Nara anak pertama yang selalu mendambakan posisi tunggal. Siapapun tau itu mustahil
------------------------------
"Baik... Dalam rapat kali ini, kita membahas tentang acara classmet. Itu kita akan adakan sekitar dua bulan kedepan. Dan kita sebagai anggota OSIS yang akan bertanggungjawab atas semuanya. Untuk bidang olahraga, kalian yang akan menyiapkan proposal pengajuan kepada pihak kepala sekolah. Selanjutnya, akan diinformasikan via grup chat. Sekian dulu dari saya selaku ketua OSIS. Terimakasih." Penjelasan panjang dari ketua OSIS disaat semua anggota OSIS dikumpulkan diruang OSIS saat jam istirahat.
"Baik, sekarang kalian boleh kembali ke kelasnya masing-masing. Lalu kumpulkan saran sebanyak-banyaknya tentang olahraga yang akan diperlombakan nantinya. Silahkan, yang perempuan duluan" sambung pembina OSIS, lalu perlahan semua anggota perempuan OSIS berdiri beranjak dari ruangan itu. Diteruskan oleh yang laki-laki dibelakangnya.
•
•
•Kembali dari ruang OSIS, gue berjalan lunglai menuju kelas yang jaraknya lumayan jauh. Ditengah jalan, gue liat diujung lorong yang gue lewati saat itu, ada kak Vania bareng teman-temannya. Dan pastinya juga ada kak Tanisa. Saat kita pas-pasan, "hai kak" sapa gue sambil tersenyum kearah kak Vania. "Haii Naraa..." Sahutnya sangat bersemangat.
Gue langsung bergegas kedalam kelas dengan wajah gue yang udah tersipu bahagia. Gue duduk disebelah Denta dan mengguncang hebat tubuhnya yang saat itu sedang berdandan dengan cermin kecil di atas mejanya. "Asuu! Apaan sih Nar!" Celetuknya emosi seraya menepis tangan gue dari bahunya.
"Gue-"
"Gue ketemu kak Vania... Dia sama temennya... dia senyum ke gue dong.... Itu kan yang mau lo bilangin?!!" Potong Denta dengan nada cemooh yang sarkas dan wajah sinisnya, kami sudah begitu dekat untuk saling bertengkar sekarang. Gue nyengir kearah Denta dengan wajah polos tak bersalah.
"Dia itu auranya baik gitu loh Ta... Gue ngerasa nyaman aja gitu liatnya, apalagi baiknya ya kan. Eh lu mau liat gak chat gue sama dia, lucu lucu banget tauu" tawar gue ke Denta yang masih sibuk dengan bedak dan lipstick miliknya. Denta menoleh sejenak, memperhatikan gue yang lagi merogoh tas ransel di atas meja gue untuk mengambil handphone didalamnya.
Setelah membuka aplikasi chat, gue dengan girang memperlihatkan semua pesan dari kak Vania yang gue pikir, Denta harus tau itu. "Nah ini Ta"
"Nihh!! Lucu bangett kan!! Trus ini lagii.."
KAMU SEDANG MEMBACA
An Older Sister
Teen Fiction"kalo kangen gue, liat aja bulan..." Nara sadina pratista, anak pertama yang gak pernah nerima kalo dia punya adek. Gadis introvert yang gak pernah punya teman dan selalu ngurung diri di kamarnya. Pikirnya hidup bakal gitu-gitu aja, tapi saat masuk...