SYA3 - 019

165 41 50
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)

•••

"Sabar. Nanti pasti ada waktunya Jiwoo bisa terbiasa dengan semua jenis makanan. Toh, dia hanya anak berusia enam tahun, kau terlalu keras menghadapinya. Menjadi picky eater bukan kesalahan. Dia bukannya membantah, dia hanya lebih selektif untuk menyaring segala sesuatu yang tidak dia sukai. Percayalah. Akan ku bantu ke depannya untuk bisa mengenalkan Jiwoo soal rasa, tekstur, bentuk, dan aroma makanan." Tutur Taeri lembut dan sebaik mungkin supaya maksudnya dapat diterima dengan baik juga oleh Minho. Namun bukannya membalas, Taeri canggung seketika karena Minho menatapnya dengan sorot aneh. ---- "Ada yang salah? Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Kau berbicara seakan-akan pernah menjadi orangtua." Balas Minho remeh sembari menghela nafas kasar. --- "Okay! Baiklah, aku menerima niat baikmu. Tapi ngomong-ngomong, darimana kau tahu kalau putriku berusia enam tahun?"

Terdiam sejenak sebelum menjawab, Taeri mengulas senyum kecil di sudut bibirnya, "Oh, jadi benar? Padahal aku hanya menebak saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdiam sejenak sebelum menjawab, Taeri mengulas senyum kecil di sudut bibirnya, "Oh, jadi benar? Padahal aku hanya menebak saja. Kau tahu jika aku bergabung bersama Rumah Awan. Dan selama kurang lebih tiga tahun aku bergabung bersama mereka, aku jadi terbiasa melihat anak-anak kecil seusia Jiwoo. Gadis kecil setinggi Jiwoo, memang seperti perawakan anak usia enam tahun."

Minho mendengus, lalu menoleh ke arah Jiwoo, "Sayang, jika makanannya sudah habis, pergilah mandi. Ayah akan membereskan kamarmu."

"Tidak perlu. Biar aku saja." Timpal Taeri cepat. --- "Aku yang akan membereskan kamar Jiwoo. Kau pasti lelah, jadi kau bisa langsung beristirahat saja."

"Okay, terimakasih."

"Terimakasih, Bibi Taeri." Sambung Jiwoo tersenyum.


••• See You Again 3 •••


Demi suksesnya misi rahasia yang diberikan padanya, Haruto rela menunggu selama kurun waktu tiga hingga empat jam hanya untuk memantau kediaman rumah Taeri di Pulau Jeju. Mengabaikan suhu dingin dari angin laut yang berhembus, yang sedari tadi dilakukan Haruto hanyalah mondar-mandir di depan rumah Tuan Lee Yonghwa layaknya orang awam atau masyarakat sekitar yang tengah berjalan-jalan. Seperti itu terus, hingga cacing-cacing di dalam perutnya mulai memberontak meminta jatah.

Namun beruntungnya, tidak jauh dari kediaman Lee Yonghwa, terdapat kedai kecil-kecilan yang selalu menjual dagangannya setiap malam. Dengan kata lain, mereka adalah tetangga dekat keluarga Yonghwa. Mengandalkan akting yang tidak seberapa, Haruto menyamar sebagai turis dari Jepang yang buta arah. Memakai bahasa aslinya, Haruto berbicara dengan kalimat Hiragana-Katakana bercampur dengan susunan kalimat Hangul Korea berhias aksennya yang di buat-buat.

See You Again 3 || Lino & Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang