SYA3 - 006

170 39 20
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)


•••


Pulau Jeju dengan keindahan panorama laut di sekitarnya memang tidak pernah mengecewakan. Selain terkenal dengan tempat wisata yang cukup terkenal di Korea Selatan, Jeju juga merupakan pulau yang wajib di kunjungi dengan pemandangan alam yang tercipta dari tebing-tebing tinggi, laut, hamparan bunga serta padang rerumputan yang sangat luas. Bahkan ketika para turis datang untuk menatap luasnya hamparan air laut di sana, digadang-gadang rasanya mampu membuat sang manusia betah karena sangat cantiknya pemandangan. Yakinlah tidak ada penyesalan.

Hamparan air asin yang bersih dan berwarna biru tua, ribuan terumbu karang yang samar terlihat dari atas air, pantulan dari cahaya matahari yang sangat menyilaukan mata, dan juga sekumpulan burung camar yang terbang menari-nari di atasnya, membuat itu semua menjadi satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan dari nama Jeju. Jeju dengan segala kenangannya, mampu membuat potret tersendiri bagi siapapun yang datang untuk berkunjung. Entah itu untuk berlibur, ataupun untuk tujuan yang lain. Pulau Jeju, memiliki daya magnet akan keindahan alam dan kebudayaan yang unik.

Lee Taeri, wanita yang kini memakai blouse berwarna krem itu tersenyum begitu tipis, seulas bayangan dari aktivitasnya sehari-hari di pulau tersebut pasti akan sangat ia rindukan selama beberapa waktu ke depan. Yang sekarang harus Taeri lakukan saat ini, hanya perlu fokus untuk mendapatkan uang. Agar nantinya ia bisa mengganti uang deposit rumah, pun membeli apapun yang di inginkan dengan hasil jerih payahnya sendiri. Di dalam kapal besar penyeberangan dari Jeju ke kota Makpo, Taeri hanya bisa berdiam tenang di kursinya dengan mata terpejam. Kepalanya ia sandarkan hati-hati pada tembok di belakangnya sebagai tempat ternyaman.

Sementara tepat di sebelah Taeri, Minho sibuk bertukar pesan dengan sekretarisnya perihal pekerjaan yang mengharuskan dirinya sendiri untuk menghadapi langsung. Kuasa Momo atau Chris sebagai orang kepercayaan, tentu tidak ada apa-apanya jika di bandingkan dengan bagaimana penting perannya dalam menjabat sebagai direktur Know Food. Menyimpan ponselnya kembali dengan rapi ke dalam saku mantel, Minho menoleh pada wanita di sisinya. Lagi dan lagi, senyumnya terbit kala menatap lekat wajah Taeri. Hingga beberapa detik kemudian, Minho teringat kata-kata sebelum mereka berdua naik ke atas kapal. Minho menepuk pelan bahu Taeri, tahu jika sebenarnya wanita itu tidak tidur.

Taeri membuka kedua matanya dan menoleh, "Apa?"

Taeri membuka kedua matanya dan menoleh, "Apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku bertanya sekali lagi. Kau sungguh tidak ingin naik ke atas deck kapal? Pemandangan laut akan lebih indah jika dilihat dari sana." Ucap Minho ringan. Seolah melupakan fakta, bahwa dirinya sendiri pernah trauma hanya dengan melihat air laut saja beberapa tahun silam.

See You Again 3 || Lino & Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang