-UNBROTHER-
Jika Desember bersambut, maka di Eropa dan negara semusimnya adalah salju yang dingin. Salju menjadi salah satu esensi Natal bagi negara-negara subtropis.
Termasuk Amerika , dimana musim salju selalu datang lebih awal dibandingkan negara lain. Mungkin akibat gelombang dingin yang terjadi..
Kenna dengan ayahnya, duduk dengan kesibukan masing-masing. Sesekali keduanya melihat kearah luar ketika petir saling sahut menyahut yang membuat konsentrasi terganggu.
“dad... Aku ingin kerumah kakek besok.”
“Kapan nak?”
“Besok...”
“Berapa lama?”
“Sedikit lama, beberapa hari, bulan depan aku sudah pergi lagi ke Amerika. Aku ingat belum banyak waktu kugunakan untuk, menemani kakek sejak kembali dari Inggris”.
Tuan Resee menghela nafas panjang menampakkan wajah kekecewaan. Menatap putrinya yang juga sedang menatapnya penuh tanda tanya. Wajah yang sangat persis diwariskan oleh istri pertamanya untuk satu-satunya anak gadisnya.
“dad...” tegur gadis itu menyadari kegelisahan tuan Resee.
“Tidak apa-apa... Besok pergi jam berapa?”
“Sore...”
“Tunggu dad pulang, nanti dad antar!”
“Tidak apa-apa, aku bisa sendiri dad...”.
Tuan Resee mengangguk tak ingin membantah keinginan putrinya. Sejak dulu sudah menjadi keputusan gadis itu melakukan apapun yang menjadi haknya. Tidak terbantahkan dan melakukan keinginannya sendiri.
Dan ia tidak memiliki kemampuan untuk menolak setiap keputusan Kenna, karena tidak akan bisa merubah apapun. Sifat yang ia wariskan kepada Kenna, keras kepala.
Ia memberi kerpacayaan untuk dirinya sendiri, karena mempercayai apapun yang dilakukan gadis itu, diluar otoritasnya sebagai orang tua. Terbukti gadis itu setidaknya lebih memilih sibuk belajar dibandingkan pergi dan berkumpul dengan teman baratnya.
Lama kelamaan tuan Resee takut jika suatu saat Kenna tidak membutuhkan uluran tangannya dan tidak membutuhkan pendapatnya.
Walaupun ia tahu Kenna selalu menghormatinya, tetapi perasaan tidak dibutuhkan oleh putrinya membuat perasaannya juga kosong. Sementara disisi lain dirinyalah yang membuat itu luka di hati putrinya dan membentuknya menjadi pribadi dingin dan acuh seperti ini.
Tanpa keduanya sadari sepasang lelaki sudah berada diruangan itu dengan keadaan basah kuyup.
“Astaga... Kalian berdua bukan lagi anak-anak...”
Baik fokus Kenna dan tuan Resee tertuju kepada suara sang istri yang sedang berteriak tersebut. Bak anak kecil yang kedapatan bermain hujan oleh ibunya, keduanya diomeli oleh wanita paruh baya tersebut.
Emmett dan Gavin tertawa tak berdosa, tadinya mereka berdua hanya akan minum bersama, melihat langit medung dan ada tanda-tanda akan hujan keduanya memutuskan untuk pulang.
“Bagaimana bisa sampai kehujanan?” tanya tuan Resee tidak habis pikir dengan pemikiran dua orang dewasa di hadapannya.
“ Gavin sengaja tidak mau menutup atapnya dad, dia menarikku melakukan hal memalukan dengannya!” Adu Emmett yang langsung mendapat toyoran dari yang bersangkutan.
Tuan Resee menggeleng tidak habis pikir dengan tingkah 2 pria dewasa tersebut “Bahaya nak... Apalagi sudah malam begini!” nasihatnya, bak paham jiwa-jiwa anak muda, ia ingin mempermasalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBROTHER
ChickLitKenna dan cinta pertamanya, hingga detik jam pada menit yang ia tempuh dalam waktu setiap harinya, hanya tetap menjadikan Gavin sebagai sosok yang selalu ia temukan di garis terdepan. Selalu ada untuknya, sekaligus menjadi alasan patah hatinya, ber...