SYA3 - 026

169 36 6
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)


•••

Chapter ini paling panjang dari 25 chapter sebelumnya. Jadi bacanya pelan-pelan aja ya 😊

•••


"Ya, Jeju! Hari itu, Han datang sebagai guru sukarelawan bersama dua temannya yang lain. Han cerita kalau saat dia sampai, dia melihat fotomu tertempel di sebuah papan tulis. Uhm, semacam daftar nama-nama pengajar tetap di sana, ya?"

Jisu mengangguk kecil, "Ya. Setiap satu tahun sekali, memang selalu ada sukarelawan dari berbagai daerah yang datang ke Rumah Awan. Dan benar, ada tabel berisi daftar guru-guru tetap di salah satu dinding. Mereka adalah orang-orang dewasa yang sudah lama menetap di Jeju."

"Nah! Apa namanya tadi? Rumah-, rumah?"

"Rumah Awan." Timpal Jisu mengulangi.

"Ah, benar sekali!" Balas Chaeryeong menjentikkan jarinya. --- "Benar, Rumah Awan! Han melihat fotomu di sana! Bahkan dia memotretnya dan langsung mengirimnya padaku. Saat itu aku sama sekali tidak percaya. Han juga, dia tidak yakin. Dia mengira jika wanita yang ada di foto itu mungkin hanya seseorang yang kebetulan mirip denganmu."

Jisu tersenyum getir, "Rupanya Han pernah datang ke Rumah Awan." Gumamnya seraya berkaca-kaca.

Chaeryeong meraih tangan Jisu di atas meja, kemudian mengusap dan menatap sang sahabat dengan lembut, "Sampai suatu hari, Han melihatmu dengan kedua matanya sendiri. Kau datang lagi ke Rumah Awan untuk mengajar, setelah katanya kau izin selama empat hari karena sakit."

"Tunggu, jika Han memang datang ke Rumah Awan, kenapa aku tidak pernah bertemu dengannya di sana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu, jika Han memang datang ke Rumah Awan, kenapa aku tidak pernah bertemu dengannya di sana?"

"Dia selalu sembunyi. Saat giliran jadwalmu mengajar, Han akan bertukar shift dengan temannya supaya tidak bertemu denganmu. Dia terlalu shock karena ya, seolah kau baru saja bangkit dari kematianmu. Dan mungkin kau tidak tahu, tapi Han mencari segala informasi tentangmu selama dia berada di Jeju."

"Apa itu benar? Wah, Han benar-benar berusaha."

"Ya. Sampai aku dan Han berada di titik di mana-, kami mempunyai keyakinan bahwa kau memang Jisu." Tukas Chaeryeong yang kini netranya juga berkaca-kaca. --- "Tapi Jisu, maafkan aku. Aku dan Han tidak bisa memberitahu kebenarannya pada Minho."

Jisu memberikan senyum kecewa, "Benar. Kenapa kalian tidak memberitahu Minho? Jika kalian memberitahunya, mungkin Minho bisa menemukanku lebih cepat."

Sejenak Chaeryeong menghela nafas, "Sebetulnya beberapa kali, kami pernah mengajak suamimu untuk berlibur ke Jeju. Tapi timing-nya tidak pernah pas. Selain itu, sejak kecelakaanmu, kudengar Minho tidak bisa melihat laut luas lagi. Seperti ada trauma di dalam dirinya jika mendengar segala hal yang berkaitan dengan laut."

See You Again 3 || Lino & Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang