🍻🌟
Mobil Maserati Kenna memasuki parkiran khusus di perusahaan ESAC Industri.
"Sebenarnya kau tidak perlu ikut sama sekali... Aku hanya ingin mengikuti rapat yang sebenarnya kau tidak diperlukan didalamnya." Celoteh Alice untuk Kenna yang merengek ikut ke perusahaan Gavin .
Tentu saja, ia paham jika gadis hanya alasan menemani dirinya untuk bisa bertemu Gavin . Tenang saja, Alice tidak akan membiarkan Kenna menjadi perusak rumah tangga orang lain.
Dengan tidak mempedulikan omelan sahabatnya, Kenna mengedarkan pandangan takut melewatkan keberadaan pria itu.
Keduanya akan memasuki lift sebelum seseorang memanggil Kenna dari arah belakang.
" Kenna..." suara pria paruh baya itu menghentikan langkah keduanya. Kenna memberikan senyum ramah kepada pria yang masih jauh dari posisinya itu.
"Tidak bertemu anaknya, apa kau ingin berakhir membosankan dengan ayahnya..." Kenna tersenyum jengkel menatap Alice .
Tetapi ucapan Alice dipatahkan oleh pria yang berjalan dibelakang sang pemilik perusahaan tersebut. Kenna tersenyum menang.
"Atau aku akan menghabiskan waktu dengan anaknya di dalam kantornya, tolong jangan buru-buru menyelesaikan urusanmu!" tukas gadis itu dengan senyuman kemenangan.
"Tidak ku sangka akan berjumpa denganmu disini Kenna?"
"Pamam... Tolong jangan terlalu formal! Seperti biasa saja." Interupsi Kenna, tidak bisa bersikap formal didepan pria itu. "Hai kak..." sapanya pada Gavin yang datang bersama tuan Resee, dibalas dengan senyuman pria itu.
"Ada keperluan apa Kenna..." tanya tuan Resee sambil ke empatnya memasuki lift, menuju tujuan masing-masing.
"Hanya pertemuan kecil paman... Oh iya perkenalkan ini asistenku paman, nona Alice."
"Senang berjumpa dengan anda tuan Rowan ..." tangan Alice terulur menggapai tangan tuan Rowan , "Direktur Gavin ..." lanjut kepada Gavin .
"Nona Alice ... salam kenal." Balas sang tuan Resee ramah, yang disambut senyum oleh gadis itu. Ternyata banyak orang kaya dengan keramah-tamahan disekitarnya.
"kau jarang pulang Kenna, paman tidak pernah melihatmu sejak penunjukkanmu dua bulan lalu..." tukas tuan Rowan kepada gadis yang jarang menginjakkan kaki dirumah ayahnya itu.
"Aku sedang sibuk belajar paman, juga menemani kakek..." alasan Kenna, ia meringis harus selalu berbohong jika ber Kenna tan dengan kepulangannya. Gavin dan Alice yang melihatnya hanya bisa tersenyum melihat tingkah gadis itu.
"Oh... Apa beliau sehat!"
"Ya tentu saja..."
"Sesekali pulang ya Kenna, bibimu merindukan... Paman duluan, sampai jumpa nona Alice!" nasihat pria itu sebelumnya meninggalkan ketiganya di lift tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBROTHER
ChickLitKenna dan cinta pertamanya, hingga detik jam pada menit yang ia tempuh dalam waktu setiap harinya, hanya tetap menjadikan Gavin sebagai sosok yang selalu ia temukan di garis terdepan. Selalu ada untuknya, sekaligus menjadi alasan patah hatinya, ber...