Bab 07 : Adik Mark Alvarez Webber

20.9K 1.7K 23
                                    

Untuk mencapai rumah Mark tidak memerlukan waktu yang lama. Sepuluh menit mereka sudah tiba.

Ketika tiba, Nathan terdiam sesaat melihat rumah di depannya.

Mark menatap Nathan tanpa ekspresi, berkata. "Jika kau tidak menyukai rumah ku, maka jangan masuk."

Nathan tersentak, kemudian berkata. "Tidak, bukan seperti itu. Aku hanya merasa kasihan pada mu, kenapa tidak memperbaiki rumah mu?"

"Tidak ada uang."

"Bukankah kau pembalap motor, itu berarti setiap kau menang. Pasti mendapatkan uang."

"Uang itu untuk membiayai kehidupan ku dan sekolah adik ku."

Nathan mengangguk mengerti. Kemudian dia tersenyum, "Ayo. Aku ingin melihat adik mu seperti apa."

"Mn."

Begitu masuk. Nathan sedikit terpaku melihat rumah itu. Hanya memiliki lima ruangan. Seperti dua ruang kamar, ruang dapur, kamar mandi yang terpisah dan ruang tengah.

Mark melirik Nathan bertanya dengan acuh tak acuh. "Apa aku perlu menjamu mu?"

"Tidak perlu."

Nathan menatap pada anak laki-laki yang tengah bermain sendirian. Anak laki-laki itu tidak menyadari mereka.

Nathan berkata. "Halo, adik kecil."

Kemudian baru anak laki-laki itu melihat ke arahnya. Mengerutkan alisnya bingung menatap Mark.

Mark berkata. "Dia temanku."

Nathan, "Bukan. Kita tidak sedekat itu untuk menjadi teman. Kita hanya kebetulan bertemu beberapa kali."

Mark melirik tajam. Kemudian dia melenggang pergi ke ruang dapur.

Nathan menghampiri Anak laki-laki itu. Lalu berkata. "Apa yang kau lakukan adik kecil?"

Neron Orlando tersenyum, dan menjawab. "Aku tengah bermain."

"Bagaimana kalau kita bermain bersama?"

Mata anak laki-laki itu berbinar. Kemudian dia mengangguk dengan semangat.

Nathan berkata. "Adik kecil, apa kau ingin mainan baru?"

Neron Orlando memiringkan kepalanya bingung, kemudian berkata sedih. "Aku ingin. Tetapi Kakak Mark tidak memiliki cukup uang untuk membeli nya."

Kemudian Nathan mengeluarkan beberapa mainan baru dari paper bag.

Nathan menatap anak laki-laki. Matanya berbinar ketika melihat mainan yang di bawa nya. Anak laki-laki itu pasti menyukainya.

"Apa kau mau?"

Neron Orlando sedikit malu. Kemudian dia mengangguk. "Mn."

Nathan terkekeh kecil. Dia memberikan semua mainan. Dan mereka bermain bersama. Anak laki-laki begitu bahagia mendapatkan mainan baru dan teman bermain.

Mark hanya mengawasi dari ruang dapur. Dengan secangkir teh hangat di tangan nya.

......

Rumah Mark tidak memiliki sofa ataupun kursi, bahkan televisi pun tidak ada.

Nathan menatap anak laki-laki yang tertidur di pangkuannya. Setelah bermain, Anak itu mengantuk kemudian Nathan menyuruhnya untuk tidur. Siapa sangka anak kecil itu malah tertidur di pangkuannya.

Nathan bersenandung yang membuat si kecil itu tertidur dengan nyaman. Mengusap lembut kepalanya dan punggung anak kecil.

Mark menatapnya dengan tajam. Beberapa kali dia mendengus. Dia bertanya. "Apa kau menyukai anak kecil?"

Kutu Buku Dan Ketua Gangster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang