UNBROTHER 33

30 2 0
                                    

Hingga jam demi jam berlalu, pagi menyambut, mentari diujung Timur singgasana yang kekar, mengusir malam yang dingin dan kelam. Riuhnya celoteh burung gereja dan camar, menjadi penghambat bagi tubuh yang masih ingin berbaring mengurungkan niatnya.

Menyapa alam semesta dan mengucapkan selamat pagi kepada alam yang setia menopang kehidupan. Hawa sejuk dari luar jendala begitu lembab menyapu wajah.

Semua itu tidak dihiraukan oleh tubuh yang setia berbaring dengan bantuan peralatan rumah sakit. Emmett masih setia dengan tidur panjangnya sejak dua hari lalu. Dokter sudah mengizinkan Emmett dipindahkan ke kamar VVIP RelivAid Hospital sejak dinyatakan melewati masa kritisnya kemarin.

Kenna menatap wajah tampan yang sangat berantakan milik Emmett . Tanpa sadar airmatanya lolos begitu saja, tetapi segera ia tepis. Benci dengan pikiran buruknya sendiri, takut kehilangan Emmett melihat betapa serius kecelakaan yang merenggut kesadaran pria itu.

Entah sejak kapan ikatannya dengan pria itu semakin kuat, karena seingatnya ia tidak pernah memperlakukan Emmett dengan baik walaupun ia diperlakukan dan selalu dilindungi oleh pria itu dengan caranya. Kenna berdoa agar ia memiliki kesempatan untuk membalas kebaikan pria itu.

Sebelumnya Kenna juga sudah pergi ke kantor polisi untuk memberikan pernyataan mengenai ancaman yang diterima, supaya polisi bisa mencari tahu pemilik ponsel yang digunakan untuk mengirim pesan tersebut. Tetapi sepertinya yang Alice temukan sebelumnya, ponsel itu tidak bisa dilacak karena tidak memiliki IP. Jadi polisi butuh waktu untuk menemukan pemiliknya dengan cara menyisir kepemilikan handphone seperti di Amerika, khusus fokus mereka di Chicago.

Sementara di tempat lain Gavin masih mencurigai Kailee sebagai orang yang meneror Kenna. Jika benar itu Kailee , maka Kailee jugalah merencanakan pembunuhan dengan tuan Resee. Dari orang yang ia bayar untuk melacak nomor tersebut, ia mendapatkan sedikit petunjuk untuk dapat mengetahui pemiliknya.

Hackernya mengatakan jika lokasi ponsel itu bisa dilacak jika melakukan panggilan, akan sangat susah karena jenis ponselnya tetapi bisa dicoba. Dan masalahnya selama ini, ponsel itu tidak pernah digunakan untuk melakukan panggilan. Dengan membayar mahal, Gavin meminta hacker mencari cara menemukan nomor tersebut. Hari ini mendapatkan kabar gembira karena ia menemukan keberadaan ponsel tersebut, dengan menyusuri kepemilikan ponselnya yang sudah sangat jarang di Amerika tersebut.

Ketika mengkonfirmasi tempatnya, ternyata ponsel itu milik seorang orangtua renta. Berdasarkan penuturan pria tua itu, seseorang menyuruhnya untuk mengirim pesan-pesan itu dengan bayaran fantastis. Dirinya tidak mengenal orang itu karena dirinya hanya menerima pesan tulis yang selalu ia bakar setelahnya. Sesuai perintah orang tersebut.

Kembali pencarian Gavin buntu, jadi ia menyerahkan informasi itu kepada polisi untuk ditinjau lebih lanjut. Sebagai gantinya ia memutuskan untuk mengutus seseorang untuk mengikuti Kailee dan menerima laporan aktivitas wanita itu.

***

Masih dengan kegigihannya untuk membuktikan jika apa yang dirinya pikirkan tentang Kailee , Gavin selalu meladeni permintaan wanita itu entah untuk makan bersama atau pergi menghadiri sebuah acara bersama.

Seperti saat ini mereka berdua sedang makan siang bersama tetapi Kailee lebih banya diam dari biasanya celotehannya yang selalu menyindir dirinya dan Kenna. Mencari kesalahan untuk menjatuhkan keduanya dan memamerkan kemampuannya bisa menaklukkan Gavin .

"Mengapa kau lebih banyak diam dari biasanya?" Tanya Gavin kepada Kailee yang sejak tadi menikmati makanannya, benar-benar fokus hingga lupa bicara. Makanan itu tidak senikmat itu untuk menyihir seseorang menjadi lebih baik.

"Makanan ini sangat sesuai dengan seleraku!" Jawab Kailee asal.

"Kupikir makanan ini biasa saja, tidak senikmat yang kau katakan."

UNBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang