SYA3 - 021

184 40 22
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)


•••

Pelan-pelan aja bacanya, gaes.
Chapter ini sedikit bikin, argh gitu.. Hehe.
Like, 'aduh' or 'ya ampun ternyata'!
😁😁😁

•••


"Aku tidak wajib menjawabnya, 'kan?"

"Tentu saja wajib! Aku bertanya, jadi kau harus menjawabnya. Hei, bagaimanapun kita saling mengenal. Dimana sopan santunmu sebagai seorang pemimpin dan mitra bisnis? Lagipula, apa pertanyaanku sulit? Tidak, 'kan?" Cecar Jaemin tidak peduli.

"Sudah?"

"Wah, kau benar-benar! Kenapa sulit sekali untuk menjawab pertanyaan yang sangat mudah? Apa kau-, oh wait. Tidak mungkin kau sedang berkencan di tempat publik seperti ini, 'kan?"

Menyelesaikan kegiatan cuci tangannya, Minho berbalik seraya tersenyum kecut, "Bisa urus saja urusanmu sendiri, Na Jaemin?"

Jaemin tersenyum miring, "Okay, okay. Aku pergi." Jawabnya santai seraya membuat gesture menyerah dengan dua tangan ke atas. --- "Kalau begitu, sampai bertemu lagi, tuan Lee Minho. Semoga suatu hari nanti kita bisa bekerjasama." Lanjutnya sembari menepuk-nepuk bahu kanan Minho.

Jaemin meninggalkan toilet pria, dan setelahnya Minho buru-buru menyusul Taeri dan juga Jiwoo ke playground anak-anak sebelum kedua manusia baik itu dilihat oleh manusia lain yang 'menurutnya' jahat. Entahlah, tapi setiap bertemu dengan Jaemin, kejadian-kejadian buruk di masa lalu seolah muncul satu persatu di ingatannya tanpa bisa di atur. Membuatnya takut, trauma dan juga marah dalam satu waktu. Bagaimanapun, Minho tidak ingin kehilangan orang tercintanya lagi.

Dan entah itu Taeri ataupun Jiwoo, mereka adalah dua nama yang secara tidak langsung masuk ke daftar lindungnya. Minho akan berubah menjadi pahlawan untuk bersiap menghadapi segalanya, demi keluarga cemara impiannya. Menjadi panglima tempur paling tampan dan berani yang rela masuk ke dalam medan bahaya. Pokoknya jangan, tidak boleh!

Jiwoo dipaksa keluar dari arena playground oleh Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiwoo dipaksa keluar dari arena playground oleh Minho. And well, mau tidak mau anak itu harus merelakan waktu dua puluh menit yang tersisa karena harus menuruti perintah ayahnya. Raut wajah Jiwoo menunjukkan perasaan sedih dan kesal, dan Taeri yang menyadari itu langsung bergegas untuk inisiatif menghiburnya. Berusaha menggoda dengan gurauan kecil, disertai es krim cone rasa strawberry yang kini berada di genggaman mungil Lee Jiwoo.

Diluar sikap Minho yang mendadak aneh, tidak ada percakapan yang keluar selama perjalanan pulang. Sebab Minho sedari tadi terus diam dengan perasaan yang kacau, bahkan pria itu hanya menjawab singkat ketika Taeri mencoba mengajak berbicara seperti 'tidak, ya, atau terserah'. Ada perasaan takut dan cemas yang berlebih di dalam hati Minho jika Taeri atau Jisu-nya akan direbut. Karena bagaimanapun, peran seorang Na Jaemin di dalam hidupnya, tidak dapat dianggap main-main.


See You Again 3 || Lino & Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang