SYA3 - 008

136 44 26
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)



•••




Ini hari kedua Taeri berada di Seoul, dan terlihat wanita itu mulai bosan sebab tidak ada kegiatan bermakna yang dapat dirinya lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini hari kedua Taeri berada di Seoul, dan terlihat wanita itu mulai bosan sebab tidak ada kegiatan bermakna yang dapat dirinya lakukan. Yah-, mau bagaimana lagi? Mengingat job desk yang seharusnya Taeri lakukan belum bisa dilakukan. Taeri terpaksa harus menunda dulu, karena putri kecil dari sang tuan rumah belum menampakkan dirinya di istana. Taeri menghela nafas lirih. Sama seperti hari kemarin, saat ini ia sedang duduk-duduk santai di taman area apartemen sembari menunggu matahari terbenam demi sebuah senja yang indah.

Sekali lagi, baru dua hari. Dan nampak sejauh ini, apa yang Taeri lakukan bisa dikatakan lancar. Sesuai dengan ide inisiatifnya yang kemarin dilontarkan kepada Minho. Taeri bangun lebih awal untuk membuat sarapan, menyapu, menyeka semua perabotan dari debu-debu halus, dan menata segala detail barang kecil agar tetap tertata rapi di tempatnya. Kemarin, Taeri juga membuat makan malam saat tiba-tiba telepon di apartemen berdering, kabar pemberitahuan jika Minho akan pulang dan ingin dibuatkan makanan. Well, ia melakukannya dengan senang hati.

Sembari mengamati bangunan tinggi di sekitar, Taeri merenung dengan damai sebagai bentuk menikmati dan berusaha mensyukuri apa yang telah dilakukannya. Dan meski begitu, sedikitnya Taeri merasa ada keanehan. Pertama, Minho tidak komplain mengenai cita rasa masakan yang dibuatnya. Dan kedua, Minho tidak berceramah soal barang-barang di sekitar ruang tamu dan dapur saat pria itu tahu jika ada yang berpindah dari tempatnya. Entah karena Minho terlalu sungkan untuk menegur, atau karena memang pria tersebut tidak begitu peduli soal letak-letak barang kepunyaannya.

Namun yah-, bukan berarti Taeri ingin di tegur juga! Justru hal tersebut cukup menyenangkan hati karena berarti, kinerjanya tidak ada yang dianggap salah. Masih duduk santai di area taman, Taeri menatap lurus pada sebuah jam digital besar yang memang sengaja di pasang pada salah satu blok apartemen, sebagai pengingat waktu bagi orang-orang yang lewat. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, tetapi Taeri masih enggan beranjak karena betah menghabiskan waktunya di sana.

Tidak ada yang begitu menarik perhatian, jujur saja. Hanya beberapa penghuni lansia yang sedang berolahraga, anak-anak toddler yang masih berlarian ke sana ke mari bersama teman-teman sepermainannya, para remaja yang baru pulang sekolah, atau mahasiswa/i yang terlihat keluar masuk dengan membawa tas laptop di punggung atau tangannya. Monoton.

"Pasti rasanya nyaman tinggal di apartemen ini. Semua fasilitas sepertinya lengkap. Udaranya juga cukup bagus dan minim polusi karena ditanam banyak pepohonan rindang. Ah, menyenangkan sekali!" Gumam Taeri seorang diri.

See You Again 3 || Lino & Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang