Bab 22 : Kado Natal untuk mu (1)

11.5K 920 53
                                    

Dua hari telah berlalu. Siang hari Mark terbangunkan oleh suara ketukan pintu.

Dengan wajah tidur, rambut berantakan dan memakai pakaian tidur, Mark keluar kamar untuk membuka pintu siapa yang datang hari ini?

Mark berpikir itu anak buahnya. Tetapi begitu dia membuka, matanya membulat dengan segera dia menutup kembali pintu.

Nathan. "....."

Mark segera menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya. Setelah itu, kembali membuka pintu dengan wajah tanpa ekspresi. Mark bertanya. "Apa yang kau lakukan disini?"

Nathan tersenyum lebar, "Aku membawakan sesuatu untuk mu dan adik mu. Bolehkah aku masuk?"

Mark mendengus, dengan kesal dia berkata. "Bukankah aku sudah memberikan kunci cadangan rumah ku. Kenapa kau masih mengetuk pintu?'

"Kunci nya tertinggal di mansion. Aku pikir kau tidak akan mengunci rumah mu."

"Mn. Masuk."

Setelah Nathan masuk. Mark segera mengunci pintu kembali. Dalam hatinya Mark merasa bahagia. Sudah beberapa hari suasana hatinya tidak begitu baik, hari ini sedikit membaik.

Nathan berkata lembut. "Dimana adikmu?"

"Dia masih tidur."

Nathan mengangguk. Kemudian dia menaruh beberapa paper bag. Nathan melirik Mark dan bertanya. "Apa kau sudah sarapan?"

Mark menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Ini sudah siang. Apa kau baru saja bangun?"

"Mn."

Nathan menatap datar Mark. Lalu berkata. "Baiklah. Aku akan membuat kan untuk mu dan kau cepat mandi."

Mark dengan patuh mengangguk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Sementara itu, Nathan segera ke ruang dapur dan membuat sarapan. Nathan bergumam. "Kakak beradik sama saja. Bangun di siang hari."

Tidak lama kemudian Mark keluar dari kamar mandi. Dengan handuk yang melilit di pinggang nya.

Berniat ingin melihat Nathan. Mark menuju ruang dapur tetapi dia mendengar suara kesakitan.

Mark bertanya panik dan khawatir. "Apa yang terjadi?"

Nathan tersenyum, lalu berkata. "Jari ku terkena pisau. Tidak ada masalah hanya luka kecil."

Mata Nathan membulat ketika pihak lain mengambil tangannya dan memeriksa jari nya yang terluka.

Semakin di buat terkejut ketika pihak lain menghisap jarinya yang terluka.

Nathan dengan canggung berkata. "Mark. Jari ku sudah lebih baik, tidak perlu kau lakukan seperti itu."

Dengan menghisap jarinya dan menatap tajam Nathan, Mark hanya bergumam. "Mn."

Setelah melakukan seperti itu. Mark melepaskan dan berkata. "Bagaimana? apa sudah lebih baik?"

Nathan mengangguk. Sedikit canggung karena mereka sesama pria melakukan hal seperti itu.

Nathan kembali melanjutkan kegiatannya. Nathan berkata tanpa melirik Mark. "Kenapa kau masih berdiri disini? Cepat pakai pakaian mu."

Mark mengangguk. Dia segera pergi. Setelah kepergian pihak lain, Nathan menghela nafas lega.

Nathan memikirkan saat jarinya di hisap oleh pihak lain itu terasa sangat aneh.

Mengangkat bahunya acuh tak acuh. Nathan kembali fokus membuat sarapan. Tiba-tiba suara Neron datang dari arah belakang.

"Kakak manis?"

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang