UNBROTHER 1

371 7 0
                                    

Your vote and comment are so precious for me!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Your vote and comment are so precious for me!

Follow me:
@achlys_jinx
@ari_pmalau (author)


Chicago|November 2016

Gadis dengan tatapan dingin tersarat kegalauan itu, tidak mengindahkan hantaman musik yang mengalun menggerakkan tubuh orang-orang dilantai dansa itu. Bahkan teman-temannya yang sesekali tertawa lepas juga tidak mampu menarik perhatiannya.

Tubuhnya ia sandarkan di sofa merah maroon mewah yang terletak di dekat meja bartender, meja ia berkumpul bersama teman-temannya. Tangannya sesekali meraih gelas berisi cairan bening kekuningan lalu menenggaknya dengan ekspresi datar yang putus asa.

Cairan dingin yang terasa panas menyapu tenggorokan itu, sudah tidak ia pedulikan lagi. Entah berapa gelas yang gadis itu tandaskan, tetapi seakan kesadaran masih menguasai dirinya. Beruntungnya, ia memiliki tubuh dengan toleransi kuat pada alkohol sehingga ia bisa meminum sedikit lebih banyak dibandingkan orang lain.

"Kau minum lebih banyak dari biasanya..." Tukas Irene, salah satu teman sekelasnya di waktu sekolah menengah. "Aku mengenal dengan baik citramu selama ini, dan kurasa aku tak suka melihatmu muntah karena kekenyangan cairan, Kenna..." sambungnya melihat kegilaan Kenna yang hanya disahuti oleh tatapan sayu gadis tersebut.

"Biarkan dia sendiri, dia sedang patah hati!" sambung Alice satu-satunya orang yang paham alasan gadis yang dipanggil Kenna itu, terlihat terpuruk saat ini. "Apa pakaian ini juga bentuk protesmu karena patah hati ditinggal pria itu?"

Pakaian Kenna termasuk normal untuk tempat tersebut, atasan yang lebih layak disebut kemben, berwarna hitam dipadusatukan dengan rok keemasan berhasil mengekspos bahu dan pahanya. Rambut kecoklatan sepunggung itu dibiarkan terurai dibelakang.

Kenna, Kenna Resee, gadis berusia 21 tahun itu harus merelakan pria yang ia taksir selama 12 tahun, mengucapkan janji suci pernikahan dengan gadis pilihannya. Rasa yang ia pendam sejak kecil tidak diizinkan Tuhan untuk di perjuangkan.

Pria yang mampu membuatnya patah hati, sudah dikenalnya sejak kecil, sejak berusia ia 9 tahun dan pria itu berusia 18 tahun. Mereka bertetangga dan hubungan keluarga mereka terjerat lebih erat dari sekedar tetangga.

Hal yang membuat mereka semakin dekat dan seringnya kebersamaan mereka, membuat perasaan lain tumbuh di hati Kenna. Dan semakin kuat setiap waktu hingga ia dewasa.

Dua bulan lalu, hari ketika Kenna kembali dari luar negeri, setelah menyelesaikan pendidikannya, ia disambut dengan berita itu. Hari dimana pria itu juga mengenalkan wanita, yang menjadi kekasihnya, calon istrinya kepada tuan dan nyonya Rowan, orang tua dari pria itu.

UNBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang