28 | Pertemuan yang Aneh

1.1K 64 0
                                    

"Yang Mulia, untuk apa kita pergi ke tempat seperti itu?" Jack menatap Owen keheranan.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin makanan manis," justru itu yang perlu di pertanyakan, "sejak kapan Yang Mulia suka dengan makanan manis?"

Jack ingat betul, terakhir kali dia memberikan Owen makanan manis, pria itu sama sekali tidak pernah mencicipinya. Bahkan Jack ingat Owen berucap dia benci dengan makanan manis, karena membuatnya sakit kepala dan haus.

"Semua orang bisa berubah, begitu juga denganku. Lagipula aku baru pulang, butuh makanan manis." Jack tidak akan percaya pada kebohongan. Owen terlalu naif jika dia mengira Jack hanyalah pria tua bangka.

Jack yakin kepala Owen mungkin terbentur di suatu tempat, atau hal baik terjadi selama perang berlangsung. Yang jelas, Owen berbeda sejak pulang dari perbatasan.

"Akhir akhir ini ada banyak orang hilang yah," Owen melipat koran yang dia baca ketika kereta sudah tiba di depan toko.

Jack menyahut, "yah karena itu keadaan di masyarakat sedang panas. Beberapa bangsawan juga memperketat keselamatan mereka."

Owen dan Jack memasuki toko, ruangan itu penuh dengan banyak orang karena toko itu terkenal di kalangan masyarakat maupun bangsawan.

Seorang pelayan yang menyadari kehadiran Owen, menuntun mereka ke lantai dua. Sungguh mengerikan ketika sadar masyarakat dan bangsawan selalu mendapat perlakuan yang berbeda. Situasi lebih tenang disana, jadi Owen memilih duduk dan Jack mengikutinya.

Owen melihat buku menu, tidak perlu waktu lama baginya untuk memilih. "Tart dengan Blueberry, kemudian teh hijau." Jack terkesan, Owen bahkan sudah memiliki kue manisan yang dia suka. Sejak kapan itu?

"Pesananku sama dengan tuan Duke."

Owen sedikit tersenyum membalas pelayan toko pamit undur diri. Sambil memandang keramaian dari lantai dua, mereka berdua tidak berniat untuk berbicara. Owen sibuk dengan pikirannya dan Jack sibuk membersihkan kacamata dari debu yang menempel. 

Sudah dua kali, sejak Owen memakan kue tart blueberry dari toko itu. Yang pertama di berikan oleh seseorang, jadi ini pertama kalinya Owen datang ke toko . Kesan pertama yang memuaskan, meskipun sistem kasta masih di terapkan. Tidak banyak toko kue yang terbuka untuk rakyat biasa karena harga gula yang harganya setara dengan berlian. 

Wajah Owen menjadi sendu karena sesuatu, tetapi dia segera menepis pikiran itu dan menghela nafas panjang, menarik perhatian Jack yang duduk tepat di hadapannya. "Aku ingin mencuci tangan dulu." 

Ketika Owen sedang sibuk membersihkan tangan dengan aliran air, suasana toko yang tenang terganggu oleh seruan seorang wanita dari arah beranda, "Nona, ini berbahaya!" 

Owen berjalan melewati dua wanita yang tampak ribut di beranda itu, dia melangkah seolah tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi. Namun sebuah siluet membuat langkah Owen terhenti. Owen yakin, dia melihat salah satu dari mereka dari ujung mata. 

Rambut merah!

tangan Owen mengepal kuat dan dia tidak bisa menolak keinginannya untuk memastikan bahwa yang di lihat oleh dia itu salah. Owen berusaha meyakinkan dirinya sendiri, namun dugaan dia benar. Wanita yang memiliki rambut bergelombang semerah mawar, mata cokelat terang yang bulat, serta senyum menawan. Wanita itu adalah orang yang selalu muncul di dalam mimpi-mimpi Owen. Vienna berdiri di luar beranda layaknya seorang putri pemberani dan mampu membuat semua pria  di seluruh penjuru terkagum dengan dengan keindahan yang dia miliki. 

Owen segera membuka pintu beranda, "apa yang sedang kau lakukan?" tanya Owen penasaran. Sebesar rasa keinginannya untuk mengetahui semua hal tentang Vienna. 

Girl with Red Hair (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang