Bab 00 : Prolog

73.9K 3.8K 72
                                    

Malam hari ditengah hujan seorang pemuda berambut hitam, memiliki fitur wajah yang baik. Bibir kecil merah muda, berkulit putih sehalus salju. Di balik kacamatanya terdapat wajah yang manis.

Pemuda berambut hitam berjalan dengan tenang, dia menikmati pemandangan hujan di malam hari.

Berjalan dengan ringan di trotoar. Sesekali dia akan melompat kecil dengan kaki pendek nya, sambil bersenandung.

Di tangan kanannya terdapat sebuah payung transparan. Sedangkan di kiri dia memegang sebuah buku novel dan menggendong tas.

Tiba-tiba pemuda berambut hitam di kejutkan, dengan sebuah motor Brough Superior SS100 berguling tepat jauh di depannya.

Motor itu melaju dengan kecepatan tinggi di tengah hujan. Pemuda berambut hitam terdiam sesaat.

Pemuda berambut hitam segera berlari ke arah motor tersebut. Dia memeriksa pengendara motor itu.

Membuka helmnya. Menampilkan fitur wajah tegas seorang pemuda. Kepalanya mengeluarkan darah.

Dia dengan panik memeriksa nafas. Sedikit lega karena pemuda itu masih hidup.

Menelpon ambulans. Beberapa menit ambulans datang. Petugas ambulans segera mengangkat pemuda pengendara. Pemuda berambut hitam mengikutinya.

Beberapa saat, mereka sampai di rumah sakit besar X yang terkenal dikota B.

Para petugas segera membawa pemuda pengendara. Seorang suster segera membantu nya.

Petugas ambulans dan suster memasukkan pemuda pengendara ke ruang ICU.

Pemuda berambut hitam menunggu diluar. Beberapa menit, seorang dokter keluar dari ruangan.

Pemuda berambut hitam bertanya. "Bagaimana keadaan dia dokter?"

Dokter itu tersenyum, lalu berkata. "Dia hanya mengalami luka ringan di kepalanya, tidak terlalu serius. Kami sudah menangani nya dengan baik."

Pemuda berambut hitam menghela nafas lega. "Terimakasih dokter."

"Tidak masalah. Apa dia teman mu?"

Pemuda berambut hitam. Ingin menjawab tidak. Tetapi tidak dilakukan, dia hanya mengangguk. "Mn."

"Kalau begitu saya permisi. Dia akan segera dipindahkan ke ruang rawat. Tidak lama lagi dia akan sadarkan diri."

Pemuda berambut hitam mengangguk. Setelah kepergian dokter, dia pergi ke administrasi rumah sakit untuk melakukan pembayaran.

Setelah selesai mengurus administrasi. Dia pergi ke ruang rawat dimana pemuda pengendara sudah di pindahkan.

Ketika masuk, dia melihat ada seorang suster yang tengah mengurusnya, tidak lama suster itu pergi.

Menatap pemuda itu. Matanya tidak sengaja menemukan luka kecil dipunggung tangannya.

Pemuda berambut hitam segera mengeluarkan sebuah plester bergambar kucing.

Dia menempelkan pada lukanya. Setelah selesai, dia langsung pergi meninggalkan rumah sakit itu.

Pemuda berambut hitam tidak menyadari bahwa aksinya dilihat oleh seorang suster yang akan masuk.

Suster itu tersenyum penuh arti melihat pemuda itu pergi.

Tidak lama kemudian. Pemuda pengendara membuka matanya.

Ketika dia bangun, dia merasa pusing. Dia memegang kepalanya yang diperban. Suster segera membantu nya untuk duduk bersandar pada ranjang rumah sakit.

Begitu pusingnya mereda. Dia bertanya tentang apa yang terjadi padanya.

Suster itu menjelaskan secara detail dari saat pemuda itu kecelakaan dan ditolong oleh pemuda memakai kacamata hingga kondisi nya.

Setelah kepergian suster. Dia menatap plester bergambar kucing di punggung tangannya.

Bergumam. "Siapa dia?"

Bersambung

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang