Suasana begitu ramai di ruangan ballroom salah satu hotel termewah di ibukota Chicago. Dekorasi yang dipenuhi furnitur hitam menampilkan keeleganan serta nuansa floral menambahkan kesan romantis dalam ruangan yang akan menjadi saksi komitmen calon pasangan Emmett Resee dan Minnie Bert menuju pernikahan.
Pria itu, Emmett nampak sangat gugup. Tetapi sengaja ia berbaur dengan rekan-rekannya untuk menghalau rasa gugupnya. Orang lain mungkin tidak akan menyadarinya tetapi Kenna tahu jika Emmett tidak siap. Kemudian ia memilih tidak peduli, ketika kakaknya bahkan tidak berniat untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Kenna menikmati cocktail yang di pesannya sejak tiba di gedung tersebut, sembari menunggu Alice yang berjanji akan datang. Kenna terlihat elegan dalam balutan maxi drop waist dress berbahan satin hitam dengan x strap yang memamerkan bahu dan pahanya yang putih. Dilengkapi sepatu model strap yang memamerkan kakinya. Rambutnya ia gulung ikat asal tetapi tetap terlihat elegan dan cantik.
"Jangan mabuk dulu adik ipar, acaranya bahkan belum mulai!" Sapa Minnie ketika melihat calon adik iparnya yang duduk sendirian di meja tamu.
Kenna tersenyum kecil melihat penampilan cantik Minnie Bert, yang sejujurnya ia tak pedulikan. "Selamat untukmu!"
"Oh ayolah Kenna, apa hanya itu yang ingin kau ucapkan kepada kakak iparmu ini. Kita bahkan belum resmi berkenalan satu salam lain!" Balas wanita itu dengan kesopanan yang dibuat-buat.
"Kita bisa melakukannya nanti! Omong-omong, apa kau membuat pesta sebesar ini? Maksud ku banyak dan ramai!" Tanya Kenna sambil memperhatikan ruangan yang luas dan banyak untuk sebuah pertunangan yang bisa saja belum tentu tiba hingga hari pernikahan.
"Yah...aku mengundang banyak orang disini, rekan-rekanku artis dan model ternama akan datang kesini. Apakah kau punya kekasihnya? Aku bisa mengenal salah satu temanku untukmu jika kau masih single?" Tawar Minnie dengan bersemangat.
"Tidak, aku malah tidak menyukai keramaian ini! Bisa kubayangkan bagaimana pesta pernikahanmu yang membosankan nanti!" Sindir Kenna terang-terangan membuat ekspresi Minnie berubah kesal dengan sikap angkuh gadis didepannya.
"Bukankah kau sedikit keterlaluan? Ah... Aku lupa jika putri tunggal tuan terkenal dengan keangkuhan dan kesombongannya!" Ucap gadis itu tak kalah pedasnya.
"Well...kau lumayan memacari tahu tentangku juga ternyata! Begitulah aku, jadi tidak perlu sungkan untuk menunjukkan sifat aslinya didepanku! Kita memiliki beberapa sifat yang sama, tetapi juga banyak perbedaan!" Ujar Kenna sembari menikmati minumannya yang semakin tandas.
Terlihat Minnie memangku tangannya kesal bermaksud membalas Kenna.
"Biarkan dia Minnie, jangan merusak pertunanganmu!" Ucap wanita yang berjalan dengan elegan menuju kedua gadis yang berseteru tersebut. Baik Kenna dan Minnie menoleh kepada suara wanita yang mendekat itu. "Selamat untukmu Minnie..." Kailee memeluk gadis yang akan bertunangan tersebut.
"Terimakasih sudah datang..."
Kenna jengah melihat kedekatan kedua wanita tersebut. Ingatkan Kenna bagaimana Kailee mengatakan jika Minnie Bert melakukan operasi plastik pada seluruh tubuhnya. Bukti wanita memanglah makhluk terkuat dimuka bumi dan Kailee salah satu makhluk invasif yang merusak.
"Daripada moodmu rusak disini, lebih baik jumpai calon tunanganmu disana." Nasihat yang baik dari Kailee disambut senyuman oleh Minnie dan mematuhi anjuran wanita tersebut.
"Apakah Minnie Bert tahu jika kau salah satu orang yang melarang kak Emmet untuk menolak perjodohan ini? Dengan alasan Minnie mengoperasi seluruh tubuh?" Sindir Kenna untuk Kailee yang bermuka dua.
"Oh... Kau tidak bermaksud memberi tahukannya bukan? Jangan lakukan, Emmett yang hanya seorang anak tiri bisa direndahkan oleh semua orang!" Ucap Kailee santai sambil bertolak pinggang. "Kau nampak tidak suka? Sejak kapan kau peduli dengan keluarga tirinya itu Kenna?" Lanjutnya sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBROTHER
ChickLitKenna dan cinta pertamanya, hingga detik jam pada menit yang ia tempuh dalam waktu setiap harinya, hanya tetap menjadikan Gavin sebagai sosok yang selalu ia temukan di garis terdepan. Selalu ada untuknya, sekaligus menjadi alasan patah hatinya, ber...