Bab 09 : Hanya kenalan

19.1K 1.4K 48
                                    

Hari Senin. Dimana hampir semua pelajar tidak menyukainya. Nathan keluar dari mobil.

Melihat pihak lain tengah menunggu di depan gerbang. Kemudian dia melambaikan tangannya dan tersenyum.

Melvan berkata sedikit panik. "Nathan, bagaimana ini, aku melupakan pekerjaan rumah?"

Nathan hanya menatap datar, kemudian berkata acuh tak acuh. "Bukankah kemarin aku sudah mengatakan. Selesaikan pekerjaan rumah dan kau bebas bermain game."

"Ketika kau di rumah ku. Kau hanya fokus bermain game."

Melvan, "Maaf. Lalu bagaimana?"

Nathan memutar bola matanya malas. Lalu berkata. "Lihatlah lebih dulu pekerjaan rumah mu."

Melvan segera mengambil pekerjaan rumah. Terkejut, wajahnya bahagia. Seingatnya dia belum mengerjakan pekerjaan rumah. Tetapi ini sudah di selesaikan.

Menatap Nathan dan langsung memeluk erat. Dengan berkata. "Terimakasih, kau memang yang terbaik."

"Mn. Lepaskan."

Melepaskan pelukan. Melvan berkata. "Kapan kau menyelesaikan pekerjaan rumah ku?"

"Ketika kau keasikan dengan game."

Melvan cengengesan. Kemudian dia menarik Nathan masuk.

......

Waktu menunjukkan pukul dua siang. Pertanda sekolah telah usai. Ketika Nathan melihat ke pintu Melvan sudah berada di sana menunggu.

Melvan berkata. "Hei dua minggu lagi hari Natal, apa kau sudah mempersiapkan kado Natal untuk ku?"

Nathan berkata acuh tak acuh. "Aku belum memikirkan nya."

"Ayahku dua minggu lagi dia pulang. Berencana mengajak ku berlibur."

Melvan dengan wajah bahagia berkata. "Itu kabar baik. Kau dan ayah mu sudah lama tidak melakukan momen berdua. Ini kesempatan."

"Lagi pula, bukankah sebentar lagi libur panjang."

Nathan, "Aku tidak tau. Lalu bagaimana dengan mu?"

"Aku akan berlibur dengan keluarga di negara asal nenek ku."

Nathan mengangguk. "Mn."

Melvan berkata dengan merangkul bahunya. "Itu kesempatan untuk mu menghabiskan waktu berdua dengan ayah mu. Bukankah hubungan mu dengan ayah mu sekarang semakin canggung?"

"Mn. Aku akan mencoba."

Kemudian tidak ada pembicaraan. Mereka menunggu jemputan.

Nathan mengerutkan alisnya, ketika seorang pemuda dengan motor yang sangat familiar di matanya, berhenti di depan mereka.

Pemuda itu membuka helmnya dan berkata. "Pulang bersama?"

Nathan tersenyum, lalu berkata. "Aku sedang menunggu supir ku. Terimakasih untuk tawaran nya Mark."

"Mn."

Nathan mengerutkan alisnya, ketika melihat pihak lain terlihat kecewa. Nathan buru-buru berkata. "Baiklah, aku akan pulang bersama mu."

Melvan menatap Nathan dan pemuda yang tidak dikenal, bertanya. "Hei, siapa dia?"

Nathan, "Dia hanya seorang kenalan."

Melvan tersenyum arti, lalu berkata. "Akhirnya, kau memiliki teman baru selain aku. Itu membuat ku bahagia."

Nathan memutar bola matanya. Kemudian tiba-tiba mobil jemputan Melvan muncul.

Melvan, "Aku pergi dulu. Sampai jumpa."

Nathan melambaikan tangannya. Kemudian dia menatap Mark.

Melihat orang lain pergi Mark bertanya dingin. "Siapa dia?"

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang