SYA3 - 024

162 40 21
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)



•••

Ternyata mood yang baik tidak selalu sukses bertahan selama satu hari penuh. Harusnya, Minho dapat pulang ke apartemennya dengan hati yang tentram karena telah diberi 'kesenangan' semalam. Namun semua itu hanya harapan, karena mood-nya menjadi buruk sejak pertemuannya dengan Lee Taeyong di kantor. Obrolan yang diharapkan menemukan titik temu, berakhir kacau karena saling bersikeras satu sama lain dan tidak mau mengalah. Ah ralat, bukan mengalah, tapi harus mengerti! Taeyong harusnya dapat mengerti seperti apa posisi Minho yang memerlukan istrinya lagi, pun si kecil yang masih membutuhkan ibunya untuk tumbuh kembang ke depan. Ini bukan soal adu penderitaan, tetapi lebih kepada empati yang wajib di junjung tinggi.

Singkirkan sejenak ingatan seputar obrolannya dengan Taeyong, Minho mencoba fokus selama rapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singkirkan sejenak ingatan seputar obrolannya dengan Taeyong, Minho mencoba fokus selama rapat. Well, ada kelebihan dan kekurangan yang bisa di catat setelah pertemuan itu. Kelebihannya tentu saja untuk menghindari salah paham. Minho dapat berbicara secara langsung pada perwakilan keluarga yang pernah merawat Jisu selama lima tahun terakhir. Ia dapat menjelaskan lagi siapa itu Jisu, pun menegaskan dan meminta wanita itu kembali ke tangannya. Lalu kekurangannya, ada pada sifat naif Taeyong sendiri. Pria itu egois dan serakah jika membahas soal Lee Taeri atau Choi Jisu. Bagaimana bisa Taeyong meminta Taeri kembali? Meminta istrinya? Pria itu jelas gila! Bagaimanapun, Minho lebih memiliki hak untuk mempertahankan Jisu a.k.a Taeri. Ah, rasanya jika memaki di depan wajah Taeyong akan memuaskan Minho!

Ekspektasi Minho bisa merebahkan diri di ruang pribadinya setelah rapat, terpaksa ditahan karena tidak lancarnya harapan. Sepertinya, hari ini Minho sedang diberi ujian. Kelakuan unik Taeyong yang tidak berhenti hanya sampai di situ saja, membuat mood Minho yang sudah buruk semakin memburuk. Selepas menghadiri rapat bersama para eksekutif dan dewan pers guna membahas pengujian sample bahan baku baru, Minho harus menghela nafasnya berkali-kali untuk mencoba bersabar. Lagi-lagi, masalahnya ada pada Taeyong. Minho pikir Taeyong telah pergi seusai berbicara dengannya, tapi nyatanya pria itu hanya keluar untuk makan siang di kantin dan berakhir kembali lagi ke ruangannya ; menunggunya. Alasannya remeh, katanya pria itu tidak punya ongkos untuk biaya pulang ke Jeju.

It's okay, Minho menerima alasan tersebut dan bersedia memberi berapapun asal Taeyong tidak muncul di depannya. Setidaknya untuk hari ini, agar suasana hatinya kembali jadi baik. Namun setelah akan diberi uang, Taeyong mencari alasan lain dengan berkata ingin bertemu Taeri dulu sebelum dirinya pulang. Pria itu mengancam akan tidur di ruang kerja atau membuntutinya pulang ke rumah jika tidak di izinkan bertemu dengan adiknya. Sungguh, Minho sangat kesal! Kekesalan yang ia bawa hingga ke apartemennya, bersama Taeyong. Ya, Minho membawa pria tersebut pulang bersamanya ke HTH dengan terpaksa. Mau tidak mau! Sebetulnya bisa saja Minho menginapkan Taeyong di rumah Chris atau Haruto. Namun selain tidak ingin merepotkan sahabatnya yang sudah banyak berjasa, Minho ingin menghadapi cobaannya sendiri kali ini.

See You Again 3 || Lino & Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang