SYA3 - 002

149 39 17
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)

•••

"Apa yang sekarang harus kita lakukan? Kau sudah mencari tahu? Apakah-, apa uang kita benar-benar sudah hilang? Taeyong, jawab Ayah!" Ucap Yonghwa panik.

Taeyong mendengus kasar, "Jangan tanya."

"Ough! Apa yang akan kita lakukan sekarang? Aku pasti sudah gila. Aisshh, tikus-tikus itu-, bagaimana bisa mereka menjual cerita tentang kapal harta karun yang hilang? Ah, gila, gila! Bagaimana kalau adikmu sampai tahu, jika kita kehilangan uang deposit rumah ini? Ayolah Taeyong, pikirkan sesuatu!" Imbuh Yonghwa lagi dengan air wajah yang kacau.

"Memangnya apa lagi yang bisa aku lakukan, Ayah? Terakhir kudengar, pria yang menjual cerita itu tertangkap karena kasus penipuan juga."

Yonghwa mendengus, "Sebelum Taeri tahu, setidaknya kita harus bisa mengembalikan uang deposit rumah ini. Dengan keadaan ekonomi keluarga kita yang sekarang, adikmu pasti akan marah jika tahu. Ayolah Taeyong, lakukan sesuatu! Ayah yakin pasti ada jalan keluarnya."

Taeyong menghela nafas lirih, "Tidak ada solusi, Ayah. Pekerjaanku juga sedang tidak lancar akhir-akhir ini. Customer yang seharusnya membeli gedung bekas toko roti di timur pantai, tiba-tiba membatalkannya. Alhasil dana yang seharusnya masuk pun hilang seketika. Dan lagi, selain harus membayar hipotek tahunan serta listrik air-, kantor juga masih harus membayar gaji semua staf bulan ini."

Mendengar percakapan pendek itu, Taeri terkejut dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar percakapan pendek itu, Taeri terkejut dalam diam. Sudah tahu ekonomi keluarga sedang tidak bagus, tapi sang ayah justru harus tertipu oleh sekelompok orang hanya karena tertarik di iming-imingi soal penggandaan uang. Wajar jika Taeri begitu kesal saat ini, terlihat dari genggaman tangannya yang mengerat.

Untuk dapat meluapkan amarahnya, ingin sekali Taeri memakan semua barang yang ada dirumah ini jika saja dirinya bisa. Tidak ingin memperkeruh suasana, Taeri mundur tanpa suara ke tempatnya semula. Taeri ingin berakting seolah-olah ia tidak mendengar atau mengetahui apapun. Mengingat ayahnya sendiri juga tidak ingin dirinya mengetahui kabar itu.

"Aku pulang!" Seru Taeri sesaat setelah menormalkan ekspresinya. Wanita itu tersenyum, mencoba untuk menyembunyikan kekesalannya.

Beberapa detik kemudian, Yonghwa keluar dari kamar dengan raut wajah panik, "Oh! Kau sudah pulang?" Tukasnya yang hanya ditanggapi dengan senyuman tipis oleh sang putri.

"Hm. Ayah sudah lapar, 'kan? Aku akan memasak makanan kesukaan Ayah hari ini." Jawab Taeri santai sembari mengeluarkan barang belanjaannya dari tas besar, sementara Yonghwa hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. --- "Ayah, apa kakak ada dirumah? Aku lihat sepatunya ada diluar."

See You Again 3 || Lino & Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang