Bab 03 : kalian orang yang sama?

33.3K 2.2K 70
                                    

Pemuda tinggi bernama Mark Alvarez Webber menghentikan motornya di depan sebuah rumah kecil.

Rumah terlihat sudah usang. Dengan warna yang sudah pudar. Dinding rumah memiliki banyak goresan, pintu terlihat sudah tua.

Rumah itu terlihat tidak layak untuk di tempati.

Ketika Mark masuk. Dia disambut dengan pemandangan, seorang anak laki-laki berusia sekitar enam tahun yang tengah bermain sendirian.

Anak laki-laki begitu melihat Mark, dia segera menghampirinya dan berkata. "Kakak Mark, apa sudah selesai berkerja?"

Wajahnya tanpa ekspresi, menjawab. "Aku akan berkerja pada malam hari."

"Kakak, ayo bermain dengan ku."

Mark Alvarez Webber memiliki tinggi sekitar 1,87 M. Melirik ke bawah, berkata. "Bermainlah sendiri, aku sibuk."

Neron Orlando menundukkan kepalanya terlihat sedih, begitu melihat Kakaknya pergi begitu saja.

Kemudian dia tersenyum kembali. Dan kembali bermain sendiri.

Di dalam kamar, Mark melepaskan jaket kulit berwarna hitam. Kemudian merebahkan dirinya di ranjang.

Mengambil sebuah kotak kecil dalam lacinya. Ketika dia membuka, terdapat sebuah plester bergambar kucing.

Mengusap lembut plester tersebut, dan berkata. "Jika, aku menemukan pemilik plester ini. Aku akan menjadikan dia kekasihku."

Mengambil sebuah liontin dan memasukkan plester tersebut ke dalam nya. Kemudian dia memakai nya.

Saat dirinya menatap langit kamar. Dia teringat pada pemuda yang membayar belanjaan kemarin.

Mark berkata. "Mungkinkah kalian orang yang sama? Aku memiliki firasat, bahwa kalian orang yang sama."

Mengenyahkan pemikiran. Mark memejamkan mata untuk tidur.

......

Pada jam sepuluh pagi. Bel istirahat berbunyi. Nathan mengambil kotak makan dalam tas.

Beranjak keluar, seperti biasa Melvan sudah berdiri di depan kelasnya.

Melvan tersenyum dan berkata. "Apa kau akan pergi ke kantin?"

Nathan, "Sayangnya tidak. Aku akan pergi ke rooftop. Apa kau ingin ikut?"

"Tentu saja, kau duluan. Aku akan menyusul mu."

Nathan mengangguk. "Mn."

Setelah kepergian pihak lain.. Nathan pergi menuju rooftop sekolah.

Begitu tiba disana. Dia melirik sekitarnya. Takut ada orang lain di sini.

Merasa tidak ada orang lain. Nathan menghampiri sebuah sofa, sofa itu terlihat masih bagus, posisi sofa tersebut membelakanginya.

Ketika menghampiri. Matanya terkejut. Seorang pemuda berambut putih tengah tertidur dengan wajahnya di tutup oleh buku untuk melindungi dari sinar matahari.

Nathan berkata pelan. "Permisi, bolehkah aku duduk di sini?"

Pemuda berambut putih tidak menanggapi.

Berjalan mendekat. Kemudian dia mengguncangkan bahunya dengan pelan. "Hei, bangun."

Nathan kembali berdiri. Ketika melihat pemuda berambut putih menyingkirkan buku di wajahnya.

Nathan terkejut, yang dibangunkan oleh nya seorang dewa sekolah. Pemuda berambut putih mendengus.

Dia beranjak duduk. Ketika dia akan memarahi siapa yang berani membangunkannya.

Melihat Nathan, pemuda berambut putih mengurungkan niat marahnya. Hanya menatap dingin Nathan.

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang