuk dicurigai dan pamannya lah orang paling dicurigainya.

"Wah Kenna... Kukira kau gadis hanya kutubuku yang tidak tahu bagaimana menghabiskan uang keluargamu." Celoteh Kailee yang berada di store yang sama dengan Kenna.

Kailee menatap banyaknya paperbag yang dimiliki Kenna tergeletak di lantai.

Kenna menoleh kepada suara yang mengganggu waktu istirahatnya dan menemukan wanita yang menjadi salah satu orang yang memenuhi otaknya sejak beberapa jam yang lalu itu didepan matanya. Panjang umur untuk Kailee.

"Aku cukup terlambat untuk menyadari bagaimana menikmati uang."

"kau harus hati-hati, jika tidak ada batasan, kau bisa kehilangan kontrol."

"Cukup menyenangkan ternyata, tapi aku langsung menyesalinya, melelahkan dan sangat boros. Aku tidak akan berpikir dua kali untuk mengulanginya."

Mata Kenna terfokus dengan belanjaan Kailee , yang hampir sama banyaknya dengan miliknya ditangan seseorang yang mungkin asistennya.

"Baiklah... Aku harus pergi dulu, lanjutkanlah belanjamu." Pamit gadis itu.

"Tidak... Aku butuh bicara padamu." Cegah Kailee.

Alis Kenna terangkat dengan ajakan gadis itu. Kiranya hal apa yang penting mereka bicarakan.

"Ada apa? Jangan terlalu serius, kau membuatku terintimidasi"

"Ayo cari tempat lain."

"Katakan disini saja atau tidak sama sekali."

"Apa yang sudah kau lakukan pada Gavin sampai ia ingin menceraikanku?"

Kenna terkejut mendengarnya, "Oh jadi benar kabar yang kudengar! Aku tidak melakukan apapun, aku hanya menyuruhnya meninggalkan mu, itu saja." Tukas gadis itu dengan santainya.

Kailee dibuat murka dengan jawaban santai dari Kenna.

"kau tidak tahu bagaimana perjuangan dan usahaku memiliki Gavin, apa hakmu semudah itu untuk memisahkan kami." Tukas Kailee sengit, bola mata Kenna memutar jengkel mendengar ucapan wanita didepannya.

UNBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang