SYA3 - 009

146 42 30
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)


•••



Keesokan harinya, waktu baru menunjukkan pukul setengah lima pagi ketika Taeri terbangun sembari memeluk dirinya sendiri. Suhu udara dingin yang bertiup dari mesin air conditioner di atasnya, membuat tenggorokannya terasa sangat kering. Menengok ke arah nakas, Taeri mendengus lirih karena ternyata semalam, ia lupa membawa segelas air ke dalam kamar. Dan demi menuntaskan rasa dahaga yang tiba-tiba menyerang, terpaksa Taeri harus membawa tubuh malasnya turun dari ranjang yang nyaman, ke tempat dimana seharusnya ia mendapatkan segelas air minum.

Dengan memeluk diri sendiri, Taeri meninggalkan kamar utama dan masuk ke area dapur untuk mengambil segelas air. Cardigan tipis warna sage menutupi lengan kecilnya yang terbuka, yang juga cukup menghantarkan rasa hangat di sekujur tubuhnya meskipun hanya sedikit.

Taeri berjalan gontai menuju dispenser dan langsung mengisi penuh gelasnya dengan air hangat. Kemudian duduk manis di kursi makan dan meneguknya secara perlahan, menikmati sedikit demi sedikit air yang mengaliri tenggorokannya dari musim kemarau. Masih memegangi erat gelasnya, Taeri terdiam dengan mata yang sesekali tertutup akibat rasa kantuk yang sebenarnya masih mendera.

Selesai menuntaskan dahaganya, Taeri hendak beranjak untuk menaruh gelas yang tadi di pakainya masuk ke dalam lubang wastafel. Bersiap untuk membersihkannya agar pagi esok cucian di sana tidak menumpuk banyak. Namun belum juga Taeri berhasil memutar penuh badannya, si penghuni lama apartemen ini alias sang bos muncul dari arah kamar mandi yang letaknya memang berdekatan dengan dapur.

Dalam sekejap, Taeri membuka bola matanya lebar-lebar dan mematung. Mata elangnya dengan kurang ajar menatap pada satu titik terlarang. Gila! Dampak dari melihat sesuatu yang tidak pantas di subuh hari seperti ini, rasanya mampu membuat sesuatu di dalam raga yang sudah lama dirinya matikan menggeliat.

 Gila! Dampak dari melihat sesuatu yang tidak pantas di subuh hari seperti ini, rasanya mampu membuat sesuatu di dalam raga yang sudah lama dirinya matikan menggeliat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilihatnya surai gelap yang acak tak beraturan, juga pahatan perut sempurna yang sangat menggoda sekali untuk di jamah. Oh, damn! Lee Minho, sialan! Siapa sangka, pria yang biasa terlihat serius dengan gaya metropolitan itu, ternyata memiliki sisi ketampanan hakiki yang begitu menggoda dan nakal.

Meaning, sebelumnya Taeri memang sudah mengakui jika bosnya yang kaya raya itu sangat tampan. Namun kali ini, rasanya berbeda! Seakan-akan baru saja di dalam kamar mandi sana, ada proses penganugerahan dari belasan unsur godaan seksual yang mampu membuat barisan wanita normal manapun bertekuk lutut ; termasuk dirinya. Aisshh, bolehkah Taeri menerjang apa yang saat ini ada di hadapannya? Sepertinya-, hangat. Ups!

See You Again 3 || Lino & Lia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang