SYA3 - 029

168 22 21
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)

•••

Ada part sunshine and moon. Hehe.

•••

Petang itu, Minho membawa Jisu dan Jiwoo kembali ke apartemen Havana the Hills. Ya, seusai berbicara dengan Jaemin di sebrang kedai, Minho langsung membawa istri dan putrinya pulang. Akhirnya, setelah kurang lebih tiga hari, Jisu bisa dibawanya kembali selagi sang kakek sedang melakukan perjalanan bisnis ke Italia. Jisu duduk di kursi belakang, tangan lembutnya mengusap-usap surai panjang Jiwoo yang tertidur di pangkuannya. Sepertinya, anak kecil itu kelelahan setelah seharian bermain dengannya di kedai.

Di dalam mobil, Minho tidak banyak bicara dan sesekali hanya melirik dua manusia tercintanya dari center mirror di atas. Jisu sama sekali tak curiga, sebab ia tidak tahu jika Jaemin bertemu Minho di depan kedai. Setelah Jaemin keluar dari Haneul's Cafe, ia bersama Jiwoo langsung masuk ke ruang kerja Chaeryeong. Menghabiskan waktu di sana dan menunggu hingga Minho menjemput mereka. Maka dari itu, jangankan tahu topik apa yang di bicarakan, tahu jika dua pria itu bertemu saja tidak.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya mobil yang dikendarai Minho tiba di HTH. Sementara Jisu membawa tasnya, Minho menggendong sang putri sampai unit apartemennya. Jiwoo yang tertidur pulas sempat terbangun beberapa saat, tapi akhirnya tidur lagi akibat rasa kantuk yang tidak dapat di tahan. Minho merebahkan tubuh Jiwoo di atas ranjang dengan aman. Melepas jaket yang masih melekat di tubuh, menyeka kaki tangan dan wajah anak itu dengan tissue basah, mengatur suhu ruangan, serta membenarkan posisi selimut supaya Jiwoo tidak kedinginan.

Beberapa saat kemudian, Minho keluar dari kamar si kecil dan mendapatkan Jisu sudah berganti pakaian. Wanita yang tampak sudah mencuci bersih wajahnya itu, tengah sibuk membereskan sesuatu di dapur. Lantas kehadiran Minho, menarik atensi Jisu yang langsung mengirimkan sebuah senyuman hangat pada suaminya.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Minho seraya mengendurkan dasinya.

"Aku baru pergi beberapa hari, tapi dapurnya sudah kotor penuh minyak dan serpihan makanan."

Minho meringis kecil, "Sepertinya aku memang butuh seorang wanita di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minho meringis kecil, "Sepertinya aku memang butuh seorang wanita di rumah."

"Oh, ya?"

"Hm. Lihat saja, apartemen ini terlihat berantakan. Padahal baru kau tinggal tiga hari. Itu artinya, aku memang sangat membutuhkanmu." Ucap Minho dengan nada menggoda. Sedangkan Jisu tiba-tiba teringat pada hari pertama ia sampai di unit apartemen itu, memang tidak bisa di sebut bersih atau rapi.

See You Again 3 || Lino & Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang